Situs DPR Dibajak Jadi Dewan Pengkhianat Rakyat, Begini Modus Pelaku
loading...

Laman resmi DPR, www.dpr.go.id sempat diretas pagi ini. Peretas mengubah tulisan Dewan Perwakilan Rakyat berubah menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Laman situs resmi DPR, www.dpr.go.id sempat diretas pagi tadi. Peretas mengubah tulisan Dewan Perwakilan Rakyat berubah menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat. Situs DPR juga sempat tidak bisa diakses.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengakui bahwa ada upaya peretasan website atau laman resmi DPR di www.dpr.go.id sejak Senin 5 Oktober 2020 malam hingga siang ini.
(Baca juga : 39 Negara Kecam China soal Muslim Uighur, Tak Ada Nama Indonesia )
Meskipun laman sudah bisa diakses publik, laman masih terasa berat akibat efek peretasan dan virus. “Ya itu makanya sebenarnya sudah dimonitor juga, baik dari Telkom maupun Bareskrim. Memagari juga untuk upaya menyerbu supaya terjadi, tapi memang masih agak berat sampai sekarang tapi kami tetap memagari,” kata Indra saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Tampilan Rusak, Hacker Serang Website Resmi DPR-RI)
Indra juga mengungkap modus peretas dalam menjalankan aksinya, yakni dengan cara menggunakan denial of service (DOS). Kemudian, membanjiri laman resmi DPR dengan virus-virus. “Mereka (peretasannya-red) kan ini modelnya di DOS ya. Membanjiri website dengan berbagai itu ya, virus,” paparnya.
Padahal, kata Indra, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan bekerja sama dengan Telkom dan Bareskrim Polri untuk memonitor laman DPR serta memagari laman resmi DPR agar terhindar dari aksi peretasan. (Baca juga: Prabowo Subianto Diundang ke Amerika Serikat Bahas Kerja Sama Pertahanan )
Terkait tulisan di laman yang berubah menjadi Dewan Pengkhianat DPR, Indra menjelaskan tulisan itu bukan bagian dari peretasan, melainkan hasil editing semata sehingga tulisannya nampak berubah. “Kalau tulisan (Dewan pengkhianat rakyat-red) itu semu editan. Enggak ada. Itu cuma editan saja,” ujar Indra.
Seperti diberitakan sebelumnya, laman resmi DPR sempat berubah tulisannya dari Dewan Perwakilan Rakyat menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat di laman depannya. Laman juga sempat tidak bisa diakses sejak pagi.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengakui bahwa ada upaya peretasan website atau laman resmi DPR di www.dpr.go.id sejak Senin 5 Oktober 2020 malam hingga siang ini.
(Baca juga : 39 Negara Kecam China soal Muslim Uighur, Tak Ada Nama Indonesia )
Meskipun laman sudah bisa diakses publik, laman masih terasa berat akibat efek peretasan dan virus. “Ya itu makanya sebenarnya sudah dimonitor juga, baik dari Telkom maupun Bareskrim. Memagari juga untuk upaya menyerbu supaya terjadi, tapi memang masih agak berat sampai sekarang tapi kami tetap memagari,” kata Indra saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Tampilan Rusak, Hacker Serang Website Resmi DPR-RI)
Indra juga mengungkap modus peretas dalam menjalankan aksinya, yakni dengan cara menggunakan denial of service (DOS). Kemudian, membanjiri laman resmi DPR dengan virus-virus. “Mereka (peretasannya-red) kan ini modelnya di DOS ya. Membanjiri website dengan berbagai itu ya, virus,” paparnya.
Padahal, kata Indra, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan bekerja sama dengan Telkom dan Bareskrim Polri untuk memonitor laman DPR serta memagari laman resmi DPR agar terhindar dari aksi peretasan. (Baca juga: Prabowo Subianto Diundang ke Amerika Serikat Bahas Kerja Sama Pertahanan )
Terkait tulisan di laman yang berubah menjadi Dewan Pengkhianat DPR, Indra menjelaskan tulisan itu bukan bagian dari peretasan, melainkan hasil editing semata sehingga tulisannya nampak berubah. “Kalau tulisan (Dewan pengkhianat rakyat-red) itu semu editan. Enggak ada. Itu cuma editan saja,” ujar Indra.
Seperti diberitakan sebelumnya, laman resmi DPR sempat berubah tulisannya dari Dewan Perwakilan Rakyat menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat di laman depannya. Laman juga sempat tidak bisa diakses sejak pagi.
(dam)
Lihat Juga :