IPNU Gerakkan Puluhan Ribu Pelajar Mengaji
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) meluncurkan Gerakan Pelajar Mengaji di seluruh Indonesia, Selasa (20/10).
Lebih dari 20 ribu pelajar terlibat dalam kegiatan ini. Mereka tersebar di 500-an majelis melaksanakan khataman Alquran sebanyak 2020 kali.
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi dalam sambutannya mengungkapkan mengaji merupakan ikhtiar menyelami luasnya ilmu yang tidak pernah bisa dilakukan hanya dengan cara instan.
Menurut dia, mengaji harus melalui proses panjang sehingga tidak mudah bagi pelajar untuk mencapainya. Apalagi masa-masa pelajar yang sangat dinamis karena masih berupaya untuk menemukan jati dirinya. Tantangan besarnya bukan dari luar, melainkan ada di dalam dirinya sendiri.
Dia menambahkan, ketika pelajar mampu menahkodai dirinya dan lulus dalam menerjang badai maka esungguhnya lulus menjadi pemenang dan siap menghadapi tantangan selanjutnya.( )
Zainut menegaskan, pencapaian itu tentu saja harus dilalui dengan mengaji sebagai langkah memperkaya pemahaman yang kokoh guna melahirkan semangat juang tinggi sebagaimana para pelajar dan santri zaman dahulu dalam melawan para penjajah.
Untuk itu dia mengajak seluruh elemen pelajar untuk mengaji. "Dengan mengaji ilmunya bertaji. Dengan mengaji ia teruji dan berprestasi. Ayo mengaji!" kata Ketua Umum PP IPNU 1988-1996 ini.( )
Koordinator Nasional Gerakan Pelajar Mengaji, Megi Harisandi menjelaskan kegiatan ini digelar dalam rangka dua hal, yakni Haul Pendiri IPNU Prof KH Muhammad Tolchah Mansur dan Hari Santri 2020.
Kendati demikian, Pelajar Mengaji tidak untuk saat ini saja, melainkan akan terus digerakkan untuk menjaga pelajar dari ancaman ideologi transnasional.
Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani mengungkapkan dalam sambutannya bahwa Pelajar Mengaji merupakan aktualisasi salah satu dari Panca Khidmat IPNU, yakni penguatan ideologi.
Lebih dari 20 ribu pelajar terlibat dalam kegiatan ini. Mereka tersebar di 500-an majelis melaksanakan khataman Alquran sebanyak 2020 kali.
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi dalam sambutannya mengungkapkan mengaji merupakan ikhtiar menyelami luasnya ilmu yang tidak pernah bisa dilakukan hanya dengan cara instan.
Menurut dia, mengaji harus melalui proses panjang sehingga tidak mudah bagi pelajar untuk mencapainya. Apalagi masa-masa pelajar yang sangat dinamis karena masih berupaya untuk menemukan jati dirinya. Tantangan besarnya bukan dari luar, melainkan ada di dalam dirinya sendiri.
Dia menambahkan, ketika pelajar mampu menahkodai dirinya dan lulus dalam menerjang badai maka esungguhnya lulus menjadi pemenang dan siap menghadapi tantangan selanjutnya.( )
Zainut menegaskan, pencapaian itu tentu saja harus dilalui dengan mengaji sebagai langkah memperkaya pemahaman yang kokoh guna melahirkan semangat juang tinggi sebagaimana para pelajar dan santri zaman dahulu dalam melawan para penjajah.
Untuk itu dia mengajak seluruh elemen pelajar untuk mengaji. "Dengan mengaji ilmunya bertaji. Dengan mengaji ia teruji dan berprestasi. Ayo mengaji!" kata Ketua Umum PP IPNU 1988-1996 ini.( )
Koordinator Nasional Gerakan Pelajar Mengaji, Megi Harisandi menjelaskan kegiatan ini digelar dalam rangka dua hal, yakni Haul Pendiri IPNU Prof KH Muhammad Tolchah Mansur dan Hari Santri 2020.
Kendati demikian, Pelajar Mengaji tidak untuk saat ini saja, melainkan akan terus digerakkan untuk menjaga pelajar dari ancaman ideologi transnasional.
Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani mengungkapkan dalam sambutannya bahwa Pelajar Mengaji merupakan aktualisasi salah satu dari Panca Khidmat IPNU, yakni penguatan ideologi.