Survei New Indonesia, Ganjar Salip Prabowo, Giring Masuk 8 Besar Capres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam kurun waktu tiga bulan, peta elektoral menuju Pemilu 2024 kembali dinamis. Jika dalam survei sebelumnya pada Juni 2020 Prabowo Subianto masih bertengger di puncak elektabilitas calon presiden (Capres), kini posisinya sudah tersalip oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Dengan elektabilitas 17,1%, Ganjar berhasil mengejar Prabowo yang kini hanya 16,5%,” ujar Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (1/10/2020). (Baca juga: Pilkada 2020 Arena Uji Coba Golkar Menuju Pemilu 2024)
Sebagai catatan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu sebelumnya masih di angka 14,3%. Sedangkan Prabowo mengalami penurunan dari 18,9%, posisinya melorot ke urutan kedua dengan selisih 0,6% dari Ganjar. Menurut Andreas, kiprah kepala daerah terutama pada masa pandemi Covid-19 masih menjadi alasan kuat publik untuk memberikan dukungan elektoral. Dalam konteks itu, Prabowo yang menjabat Menteri Pertahanan tidak bisa menunjukkan peran signifikan. “Pada urutan berikutnya, Ridwan Kamil makin jauh meninggalkan Anies Baswedan,” lanjut Andreas. (Baca juga: Jadi Menteri Jokowi Salah Satu Pemicu Melorotnya Elektabilitas Prabowo)
Elektabilitas Kang Emil naik dari 11,0% menjadi 12,3%, sedangkan Anies turun dari 9,8% menjadi 8,7%. Rivalitas antara kedua kepala daerah menunjukkan bahwa publik makin tidak percaya pada gaya kepemimpinan Anies di DKI Jakarta, dan lebih mendukung Kang Emil. Terlebih ketika Anies memutuskan untuk memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (Baca juga: Pengamat Ungkap Penyebab Elektabilitas Ganjar-Anies Salip Prabowo)
Sementara itu nama-nama lain mengalami penurunan, di antaranya Sandiaga Uno dari 8,9% menjadi 7,4%. Lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dari 4,6% turun menjadi 4,2% dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dari 2,7% menjadi 2,3%.
Selain itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dari 1,6% turun menjadi 1,4%, menteri BUMN Erick Thohir dari 1,3% menjadi 1,1%, dan Menko Polhukam Mahfud MD semula 1,2% turun menjadi 1,0%. “Wajah baru muncul dengan kehadiran Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang berhasil menembus posisi 8 besar dengan elektabilitas 1,8%,” kata Andreas.
Giring menjadi sosok alternatif yang layak diperhitungkan, di tengah deretan nama-nama yang sudah populer sebelumnya. Pemilih muda dari kalangan milenial dan generasi Z, Andreas menambahkan, menjadi ceruk potensial bagi Giring untuk mendulang dukungan.
Tampilnya Giring juga menggerus elektabilitas sejumlah tokoh dalam survei sebelumnya, seperti Puan Maharani dan Susi Pudjiastuti menjadi di bawah 1%. Masih ada pula responden yang tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 22,1 persen. Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 15-25 September 2020, dengan sambungan telepon kepada 1.200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Lihat Juga: Harapan Generasi Muda kepada Prabowo-Gibran, Tingkatkan Kualitas Pendidikan hingga Pemerintahan Bersih
“Dengan elektabilitas 17,1%, Ganjar berhasil mengejar Prabowo yang kini hanya 16,5%,” ujar Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (1/10/2020). (Baca juga: Pilkada 2020 Arena Uji Coba Golkar Menuju Pemilu 2024)
Sebagai catatan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu sebelumnya masih di angka 14,3%. Sedangkan Prabowo mengalami penurunan dari 18,9%, posisinya melorot ke urutan kedua dengan selisih 0,6% dari Ganjar. Menurut Andreas, kiprah kepala daerah terutama pada masa pandemi Covid-19 masih menjadi alasan kuat publik untuk memberikan dukungan elektoral. Dalam konteks itu, Prabowo yang menjabat Menteri Pertahanan tidak bisa menunjukkan peran signifikan. “Pada urutan berikutnya, Ridwan Kamil makin jauh meninggalkan Anies Baswedan,” lanjut Andreas. (Baca juga: Jadi Menteri Jokowi Salah Satu Pemicu Melorotnya Elektabilitas Prabowo)
Elektabilitas Kang Emil naik dari 11,0% menjadi 12,3%, sedangkan Anies turun dari 9,8% menjadi 8,7%. Rivalitas antara kedua kepala daerah menunjukkan bahwa publik makin tidak percaya pada gaya kepemimpinan Anies di DKI Jakarta, dan lebih mendukung Kang Emil. Terlebih ketika Anies memutuskan untuk memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (Baca juga: Pengamat Ungkap Penyebab Elektabilitas Ganjar-Anies Salip Prabowo)
Sementara itu nama-nama lain mengalami penurunan, di antaranya Sandiaga Uno dari 8,9% menjadi 7,4%. Lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dari 4,6% turun menjadi 4,2% dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dari 2,7% menjadi 2,3%.
Selain itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dari 1,6% turun menjadi 1,4%, menteri BUMN Erick Thohir dari 1,3% menjadi 1,1%, dan Menko Polhukam Mahfud MD semula 1,2% turun menjadi 1,0%. “Wajah baru muncul dengan kehadiran Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang berhasil menembus posisi 8 besar dengan elektabilitas 1,8%,” kata Andreas.
Giring menjadi sosok alternatif yang layak diperhitungkan, di tengah deretan nama-nama yang sudah populer sebelumnya. Pemilih muda dari kalangan milenial dan generasi Z, Andreas menambahkan, menjadi ceruk potensial bagi Giring untuk mendulang dukungan.
Tampilnya Giring juga menggerus elektabilitas sejumlah tokoh dalam survei sebelumnya, seperti Puan Maharani dan Susi Pudjiastuti menjadi di bawah 1%. Masih ada pula responden yang tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 22,1 persen. Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 15-25 September 2020, dengan sambungan telepon kepada 1.200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Lihat Juga: Harapan Generasi Muda kepada Prabowo-Gibran, Tingkatkan Kualitas Pendidikan hingga Pemerintahan Bersih
(cip)