Persatuan, Kunci Perkuat Eksistensi Bangsa Indonesia

Rabu, 28 Oktober 2020 - 16:34 WIB
loading...
A A A
Budayawan Jaya Suprana mengenang ketika berbincang dengan Presiden Indonesia keempat, Abdurahman Wahid atau Gus Dur mengenai kampanye pluralismenya mengizinkan perayaan Imlek secara terbuka.

"Kalau bukan atas perjuangan atau prakarsa Gus Dur mustahil hari Raya Imlek di masa Orba resmi dilarang. Itu ternyata dapat dikembalikan pada semula yaitu dirayakan oleh bangsa Indonesia," ujar Jaya Supraya melalui keterangan video.

Hal ini adalah suatu peristiwa kebudayaan dan peradaban yang sangat beragam untuk bangsa Indonesia. Untuk membutikan Bhineka Tunggal Ika bukan sekedar slogan, tapi menjadi falsapah bangsa Indonesia. "Gus Dur waktu berpesan cintailah tanah, air dan udara di atas segala-galanya," imbuh Jaya Suprana.

Jaya Suprana mengapresiasi Gerakan Rekonsiliasi Indonesia untuk menumbuhkan semangat kebangsaan. Seperti yang telah dilakukan para pendiri bangsa terdahulu. "Saya sampaikan selamat kepada anda semua yang melaksanakan pertemuan hari ini. Untuk membangun semangat kebangsaan kita adalah bangsa Indonesia dan kita cinta Indonesia," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti mendukung Gerakan Rekonsiliasi Indonesia. Pernyataan sikap warga keturunan Tionghoa sebagai putra-putri Indonesia buah hasil gerakan moral ini.

"Rekonsiliasi Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat keberadaan Indonesia menjadi satu wadah, yang kuat guna menuju tujuan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD 1945," tegas Rosarita Niken.

Turut hadir dalam kegiatan itu, diantaranya Mantan Wakil Kepala Staf TNI AD Letjen (Purn) Kiki Syahnakri, Irjen Purn Polisi Budi Setiawan, Mayjen Purn TNI Adi Sudaryanto, Mayjen TNI Purn Sugeng, tokoh Muslim Tionghoa Yusuf Hamka dan pemuka agama lainnya.
(dam)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)