Reisa Broto Asmoro Jelaskan Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 belum ada tanda-tanda akan berakhir. Semua orang di dunia menunggu adanya vaksin . Meski demikian, banyak ahli menyebut vaksin bukan satu-satunya untuk langsung menghentikan penyebaran virus Sars Cov-II. Masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan masyarakat masih sering tertukar dengan istilah vaksinasi dan imunisasi. Keduanya merupakan serangkaian proses yang saling mendukung untuk mencegah suatu penyakit. (Baca juga: Cegah Informasi Bohong, Intensifkan Edukasi Covid-19)
Vaksinasi adalah alat untuk membentuk antibodi terhadap penyakit tertentu. Vaksinasi itu bisa melalui suntik dan tetes ke mulut. Sedangkan, imunisasi merupakan proses dalam tubuh seseorang ketika terbentuknya kekebalan terhadap penyakit.
“Imunisasi itu efektif mencegah penyakit, melindungi kematian, dan melindungi orang lain. Kalau masyarakat sama-sama melakukan vaksinasi dan mendapatkan imunisasi terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok,” ujarnya dalam diskusi daring dengan tema “Vaksin: Menjawab Mitos dan Menolak hoaks”, Kamis (8/10/2020).
Dia menjelaskan manfaatnya bukan untuk orang yang telah divaksin. Akan tetapi, kekebalan kelompok yang terbentuk akan bermanfaat bagi orang yang tidak memiliki akses terhadap vaksin.
Perempuan kelahiran 1985 itu menyebut vaksinasi dan imunisasi ini sangat membantu untuk mengurangi penyebaran penyakit. Vaksinasi merupakan cara untuk keluar dari pandemi COVID-19. (Baca juga: Klaster Baru Covid-19 Berpeluang Terjadi di Tengah Demonstran)
Dia menambahkan jika uji coba fase III di Bandung berjalan baik, maka Desember 2020 atau awal tahun, vaksin bisa disebarkan ke seluruh Indonesia. “Ini langkah pencegahan supaya kita tidak tertular. Muncul herd immunity. Tidak ada lagi wabah, kita produktif lagi,” pungkasnya.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan masyarakat masih sering tertukar dengan istilah vaksinasi dan imunisasi. Keduanya merupakan serangkaian proses yang saling mendukung untuk mencegah suatu penyakit. (Baca juga: Cegah Informasi Bohong, Intensifkan Edukasi Covid-19)
Vaksinasi adalah alat untuk membentuk antibodi terhadap penyakit tertentu. Vaksinasi itu bisa melalui suntik dan tetes ke mulut. Sedangkan, imunisasi merupakan proses dalam tubuh seseorang ketika terbentuknya kekebalan terhadap penyakit.
“Imunisasi itu efektif mencegah penyakit, melindungi kematian, dan melindungi orang lain. Kalau masyarakat sama-sama melakukan vaksinasi dan mendapatkan imunisasi terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok,” ujarnya dalam diskusi daring dengan tema “Vaksin: Menjawab Mitos dan Menolak hoaks”, Kamis (8/10/2020).
Dia menjelaskan manfaatnya bukan untuk orang yang telah divaksin. Akan tetapi, kekebalan kelompok yang terbentuk akan bermanfaat bagi orang yang tidak memiliki akses terhadap vaksin.
Perempuan kelahiran 1985 itu menyebut vaksinasi dan imunisasi ini sangat membantu untuk mengurangi penyebaran penyakit. Vaksinasi merupakan cara untuk keluar dari pandemi COVID-19. (Baca juga: Klaster Baru Covid-19 Berpeluang Terjadi di Tengah Demonstran)
Dia menambahkan jika uji coba fase III di Bandung berjalan baik, maka Desember 2020 atau awal tahun, vaksin bisa disebarkan ke seluruh Indonesia. “Ini langkah pencegahan supaya kita tidak tertular. Muncul herd immunity. Tidak ada lagi wabah, kita produktif lagi,” pungkasnya.
(kri)