Tingkat Hunian RS Darurat Wisma Atlet Mulai Menurun

Senin, 05 Oktober 2020 - 15:39 WIB
loading...
Tingkat Hunian RS Darurat...
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19, Mayjen TNI Tugas Ratmono melaporkan tingkat hunian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet saat ini mengalami penurunan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19, Mayjen TNI Tugas Ratmono melaporkan tingkat hunian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet saat ini mengalami penurunan dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya.

Jika pada minggu-minggu sebelumnya tingkat hunian bisa mencapai 90%, kini telah turun di kisaran 60%. “Untuk hari ini 5 Oktober 2020, kita lihat laporan dari pagi yang jam biasanya jam 6 dan jam sore, kita ada laporan jumlah pasien dan hunianya terhuni berapa persen gitu ya,” ungkap Tugas di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB Jakarta, Senin (5/10/2020). (Baca juga: 200 Mahasiswa PTIQ Jaksel Dikabarkan Terpapar Covid-19)

Dari laporan pagi, kata dia, di sana ada empat tower. Tower 4 dan tower 5, untuk flat isolasi mandiri. Sedangkan tower 6 dan 7 adalah untuk penanganan pasien pasien Covid yang ringan dan sedang. Laporan pagi untuk tower 4 kurang lebih 40%, kemudian tower 5 itu sekitar 60%, kemudian tower 6 kurang lebih 59%, tower 7 ada 66%.
(Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan, 70 Paslon Pilkada Diberi Surat Peringatan)

Tugas pun berharap tingkat hunian di RS Wisma Atlet bisa menurun. “Artinya di sini kita lihat dunianya tidak seperti minggu-minggu kemarin bisa mencapai 90%. Dan ini hunian kali ini, mudah-mudahan hunianya juga seterusnya akan semakin menurun. Dan mudah-mudahan nanti sampai akhirnya bahwa tidak ada lagi yang dimasukkan ke Wisma Atlet lagi. Artinya mudah-mudahan Corona atau Covid ini selesai,” ungkapnya.

Namun, Tugas mengatakan jika tingkat hunian di RS Wisma Atlet masih fluktuatif antara pasien Covid-19 yang masuk untuk isolasi dengan pasien Covid-19 yang keluar atau sembuh. “Saat ini memang kita lihat masih fluktuatif memang ya dengan jumlah yang masuk. Namun dengan dilihat dari dua minggu terakhir kita lihat ada suatu penurunan ke flat gitu, kemudian ada cenderung grafiknya menurun. Jadi ada flat curve kemudian ada menurun dan mudah-mudahan landai dan dan seterusnya,” tambah Tugas.

Tugas mengatakan hal ini merupakan proses dan mencerminkan bahwa protokol kesehatan dijalankan ketat di masyarakat sehingga tidak ada penambahan kasus Covid-19 lagi. “Jadi ini menggambarkan bahwa ini ada suatu proses mudah-mudahan memang betul itu mencerminkan di masyarakat juga penurunan. Walaupun kita lihat jumlah penambahan kasus juga masih di Jakarta khususnya masih di atas 1.000 ya,” katanya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1133 seconds (0.1#10.140)