PPP Tawarkan Sandiaga Uno Jadi Kandidat Ketum?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha nasional yang juga mantan calon wakil presiden Indonesia pandamping Prabowo Subianto, Sandiaga Salahudin Uno menjadi rebutan dua partai politik. Sandi ditawarkan jabatan strategis bahkan ingin dijadikan kandidat ketua umum (ketum).
(Baca juga: Pembuatan Vaksin Dipercepat, Ahli Virologi: Tidak Boleh Mengesampingkan Aspek Keamanan)
Dua partai tersebut yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Persatuan Indonesia. Untuk diketahui, Sandiaga Uno kini hanya menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra setelah dalam Kongres Luar Biasa pada 8 Agustus lalu, Gerindra kembali mengesahkan Prabowo Subianto menjadi Ketua Umum hingga 2025.
(Baca juga: Umrah Dibuka, Berikut Syarat Bisa Berangkat di Tengah Pandemi)
Beberapa waktu kemudian, Sandi melakukan pertemuan dengan Ketum PPP, Suharso Monoarfa. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP, Achmad Baidowi tak membenarkan nama Sandiaga menjadi pembicaraan di internal PPP.
"Ya, hanya obrolan informal tidak serius. Kenapa kami sebut tidak cukup serius, karena tidak dibarengi langkah-langkah politik konkret. Karena syarat menjadi Ketum itu harus minimal pernah satu periode di DPP atau DPW," ujarnya, Selasa (3/11/2020).
Sementara itu, Anggota DPR Fraksi Gerindra yang juga teman dekat Sandi, Kamrussamad mengamini ada pertemuan dengan Suharso. Namun, dia menampik Suharso menawarkan jabatan bergengsi di PPP kepada Sandi.
"Pertemuan itu silaturahmi dengan Pak Suharso sebagai senior HIPMI. Kami ngobrol santai saja tentang dampak Covid-19, dan saya ada di situ," kata Kamrussamad.
Sekjen PPP Arsul Sani membenarkan, ada pertemuan antara Suharso dan Sandi. Namun, dia menyebu itu hal yang wajar. Terlebih, keduanya masih berada di bawah payung keluarga besar yang sama di Gorontalo.
Sebelum bertemu Suharso, Sandi juga sempat menemui Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PPP yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mardiono. Mereka berbincang di sebuah hotel dekat bundaran Hotel Indonesia, Jakarta pada Agustus lalu.
Lihat Juga: Tanggapan Berbagai Partai Politik soal Jokowi Dipecat PDIP, Ada yang Siap Menerimanya Bergabung?
(Baca juga: Pembuatan Vaksin Dipercepat, Ahli Virologi: Tidak Boleh Mengesampingkan Aspek Keamanan)
Dua partai tersebut yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Persatuan Indonesia. Untuk diketahui, Sandiaga Uno kini hanya menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra setelah dalam Kongres Luar Biasa pada 8 Agustus lalu, Gerindra kembali mengesahkan Prabowo Subianto menjadi Ketua Umum hingga 2025.
(Baca juga: Umrah Dibuka, Berikut Syarat Bisa Berangkat di Tengah Pandemi)
Beberapa waktu kemudian, Sandi melakukan pertemuan dengan Ketum PPP, Suharso Monoarfa. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP, Achmad Baidowi tak membenarkan nama Sandiaga menjadi pembicaraan di internal PPP.
"Ya, hanya obrolan informal tidak serius. Kenapa kami sebut tidak cukup serius, karena tidak dibarengi langkah-langkah politik konkret. Karena syarat menjadi Ketum itu harus minimal pernah satu periode di DPP atau DPW," ujarnya, Selasa (3/11/2020).
Sementara itu, Anggota DPR Fraksi Gerindra yang juga teman dekat Sandi, Kamrussamad mengamini ada pertemuan dengan Suharso. Namun, dia menampik Suharso menawarkan jabatan bergengsi di PPP kepada Sandi.
"Pertemuan itu silaturahmi dengan Pak Suharso sebagai senior HIPMI. Kami ngobrol santai saja tentang dampak Covid-19, dan saya ada di situ," kata Kamrussamad.
Sekjen PPP Arsul Sani membenarkan, ada pertemuan antara Suharso dan Sandi. Namun, dia menyebu itu hal yang wajar. Terlebih, keduanya masih berada di bawah payung keluarga besar yang sama di Gorontalo.
Sebelum bertemu Suharso, Sandi juga sempat menemui Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PPP yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mardiono. Mereka berbincang di sebuah hotel dekat bundaran Hotel Indonesia, Jakarta pada Agustus lalu.
Lihat Juga: Tanggapan Berbagai Partai Politik soal Jokowi Dipecat PDIP, Ada yang Siap Menerimanya Bergabung?
(maf)