Lemhanas: Globalisasi Sedang Runtuh, Ultra-Nasionalisme Bangkit

Kamis, 22 Oktober 2020 - 19:51 WIB
loading...
Lemhanas: Globalisasi Sedang Runtuh, Ultra-Nasionalisme Bangkit
Tenaga Profesional Lemhanas Dadan Umar Daihani pada Jakarta Geopolitical Forum IV 2020 menyataka bahwa globalisasi sedang runtuh. Foto: SINDOnews/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Tenaga Profesional Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) , Dadan Umar Daihani menyatakan, pandemi global seperti Covid-19 yang berlangsung lama dan tak tahu kapan habisnya telah menimbulkan berbagai kerentanan. Kondisi ini memaksa masing-masing negara-bangsa untuk menerapkan ketahanan nasional mereka, termasuk Indonesia.

"Kepanikan dan dilema dirasakan global. Semua negara dihadapkan pada situasi yang sama," tutur Dadan dalam Seminar Nasional 'Jakarta Geopolitical Forum IV' di MNC Conference Hall, Inews Tower, Jakarta, Kamis (22/10/2020).

(Baca: Pandemi Covid-19 Memberi Penanda bahwa Zaman Tengah Bergerak)

Dadan melanjutkan, akibat dari itu, masing-masing negara menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas dan sosial yang kemudian menyebabkan resesi ekonomi. Dia menilai, di satu sisi negara dipaksa untuk menghentikan aktivitas fisik, di saat yang sama negara harus menyediakan kebutuhan rakyatnya baik itu kesehatan yang layak, pangan dan energi. "Sementara pertumbuhan dan pendapatan nasional turun secara signifikan," ujarnya.

Dadan menjelaskan, saat ini dunia menghadapi geopolitik yang tidak mudah. Untuk itu dibutuhkan lanskap ketahanan nasional yang baik. Ia menilai, munculnya wabah ini menguatkan berbagai spekulasi yang antara lain, pandemi Covid-19 telah menjadi batu ujian bagi kekuatan struktur organisasi internasional dan ketahanan nasional masing-masing negara.

Selain itu, Dadan menganggap, globalisasi sekarang sedang runtuh dan setiap negara berusaha menemukan cara untuk bertahan hidup dan melindungi rakyatnya sendiri. Di sisi lain, globalisasi kehilangan kekuatan, dan manajemen negara kembali fokus kepada kepentingan nasional masing-masing.

(Baca: Gubernur Lemhanas Bicara Omnibus Law dan Aksi Demonstrasi)

"Di tengah semua ini, proteksionisme dan ultra-nasionalisme bangkit, pasar global hancur dan kepercayaan kepada aktor supra-nasional berkurang," ujarnya.

Menurut Dadan, melihat kondisi yang demikian, tak ada cara lain bagi Indonesia untuk fokus memperkuat ketahanan nasional. Caranya antara lain dengan memperkuat solidaritas atas sesama, dan menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok atau golongan. "Tak bisa dipungkiri pandemi covid-19 akan mempercepat perpindahan kekuasaan dari barat ke timur," pungkas dia.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1650 seconds (0.1#10.140)