IPNU Gerakkan Puluhan Ribu Pelajar Mengaji

Rabu, 21 Oktober 2020 - 18:11 WIB
loading...
IPNU Gerakkan Puluhan...
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) meluncurkan Gerakan Pelajar Mengaji di seluruh Indonesia, Selasa (20/10/2020). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) meluncurkan Gerakan Pelajar Mengaji di seluruh Indonesia, Selasa (20/10).

Lebih dari 20 ribu pelajar terlibat dalam kegiatan ini. Mereka tersebar di 500-an majelis melaksanakan khataman Alquran sebanyak 2020 kali.

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi dalam sambutannya mengungkapkan mengaji merupakan ikhtiar menyelami luasnya ilmu yang tidak pernah bisa dilakukan hanya dengan cara instan.

Menurut dia, mengaji harus melalui proses panjang sehingga tidak mudah bagi pelajar untuk mencapainya. Apalagi masa-masa pelajar yang sangat dinamis karena masih berupaya untuk menemukan jati dirinya. Tantangan besarnya bukan dari luar, melainkan ada di dalam dirinya sendiri.

Dia menambahkan, ketika pelajar mampu menahkodai dirinya dan lulus dalam menerjang badai maka esungguhnya lulus menjadi pemenang dan siap menghadapi tantangan selanjutnya.( )

Zainut menegaskan, pencapaian itu tentu saja harus dilalui dengan mengaji sebagai langkah memperkaya pemahaman yang kokoh guna melahirkan semangat juang tinggi sebagaimana para pelajar dan santri zaman dahulu dalam melawan para penjajah.

Untuk itu dia mengajak seluruh elemen pelajar untuk mengaji. "Dengan mengaji ilmunya bertaji. Dengan mengaji ia teruji dan berprestasi. Ayo mengaji!" kata Ketua Umum PP IPNU 1988-1996 ini.( )

Koordinator Nasional Gerakan Pelajar Mengaji, Megi Harisandi menjelaskan kegiatan ini digelar dalam rangka dua hal, yakni Haul Pendiri IPNU Prof KH Muhammad Tolchah Mansur dan Hari Santri 2020.

Kendati demikian, Pelajar Mengaji tidak untuk saat ini saja, melainkan akan terus digerakkan untuk menjaga pelajar dari ancaman ideologi transnasional.

Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani mengungkapkan dalam sambutannya bahwa Pelajar Mengaji merupakan aktualisasi salah satu dari Panca Khidmat IPNU, yakni penguatan ideologi.

Menurut dia, ada dua ideologi yang harus terus dikawal dari kalangan pelajar, khususnya pelajar NU, yakni ideologi keislaman ala Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah dan ideologi Pancasila dalam bernegara.

Pria asal Jambi itu menjelaskan, tak sedikit kalangan pelajar yang terpengaruhi untuk memilih ideologi lain. Terbukti dengan adanya survei yang menyebut lebih dari 20% kalangan pelajar setuju dengan Islam transnasional.

Menurut dia, Pelajar Mengaji ini dibangun dan digerakkan untuk menjadi benteng dari ancaman hal tersebut agar Indonesia tetap terawat sebagai sebuah negara.

Pelajar Mengaji juga bentuk terima kasih anggota dan kader IPNU kepada pendiri. "Hanya ini yang bisa kami berikan sebagai bentuk terima kasih kepada Almarhum Profesor KH Muhammad Tolchah Mansur yang telah berjuang mendirikan IPNU dan dirasakan betul manfaatnya hingga saat ini," katanya.

Sekretaris Umum PP IPNU Mufarrihul Hazin menjelaskan, Pelajar Mengaji menggerakkan para anggota dan kader untuk senantiasa menjaga aktifitas spiritualnya dengan mengaji dan aktifitas intelektualnya dengan mengkaji.

Dua hal tersebut, menurutnya, hal yang penting senantiasa dilakukan oleh kalangan pelajar agar dapat membangun Indonesia lebih baik lagi. Terlebih ada bonus demografi dan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Gerakan Pelajar Mengaji ini juga, lanjutnya, dilakuan dalam rangka melakukan internalisasi, aktualisasi, dan desimininasi ideologi pada pelajar.

(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1874 seconds (0.1#10.140)