Nasib 3 Petinggi KAMI Ditentukan Hari Ini, 5 Anggota Tersangka UU ITE
loading...
A
A
A
Deklarator KAMI Andrianto mengatakan, tim advokasi mendampingi Syahganda untuk menjalani pemeriksaan. Dia menyebut Syahganda dalam kondisi sehat. “Bang Ganda paling banyak ditanya soal Twitter-nya. Dipertanyakan satu per satu Twit tanggal sekian, lalu Bang Ganda menjelaskan,” ujar Andrianto. (Baca juga: Pemimpin Oposisi Ultimatum Presiden Belarusia)
Soal Jumhur Hidayat yang juga diamankan, Andrianto menyebut hingga kemarin sore Jumhur tidak bisa didampingi karena masih dalam pengawasan kasubdit. Dia menduga, Jumhur diamankan supaya demonstrasi hari ini tidak ramai. “Jumhur kan singa podium, mungkin diamankan saja. Apalagi, dia juga baru selesai menjalani operasi,” katanya.
Anggota DPR dari Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik penangkapan anggota KAMI oleh kepolisian. Dia menyebut penangkapan itu sebagai cara-cara lama yang dipakai lagi di Era Demokrasi. Menurut dia, hal itu justru akan membuat malu Indonesia di hadapan dunia. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
“Cara-cara lama dipakai lagi di Era Demokrasi. Malu kita pada dunia, masih berani menyebut 'negara demokrasi'. Perbedaan pendapat dan sikap dimusuhi dijerat ditangkap. Padahal, kekuasaan tak pernah abadi,” kata Fadli melalui akun Twitter-nya, @fadlizon. (M Yamin/Rahmatullah/ Dzikry Subhanie)
Soal Jumhur Hidayat yang juga diamankan, Andrianto menyebut hingga kemarin sore Jumhur tidak bisa didampingi karena masih dalam pengawasan kasubdit. Dia menduga, Jumhur diamankan supaya demonstrasi hari ini tidak ramai. “Jumhur kan singa podium, mungkin diamankan saja. Apalagi, dia juga baru selesai menjalani operasi,” katanya.
Anggota DPR dari Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik penangkapan anggota KAMI oleh kepolisian. Dia menyebut penangkapan itu sebagai cara-cara lama yang dipakai lagi di Era Demokrasi. Menurut dia, hal itu justru akan membuat malu Indonesia di hadapan dunia. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
“Cara-cara lama dipakai lagi di Era Demokrasi. Malu kita pada dunia, masih berani menyebut 'negara demokrasi'. Perbedaan pendapat dan sikap dimusuhi dijerat ditangkap. Padahal, kekuasaan tak pernah abadi,” kata Fadli melalui akun Twitter-nya, @fadlizon. (M Yamin/Rahmatullah/ Dzikry Subhanie)
(ysw)