Jokowi Perintahkan Satgas Fokus Penurunan Kasus Covid-19 di 8 Provinsi

Selasa, 13 Oktober 2020 - 06:35 WIB
loading...
Jokowi Perintahkan Satgas Fokus Penurunan Kasus Covid-19 di 8 Provinsi
Petugas sedang melaukan swab test untuk mencegah penyebaran Covid-19. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Upaya Jawa Timur (Jatim) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) mengendalikan kasus virus corona ( Covid-19 ) mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pujian itu disampaikan karena dua provinsi tersebut berhasil keluar dari zona merah atau tingkat risiko tinggi dengan berbagai upaya yang dilakukan. Karena itu, sangat wajar jika Jokowi meminta seluruh provinsi, khususnya delapan wilayah prioritas mencontoh penanganan Covid-19 kedua provinsi tersebut. (Baca: Nasihat Indah Aa Gym: Jangan Mempersulit Diri!)

Delapan provinsi prioritas yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, Papua, dan Bali. “Saya mencatat dari angka-angka yang ada, Jatim dan Sulsel menunjukkan perbaikan pengendalian Covid-19. Saya kira ini bisa dijadikan contoh provinsi lain," kata Jokowi di Istana Negara kemarin.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu memerintahkan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 tetap fokus pada penurunan Covid-19 di delapan provinsi prioritas. Uji usap dan penelusuran kontak harus ditingkatkan.

"Saya minta delapan provinsi prioritas tetap dimonitor secara ketat, testing, tracing, dan treatment terus diperbaiki sehingga jarak antara provinsi satu dengan lain, terutama testing bisa kejar dengan baik," ungkapnya.

Dari kasus sembuh mingguan, tujuh dari 10 provinsi memiliki persentase di atas 70%. Jatim bahkan memiliki persentase kesembuhan tertinggi dengan 88,53%. Dari segi jumlah kasus positif mingguan, enam dari 10 provinsi mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Penurunan paling signifikan terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 30,1% dan di Jawa Barat 28,5%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara khusus juga memerintahkan 12 kabupaten/kota dengan kasus Covid-19 lebih dari 1.000 kasus, menjadi prioritas penanganan dalam dua minggu ke depan. Pasalnya, sumbangsih 12 kabupaten/kota ini terhadap kasus aktif di Indonesia mencapai 30%. (Baca juga: PSBB Diperpanjang, Sekolah di Jakarta Belum Bisa Terapkan Tatap Muka)

Ke-12 kabupaten/kota tersebut adalah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Kota Pekanbaru, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Kota Padang, Kota Jayapura, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Jakarta Utara, Kota Ambon.

Dia mengatakan bahwa penanganan di 12 kabupaten/kota tidak akan jauh berbeda dengan provinsi prioritas yang sudah terlebih dahulu dilakukan. “Terutama pengetatan protokol dan monitoring data, termasuk kaitan dengan ketersediaan perawatan. Baik itu untuk yang ringan, sedang, maupun di ICU,” ungkapnya.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa dari 12 kabupaten/kota tersebut 8 di antaranya masuk dalam provinsi prioritas, sehingga penanganannya kurang lebih sama dengan yang telah dilakukan di provinsi-provinsi prioritas. Sementara sisanya yakni Ambon, Padang, dan Pekanbaru, ada di luar provinsi prioritas penanganan Covid-19.

“Untuk Padang dan Pekanbaru sudah kita lihat perkembangannya. Padang sepertinya mengalami peningkatan testing per hari, termasuk yang tertinggi di seluruh provinsi. Jadi, tracing dan testingnya sangat masif dan kita lihat, setelah tinggi maka hari kemarin mengalami penurunan untuk Padang,” ujarnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan Jatim dan Sulsel yang bebas dari zona merah untuk tidak terlena dan tetap berkontribusi menurunkan kasus positif. Dia menuturkan bahwa Sulsel dan Jatim, dua provinsi yang terus meningkatkan penanganan Covid-19, sehingga membuahkan hasil positif pekan ini.

Ini ditunjukkan dari seluruh wilayah sudah berpindah dari zona merah (risiko tinggi penyebaran Covid-19) menjadi zona oranye (risiko sedang penyebaran Covid-19). "Tidak ada lagi zona merah di Sulsel dan Jatim,” ujar Wiku akhir pekan lalu. (Baca juga: Tips Aman ke Dokter Gigi Selama Pandemi)

Menurut dia, Sulsel dan Jatim juga mencatat penurunan kasus mingguan masing-masing 30,1% dan 8%. Selain itu, persentase angka kesembuhan termasuk tertinggi. “Sulsel 81,93% dan 88,53% untuk Jawa Timur. Keduanya memiliki persentase dari rata-rata angka nasional,” tandasnya.

Dia mengungkapkan, angka kematian di Sulsel juga turun 46,2%, sementara di Jawa Timur masih mencatatkan angka kematian tertinggi secara persentase. Tercatat persentase angka kematian karena Covid-19 di Jatim 7,31%.

Lebih jauh Wiku menambahkan, terhadap delapan provinsi prioritas lainnya dan provinsi di Indonesia untuk tetap monitoring ketat protokol kesehatan, menegakkan sanksi tegas bagi yang abai protokol kesehatan karena berdampak terhadap keselamatan lainnya.

"Tingkatkan testing, tracing, treatment untuk melakukan deteksi dini dan lacak kontak erat pasien. Pelayanan kesehatan Covid-19 sesuai standar sehingga tingkatkan angka kesembuhan dan sekaligus menekan kematian karena Covid-19,” tutur dia.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengakui capaian itu diakuinya berkat upaya seluruh stakeholder, terutama tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan pandemi. “Satu hal yang membanggakan bagi kita bahwa Sulsel salah satu provinsi yang memiliki kasus tertinggi di luar Pulau Jawa. Satgas pusat telah mengumumkan Sulsel sudah keluar dari zona merah,” kata Nurdin. (Baca juga: Kasus Anak Melonjak di Masa Pandemi, Kemensos Tingkatkan Layanan Asuh)

Atas pencapaian ini, Bupati Bantaeng dua periode ini meminta agar masyarakat tidak terlena. Menurut dia, semua kembali pada kesadaran masyarakat yang harus semakin tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan sebab ini menjadi kunci utama. “Selalu diingatkan untuk menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak agar semua bisa terhindar dari penyakit tersebut,” imbaunya.

Di sisi lain, ungkap dia, hal yang membuat penanganan Covid-19 menjadi contoh terkait penerapan wisata korona. Program tersebut tak sekadar mendorong percepatan pasien yang sembuh, terutama yang terdeteksi pasien orang tanpa gejala (OTG), tapi juga memberikan andil besar dalam mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Di mana usaha-usaha bergerak UMKM dan perhotelan yang notabene mempekerjakan banyak orang sehingga lapangan kerja dan lapangan usaha semakin berkembang melalui program tersebut,” katanya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, salah satu faktor yang memengaruhi salah satunya karena tes dan penelusuran (tracing) yang tetap ditingkatkan. Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga berterima kasih atas kerja keras semua pihak dan seluruh masyarakat setempat. “Mohon tetap patuh terhadap protokol kesehatan sampai berhenti penularannya,” terangnya.

Sementara itu, pemerintah mencatat jumlah orang yang sembuh dari Covid-19 pada 8 Oktober 2020 bertambah 3.492 orang, sehingga total sebanyak 258.519 orang sembuh dari Covid-19, yang rata-rata kesembuhan saat ini kembali naik menjadi 76,8%. (Lihat videonya: Kelompok Geng Motor di Medan Terjaring Razia Polisi)

Tercatat kasus Covid-19 bertambah 3.267 kasus, sehingga akumulasi sebanyak 336.716 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 39.285 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction dan tes cepat molekuler. (Dita Angga/Binti Mufarida/ Suwarny Dammar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1521 seconds (0.1#10.140)