Hingga Akhir 2020, Indonesia Terima Vaksin Covid-19 untuk 9,1 Juta Orang
loading...
A
A
A
Sama seperti Sinovac, vaksin ini juga digunakan dua kali (dual use) untuk setiap orang. Rencananya, vaksin tersebut akan dikirimkan ke Indonesia pada Desember 2020 sebanyak 15 juta dosis. “Artinya, kalau penyuntikannya dua kali, bisa digunakan untuk 7,5 juta orang,” sambung dia.
Selanjutnya adalah vaksin Cansino. Produk sekali suntik (single dose) buatan China itu yang sudah selesai uji klinis fase III di Kanada, Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya. Vaksin itu sudah mendapatkan izin badan otoritas kesehatan China. “Kesanggupannya menyediakan sebanyak 100 ribu dosis,” imbuh dia.
Jika diakumulasikan, ketersediaan vaksin yang bakal diterima Indonesia pada November-Desember 2020 dapat digunakan bagi 9,1 juta penduduk. Menurut dia, kepastian ketersediaan vaksin itu masih sangat tergantung dari emergency use authority yang bisa dikeluarkan BPOM serta rekomendasi kehalalan dari Kemenag dan MUI.
“Semua ini (kepastian ketersediaan) akan selesai di akhir Oktober ini. Setidaknya, minggu pertama November kita harapkan sudah mendapatkan kepastian tentang keamanan dalam aspek manfaat dan akibat yang dikeluarkan Badan POM serta aman dalam aspek kehalalan yang dikeluarkan oleh Kemenag dan MUI,” tukasnya.
Sementara, terkait vaksin AstraZeneca, sampai saat ini perusahaan tersebut berkomitmen memberikan 100 juta vaksin. Namun, penyediaannya tidak bisa dilakukan tahun ini lantaran uji klinis fase III belum selesai.
Selanjutnya adalah vaksin Cansino. Produk sekali suntik (single dose) buatan China itu yang sudah selesai uji klinis fase III di Kanada, Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya. Vaksin itu sudah mendapatkan izin badan otoritas kesehatan China. “Kesanggupannya menyediakan sebanyak 100 ribu dosis,” imbuh dia.
Jika diakumulasikan, ketersediaan vaksin yang bakal diterima Indonesia pada November-Desember 2020 dapat digunakan bagi 9,1 juta penduduk. Menurut dia, kepastian ketersediaan vaksin itu masih sangat tergantung dari emergency use authority yang bisa dikeluarkan BPOM serta rekomendasi kehalalan dari Kemenag dan MUI.
“Semua ini (kepastian ketersediaan) akan selesai di akhir Oktober ini. Setidaknya, minggu pertama November kita harapkan sudah mendapatkan kepastian tentang keamanan dalam aspek manfaat dan akibat yang dikeluarkan Badan POM serta aman dalam aspek kehalalan yang dikeluarkan oleh Kemenag dan MUI,” tukasnya.
Sementara, terkait vaksin AstraZeneca, sampai saat ini perusahaan tersebut berkomitmen memberikan 100 juta vaksin. Namun, penyediaannya tidak bisa dilakukan tahun ini lantaran uji klinis fase III belum selesai.
(muh)