Hingga Akhir 2020, Indonesia Terima Vaksin Covid-19 untuk 9,1 Juta Orang

Senin, 19 Oktober 2020 - 23:00 WIB
loading...
Hingga Akhir 2020, Indonesia...
Indonesia diperkirakan akan menerima 1,9 juta vaksin Covid-19 produksi China yaitu sinovac, sinopharm, dan cansino. Foto/ilustrasi.ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) mengungkapkan bahwa pemerintah berkeinginan segera memberikan vaksinasi kepada seluruh masyarakat agar mendapatkan perlindungan yang lebih optimal, mengurangi angka kesakitan, menurunkan angka kematian akibat pandemi Covid-19 .

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan pemerintah sudah bertemu dengan beberapa produsen vaksin yang telah menyelesaikan uji klinis fase III. Dalam hal ini, Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian BUMN, Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Bio Farma ikut mengamati dan mengawal proses pengembangan vaksin tersebut. Bahkan, sejumlah vaksin itu telah digunakan di negara asalnya.

(Baca: Harga Vaksin Covid-19 Belum Pasti, Menkeu Tambah Dana Cadangan)

Ada beberapa jenis vaksin yang telah diidentifikasi. Satu di antaranya yaitu buatan Sinovac dari China yang telah menyelesaikan uji klinis fase III di beberapa tempat seperti di China, Brazil dan menyusul di Indonesia yang diprediksi selesai pada akhir Desember mendatang.

“Di sana (vaskin) sudah digunakan oleh pemerintah China karena uji klinisnya dan dasar penggunaannya sudah ada dari otoritas kesehatan di sana. Sekarang Badan POM kita sedang ada di sana untuk sharing data terkait hasil uji klinis fase III dan penggunaannya di China, di Brazil dan beberapa tempat lain,” kata Yuri dalam konferensi pers mengenai perkembangan vaksin Covid-19 , di Jakarta, Senin (19/10/2020).

Sinovac sudah berkomitmen memberikan kesempatan untuk membeli vaksin dalam bentuk sudah jadi sebanyak dua kali pengiriman. Rencana awal dikirim pada November 2020 sebanyak 1,5 juta vaksin dan pada Desember 2020 sebanyak 1,5 juta vaksin.

Hingga Akhir 2020, Indonesia Terima Vaksin Covid-19 untuk 9,1 Juta Orang


Kalau melihat karakteristik vaksin besutan Sinovac, maka proses penyuntikan vaksin dilakukan dua kali (dual use). Artinya, seluruh vaksin tersebut nantinya hanya akan diberikan kepada 1,5 juta orang. Yuri juga mengatakan, Sinovac juga akan memberikan kesempatan kepada Bio Farma untuk memproduksi vaksin tersebut di Indonesia.

Vaksin berikutnya yaitu Sinopharm dari China yang sudah menyelesaikan uji klinis tahap III di beberapa negara seperti di Uni Emirat Arab dan Turki. Di negara asalnya, vaksin tersebut telah mendapatkan izin dari badan otoritas kesehatan di China. Bahkan, UEA juga sudah menguji kehalalan produk vaksin tersebut. “Inilah yang akan kita minta data sharingnya untuk dipelajari oleh Badan POM di Indonesia bersama Kementerian Agama dan MUI,” jelasnya.

(Baca: Jokowi: Menkes Urus Vaksin Gratis, BUMN Urus yang Berbayar)

Sama seperti Sinovac, vaksin ini juga digunakan dua kali (dual use) untuk setiap orang. Rencananya, vaksin tersebut akan dikirimkan ke Indonesia pada Desember 2020 sebanyak 15 juta dosis. “Artinya, kalau penyuntikannya dua kali, bisa digunakan untuk 7,5 juta orang,” sambung dia.

Selanjutnya adalah vaksin Cansino. Produk sekali suntik (single dose) buatan China itu yang sudah selesai uji klinis fase III di Kanada, Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya. Vaksin itu sudah mendapatkan izin badan otoritas kesehatan China. “Kesanggupannya menyediakan sebanyak 100 ribu dosis,” imbuh dia.

Jika diakumulasikan, ketersediaan vaksin yang bakal diterima Indonesia pada November-Desember 2020 dapat digunakan bagi 9,1 juta penduduk. Menurut dia, kepastian ketersediaan vaksin itu masih sangat tergantung dari emergency use authority yang bisa dikeluarkan BPOM serta rekomendasi kehalalan dari Kemenag dan MUI.

“Semua ini (kepastian ketersediaan) akan selesai di akhir Oktober ini. Setidaknya, minggu pertama November kita harapkan sudah mendapatkan kepastian tentang keamanan dalam aspek manfaat dan akibat yang dikeluarkan Badan POM serta aman dalam aspek kehalalan yang dikeluarkan oleh Kemenag dan MUI,” tukasnya.

Sementara, terkait vaksin AstraZeneca, sampai saat ini perusahaan tersebut berkomitmen memberikan 100 juta vaksin. Namun, penyediaannya tidak bisa dilakukan tahun ini lantaran uji klinis fase III belum selesai.

(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)