Sandiaga Uno Ungkap Peluang yang Akan Tren ke Depan

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 08:11 WIB
loading...
Sandiaga Uno Ungkap Peluang yang Akan Tren ke Depan
Pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, pengusaha atau orang yang ingin memulai usaha harus melihat tren dalam menjalankan bisnisnya. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, pengusaha atau orang yang ingin memulai usaha harus melihat tren dalam menjalankan bisnisnya. Bahkan, harus bisa membaca sesuatu yang akan tren 5 hingga 10 tahun ke depan.

(Baca juga: Antre Bansos, Ribuan Warga Ciampea Abaikan Protokol Kesehatan)

"Jadi jangan lihat tren sekarang tapi lihat tren 5 sampai 10 tahun ke depan. Saya selalu bilang ini yang disebut sebagai 'unstopable global trend'. Bahwa ada sesuatu yang tidak terhentikan," kata Sandiaga Uno saat berbincang dengan komika, Sabtu (24/10/2020).

(Baca juga: Jadi Ikon Baru, Jokowi Puji Arsitektur Jembatan Teluk Kendari)

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mencontohkan, pada tahun 1997 lalu terjadi krisis di Indonesia. Namun setelah krisis itu, bisnis energy teruatama yang berbasis sumber daya alam justru menjadi tren kala itu.

"Waktu itu tumbuh dan berkembang bisnis di perkebunan sawit, batu bara dan lain sebagainya. Setelah itu trennya adalah infrastruktur," ungkap Sandi.

Namun kata Sandi, saat ini dan ke depan tren bisnis akan berubah. Setidaknya ada beberapa tren bisnis yang akan tren hingga 5-10 tahun ke depan menurut Sandiaga Uno.

"Nah saya bocorkan aja sekarang bahwa kita sudah tahu tren ke depan paling tidak tiga tren besar dunia sekarang yang unstopable yang akan sampai juga ke Indonesia," ucapnya.

Pertama, yakni digital disrupsi. Sandi menjelaskan, boleh saja seorang menggeluti dunia bisnis pakaian. Namun dia harus masuk ke dalam ekosistem digital.

Kedua data revolution, semuanya ini akan terhubung dengan kemampuan kita mengelola data dan menganalisa data, jadi bisnis kedepan akan sangat bergantung terhadap data.

"Traveloka misalnya, ini kita pikir bisnis travel lagi jatuh, tourism, pariwisata lagi jatuh, pasti lagi susah. Ternyata mereka baru akan mendapat komitmen pasti pemodal besar karena kemampuan mereka mengelola data dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang lain misalnya di bisnis keuangan, multi finance, atau malah di bisnis kesehatan. Itu dari data yang mereka kelola dengan baik," jelasnya.

Sementara untuk yang ketiga, adalah longevity atau umur panjang. Menurut Sandi, bisnis yang juga akan berkembang menjadi tren ke depan adalah bisnis yang berkaitan dengan kesehatan.

"Semua orang pengen sehat kan. Jadi semua bisnis yang berkaitan dengan promotif, preventif, dan kesehatan itu akan besar banget kedepan. Jadi bukan hanya rehabilitasi dan kuratif. Kesehatan kita akan primitif dan preventif. Mulai dari gaya hidup sehat, olahraga, makan yang bernutrisi, dan lainnya," jelasnya.

Mantan Ketua Umum HIPMI ini mencontohkan, dirinya yang saat ini lebih banyak memnafaatkan waktu untuk berolahraga dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.

"Gue sekarang lagi lihat waktu gue selama 24 jam. Ini paling produktif kapan sih gue? Ternyata waktu gue produktif itu antara jam 5 pagi sampai jam 9. Udah gue padetin komitmen-komitmen yang butuh keputusan itu. Waktu-waktu yang lain gue produktif sisanya gue gunakan untuk pastikan hidup gue sehat," pungkas Sandi.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1846 seconds (0.1#10.140)