Ganjar Ungguli Prabowo, Ridwan Kamil dan Giring Ganesha Melesat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peta elektoral menuju 2024 makin dinamis, di mana Prabowo Subianto yang sebelumnya unggul kini bergerak turun. Temuan survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas Prabowo melemah dari 18,6% pada Juni 2020 menjadi 17,1%.
Sementara itu gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melesat dari 15,6% menjadi 17,6%, atau naik 2,0%. Dengan kenaikan itu, posisi Ganjar kini telah menyalip Prabowo dengan selisih tipis 0,5%. “Ganjar berhasil mengungguli Prabowo, memastikan posisi Ganjar sebagai penantang kuat jika Prabowo maju calon presiden pada Pemilu 2024,” ungkap Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Senin (5/10/2020). (Baca juga: Survei New Indonesia, Ganjar Salip Prabowo, Giring Masuk 8 Besar Capres 2024)
Kenaikan elektabilitas Ganjar paralel dengan kepala daerah lain, yaitu gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. “Seperti halnya Ganjar, elektabilitas Kang Emil juga melesat dari sebelumnya 10,6% menjadi 13,2%, atau naik 2,6%,” lanjut Dika. Menurut Dika, pertarungan menuju 2024 sekarang dikuasai tokoh-tokoh berlatar belakang kepala daerah. Selain Prabowo, penurunan elektabilitas juga dialami oleh mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno, dari 9,3% menjadi 8,5%. Di sisi lain, dinamika antara kepala daerah pun terjadi, mana Ganjar dan Kang Emil paling diunggulkan. Sedangkan tokoh-tokoh lain seperti Anies, Khofifah, dan Risma mengalami penurunan elektabilitas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun paling dalam dari 11,3% menjadi 9,4%, atau turun 1,8%. Sedangkan gubernur Jawa Timur Khofifah turun dari 6,4% menjadi 5,6% dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun dari 5,1% menjadi 3,8%. Selain nama-nama tersebut, ada pula ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang turun dari 3,0% menjadi 2,1%. Lalu Menteri BUMN Erick Thohir dari 3,7% menjadi 2,0%, sedangkan Menko Polhukam Mahfud MD dari 1,1% naik tipis menjadi 1,2%. (Baca juga: Pengamat Ungkap Penyebab Elektabilitas Ganjar-Anies Salip Prabowo)
Dinamika antara tokoh nasional dan kepala daerah ditengarai terjadi seiring kemunculan tokoh-tokoh baru. Sejumlah nama yang sebelumnya hanya meraih elektabilitas di bawah 1% kini mewarnai bursa capres. “Bahkan ada nama yang sama sekali tidak muncul pada survei sebelumnya, yaitu Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha, memimpin dengan elektabilitas mencapai 2,3%,” tandas Dika. (Baca juga: Ananda Sukarlan Dukung Langkah PSI Usung Giring sebagai Capres 2024)
Nama-nama lain adalah ketua DPR Puan Maharani dari 0,4% menjadi 1,7%, mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti dari 0,3% menjadi 1,5%, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dari 0,2% menjadi 1,1%, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 0,1 naik menjadi 1,0%. Menurut Dika, peta elektoral terbaru ini menunjukkan dinamika yang menarik. Tetapi semua akan tergantung perkembangan berikutnya, dukungan partai politik, dan presidential threshold. Sementara itu masih ada nama-nama lain sebesar 1,4% dan tidak tahu/tidak jawab 10,5%.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 11-20 September 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sementara itu gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melesat dari 15,6% menjadi 17,6%, atau naik 2,0%. Dengan kenaikan itu, posisi Ganjar kini telah menyalip Prabowo dengan selisih tipis 0,5%. “Ganjar berhasil mengungguli Prabowo, memastikan posisi Ganjar sebagai penantang kuat jika Prabowo maju calon presiden pada Pemilu 2024,” ungkap Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Senin (5/10/2020). (Baca juga: Survei New Indonesia, Ganjar Salip Prabowo, Giring Masuk 8 Besar Capres 2024)
Kenaikan elektabilitas Ganjar paralel dengan kepala daerah lain, yaitu gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. “Seperti halnya Ganjar, elektabilitas Kang Emil juga melesat dari sebelumnya 10,6% menjadi 13,2%, atau naik 2,6%,” lanjut Dika. Menurut Dika, pertarungan menuju 2024 sekarang dikuasai tokoh-tokoh berlatar belakang kepala daerah. Selain Prabowo, penurunan elektabilitas juga dialami oleh mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno, dari 9,3% menjadi 8,5%. Di sisi lain, dinamika antara kepala daerah pun terjadi, mana Ganjar dan Kang Emil paling diunggulkan. Sedangkan tokoh-tokoh lain seperti Anies, Khofifah, dan Risma mengalami penurunan elektabilitas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun paling dalam dari 11,3% menjadi 9,4%, atau turun 1,8%. Sedangkan gubernur Jawa Timur Khofifah turun dari 6,4% menjadi 5,6% dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun dari 5,1% menjadi 3,8%. Selain nama-nama tersebut, ada pula ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang turun dari 3,0% menjadi 2,1%. Lalu Menteri BUMN Erick Thohir dari 3,7% menjadi 2,0%, sedangkan Menko Polhukam Mahfud MD dari 1,1% naik tipis menjadi 1,2%. (Baca juga: Pengamat Ungkap Penyebab Elektabilitas Ganjar-Anies Salip Prabowo)
Dinamika antara tokoh nasional dan kepala daerah ditengarai terjadi seiring kemunculan tokoh-tokoh baru. Sejumlah nama yang sebelumnya hanya meraih elektabilitas di bawah 1% kini mewarnai bursa capres. “Bahkan ada nama yang sama sekali tidak muncul pada survei sebelumnya, yaitu Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha, memimpin dengan elektabilitas mencapai 2,3%,” tandas Dika. (Baca juga: Ananda Sukarlan Dukung Langkah PSI Usung Giring sebagai Capres 2024)
Nama-nama lain adalah ketua DPR Puan Maharani dari 0,4% menjadi 1,7%, mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti dari 0,3% menjadi 1,5%, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dari 0,2% menjadi 1,1%, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 0,1 naik menjadi 1,0%. Menurut Dika, peta elektoral terbaru ini menunjukkan dinamika yang menarik. Tetapi semua akan tergantung perkembangan berikutnya, dukungan partai politik, dan presidential threshold. Sementara itu masih ada nama-nama lain sebesar 1,4% dan tidak tahu/tidak jawab 10,5%.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 11-20 September 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(cip)