Menakar Peluang AHY di Pilpres 2024

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 09:02 WIB
loading...
A A A
Adi berpendapat, Partai Demokrat butuh merangkul dua partai politik lain untuk bisa berkoalisi. "Nama lain belum tentu bisa maju karena tak kantongi tiket partai. Banyak yang elektabitasnya bagus di survei, tapi tak punya latar khusus ke partai. Kan repot," ungkapnya.

Selain mencari dukungan partai politik lain, Adi menilai meningkatkan elektabilitas juga menjadi tantangan bagi AHY untuk bisa ikut meramaikan Pilpres 2024. "Perlu bargain politik dengan parpol lain. Terutama soal sharing power kalau menang nanti. Politik itu kan begitu soal berbagi posisi saja," ujar Adi.

( ).

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. "Peluangnya ada. Karena dia ketua umum partai dan Partai Demokrat punya kursi di parlemen. Juga dia merupakan tokoh muda, yang akan mendapat keuntungan karena banyaknya pemilih muda di 2024 nanti," ujar Ujang Komarudin dihubungi SINDOnews.

Namun, kata Ujang, tantangannya adalah bagaimana AHY bisa membangun koalisi besar. "Kita tahu Demokrat kurang lebih punya suara 6% pada Pemilu 2019 yang lalu," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia itu.

( ).

Ujang melanjutkan, jika presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden masih 20%, maka AHY butuh dukungan partai politik lain yang banyak. "Lalu yang terpenting lagi, bagaimana AHY bisa meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya sebagai capres atau cawapres. Karena hari ini surveinya masih kalah unggul dengan tokoh-tokoh lain," pungkasnya.
(zik)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2368 seconds (0.1#10.140)