Amien Rais Banyak Berguru pada Banyak Tokoh Bangsa, Terutama Mohammad Natsir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amien Rais , pendiri Partai Ummat yang juga mantan Ketua MPR RI , menyebut dia banyak berguru pada banyak tokoh bangsa, termasuk salah satu pahlawan nasional Mohammad Natsir. Diketahui, Natsir juga merupakan pendiri Partai Masyumi.
"Saya banyak berguru pada banyak tokoh bangsa terutama pada Pak Mohammad Natsir seorang pahlawan nasional kita. Banyak sekali kearifan hidup yang diajarkan Pak Natsir pada generasi muda di zamannya. Yang saya ingat antara lain berjuang menegakkan kebenaran dan memberantas kebatilan perlu proses panjang," kata Amien Rais saat menyampaikan falsafah perjuangannya melalui video yang tayang di Channel YouTube Amien Rais Official, Jumat (9/10/2020) malam.
Amien Rais menambahkan, ibaratnya berjalan jauh dan banyak rintangan. "Namun terus saja, terus saja, jangan berhenti, Insya Allah, konvoi kita akhirnya sampai ke tujuan idaman," kata Amien Rais.
( ).
Menurut Amien Rais , bila dirinya menatap masa depan Indonesia, maka kelahiran sebuah partai baru sebagai wadah perjuangan menyongsong Indonesia masa depan adalah sebuah keharusan atau keniscayaan. "Partai baru itu bernama Partai Ummat . Al-Qur'an menyebut kata ummat sebanyak 64 kali. Ummat mencakup arti luas, bisa ummat beriman, bisa ummat beragama, bahkan bisa mencakup seluruh ummat manusia," ujarnya.
"Kata Bung Karno, mankind is one, ummat manusia atau kemanusiaan adalah satu. Saudara-saudaraku, marilah kita berhimpun dan berjuang dengan ikhlas bersama Partai Ummat," kata Amien.
Diberitakan sebelumnya, pada 1 Oktober 2020, Amien Rais mengumumkan mendirikan partai baru yang diberi nama Partai Ummat.Partai ini berasaskan Islam rahmatan lil 'alamin. Tagline Partai Ummat adalah 'Lawan Kezaliman' dan 'Tegakkan Keadilan'.
( ).
Kehadiran Partai Ummat ini diprediksi bakal menggerus suara Partai Amanat Nasional (PAN), partai yang didirikan Amien Rais pada Agustus 1998. Namun, Jubir PAN Viva Yoga Mauladi menampik hal tersebut. Menurutnya, secara ideologi politik, PAN dan Partai Ummat berbeda. Karena PAN berideologi nasionalis-relijius, sementara Partai Ummat partai Islam. Sehingga, basissosial masyarakat PAN dan Partai Ummat pun akan berbeda.
"Saya banyak berguru pada banyak tokoh bangsa terutama pada Pak Mohammad Natsir seorang pahlawan nasional kita. Banyak sekali kearifan hidup yang diajarkan Pak Natsir pada generasi muda di zamannya. Yang saya ingat antara lain berjuang menegakkan kebenaran dan memberantas kebatilan perlu proses panjang," kata Amien Rais saat menyampaikan falsafah perjuangannya melalui video yang tayang di Channel YouTube Amien Rais Official, Jumat (9/10/2020) malam.
Amien Rais menambahkan, ibaratnya berjalan jauh dan banyak rintangan. "Namun terus saja, terus saja, jangan berhenti, Insya Allah, konvoi kita akhirnya sampai ke tujuan idaman," kata Amien Rais.
( ).
Menurut Amien Rais , bila dirinya menatap masa depan Indonesia, maka kelahiran sebuah partai baru sebagai wadah perjuangan menyongsong Indonesia masa depan adalah sebuah keharusan atau keniscayaan. "Partai baru itu bernama Partai Ummat . Al-Qur'an menyebut kata ummat sebanyak 64 kali. Ummat mencakup arti luas, bisa ummat beriman, bisa ummat beragama, bahkan bisa mencakup seluruh ummat manusia," ujarnya.
"Kata Bung Karno, mankind is one, ummat manusia atau kemanusiaan adalah satu. Saudara-saudaraku, marilah kita berhimpun dan berjuang dengan ikhlas bersama Partai Ummat," kata Amien.
Diberitakan sebelumnya, pada 1 Oktober 2020, Amien Rais mengumumkan mendirikan partai baru yang diberi nama Partai Ummat.Partai ini berasaskan Islam rahmatan lil 'alamin. Tagline Partai Ummat adalah 'Lawan Kezaliman' dan 'Tegakkan Keadilan'.
( ).
Kehadiran Partai Ummat ini diprediksi bakal menggerus suara Partai Amanat Nasional (PAN), partai yang didirikan Amien Rais pada Agustus 1998. Namun, Jubir PAN Viva Yoga Mauladi menampik hal tersebut. Menurutnya, secara ideologi politik, PAN dan Partai Ummat berbeda. Karena PAN berideologi nasionalis-relijius, sementara Partai Ummat partai Islam. Sehingga, basissosial masyarakat PAN dan Partai Ummat pun akan berbeda.
(zik)