Fahri Hamzah Sebut Belum Setahun Kerja, DPR Sudah Kena Sinisme Rakyat

Rabu, 07 Oktober 2020 - 18:08 WIB
loading...
Fahri Hamzah Sebut Belum...
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menilai, DPR periode sekarang terlalu cepat mendapatkan sinisme besar dari rakyat. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menilai, DPR periode sekarang terlalu cepat mendapatkan sinisme besar dari rakyat. Pendapat itu menyikapi hebohnya iklan penjualan gedung DPR RI dengan harga sangat murah di toko online atau layanan e-commerce.

(Baca juga: Pasca Sahkan RUU Cipta Kerja, Gedung DPR Diobral Murah di E-commerce)

Adapun aksi satire masyarakat itu bersamaan dengan protes pengesahan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja dalam rapat paripurna DPR Senin 5 Oktober 2020.

(Baca juga: Curah Hujan Meningkat Akibat La Nina, BMKG Imbau Cegah Zero Victim)

"Saya melihat terlalu cepat DPR mendapatkan sinisme sebesar ini dari rakyat. Terlalu cepat, belum setahun mereka, atau ya pas setahun mereka, masih ada empat tahun lagi, tapi sudah mendapatkan sinisme yang begini besar," ujar Fahri Hamzah kepada SINDOnews, Rabu (7/10/2020).

Maka itu, Fahri Hamzah menganggap saat ini waktu yang tepat untuk instrospeksi sistem demokrasi Indonesia. Kata dia, sistem demokrasi harus dijalankan sepenuh hati.

"Jangan ada keinginan memanipulasi, mengambil jalan pintas seolah-olah ada cara yang lebih cepat untuk mengelola proses-proses politik yang dalam demokrasi memang dibuat rumit agar kontrol dari satu kelompok dapat kita hindari, itu maksud daripada demokrasi itu rule by the system," kata mantan wakil ketua DPR RI periode 2014-2019 itu.

Dia melanjutkan, demokrasi bukan rule by individual. Dia menjelaskan, otoritarianisme itu adalah rule by individual yang artinya negara atau sistem itu dikelola oleh satu orang.

"Tapi dalam demokrasi negara dikelola oleh sistem dan sistem itu dikendalikan oleh banyak orang, karena itu jangan diambil jalan pintas, cara kita mempercepat kerja demokrasi adalah dengan membuat sistemnya lebih transparan dan transparansi itu membuat dia terukur, keterukuran itu yang membuat dia cepat, kita tahu ini selesai kapan, ini selesai kapan, kita tahu time table dan schedule," imbuhnya.

Dia berpendapat, sangat disayangkan bahwa secara keseluruhan para pemimpin mengalami disorientasi di dalam pemikiran politik demokrasi dan konstitusi.

"Ini lah yang menyebabkan mereka terjebak mengambil jalan yang salah seperti jalan mereka mempercepat Omnibus Law secara sepihak, ini adalah cara yang salah yang mendatangkan sinisme yang luas, ini waktu kita untuk sekali lagi instrospeksi dan melihat gambar besar dari persoalannya," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
MK Kabulkan Gugatan...
MK Kabulkan Gugatan UU Cipta Kerja Soal Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional
Tindak Lanjuti Putusan...
Tindak Lanjuti Putusan MK, DPR Nyatakan PP 51 tentang UMP Sudah Tak Berlaku
Sebagian Gugatan Ciptaker...
Sebagian Gugatan Ciptaker Dikabulkan MK, Pemerintah-DPR Perlu Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Paling Lambat 2 Tahun
MK Kabulkan Sebagian...
MK Kabulkan Sebagian Tuntutan Buruh Soal UU Cipta Kerja
Hari Ini MK Bacakan...
Hari Ini MK Bacakan Putusan Uji Materi UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Turun ke Jalan
Besok, 20.000 Buruh...
Besok, 20.000 Buruh Kawal Putusan MK soal Uji Materi UU Cipta Kerja
Hashim Djojohadikusumo:...
Hashim Djojohadikusumo: Maruarar Sirait Menteri Perumahan, Fahri Hamzah Wamen
Daftar Lengkap 580 Anggota...
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR yang Dilantik Hari Ini
Sumpah/Janji Anggota...
Sumpah/Janji Anggota DPR yang Diucapkan Sebelum Memangku Jabatan
Rekomendasi
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
2 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Infografis
Belum Diluncurkan, Lamborghini...
Belum Diluncurkan, Lamborghini Revuelto 2024 Sudah Ludes Terjual
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved