75 Tahun TNI Mengabdi untuk Negeri
loading...
A
A
A
Mukti Arja Berlian
Dokter Pribadi Panglima TNI
TNI adalah anak Kandung Rakyat, karena TNI dilahirkan oleh Rakyat. Usia 75 tahun merupakan usia yang tidak muda lagi. Ibarat manusia, usia 75 sudah matang dan selalu menjadi panutan bagi orang lain.
TNI merupakan organisasi militer yang akan melibatkan seluruh kemampuannya dalam seluruh bidang untuk menjaga keutuhan NKRI dari multi ancaman. Dalam setiap melaksanakan tugas pokoknya TNI masih berpegang pada undang-undang dan aturan yang ada saat ini.
Presiden Ir Joko Widodo selalu menyampaikan di setiap kesempatan bahwa, aset terbesar bangsa Indonesia tak lain adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai kekuatan militer yang cukup disegani oleh negara lain. Tentunya bukan hanya faktor sumber daya manusianya saja yang berperan, tetapi alutsista merupakan faktor terpenting yang berperan didalam strategi peperangan saat ini.
Perang saat ini dan ke depan bergantung pada kemajuan teknologi yang saat itu digunakan oleh Tehknologi Dunia. Kepandaian di dunia kedokteran saat ini juga sangat di butuhkan, mengingat pandemi COVID-19 merupakan salah satu ancaman senjata biologi yang harus tetap kita pikirkan.
TNI dalam menjalankan tugas di tengah berkembangnya tantangan keamanan negara, termasuk dari ancaman bencana non alam semacam wabah penyakit ataupunterorisme. Segala kemungkinan ancaman sudah tercakup dalam tugas pokok TNI. Dan saat ini TNI juga sudah memperkirakan bahwa ancaman akan semakin kompleks.
Apresiasi terhadap perubahan karakter TNI beberapa tahun belakangan ini tentu tidak muncul tiba-tiba. Citra baik tersebut terbangun perlahan seiring dengan perbaikan peran-peran yang dijalankan TNI. Baik dalam peran OMP (Operasi Militer Perang) dan OMSP (Operasi Militer selain Perang).
Bentuk ancaman saat ini berbeda dengan ancaman seperti beberapa tahun yang lalu. Ancaman juga mengikuti trend teknologi yang saat ini ada di dunia. Ini merupakan bentuk tantangan tersendiri dihadapkan dengan kondisi Bangsa Indonesia saat ini dimana pandemi COVID-19 salah satu permasalahan yang tidak mudah untuk direntas semudah membalik tangan. Menghadapi bentuk ancaman yang kompleks saat ini TNI tidak bisa terlibat sendiri dalam menghadapi situasi yang sifatnya universal, yang artinya keterlibatan berbagai macam profesi sangat dibutuhkan disamping alutsista yang modern dan berteknologi tinggi juga sangat dibutuhkan.
Di samping itu dalam mencegah atau menyelesaikan segala ancaman saat ini, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengimplementasikan konsep trimatra terpadunya dengan membentuk komando tugas gabungan terpadu atau Kogasgabpad. Kogasgabpad mengoordinasikan kekuatandari ketiga angkatan agar penanganan ancaman dapat lebih optimal.
Saat ini nampak keterlibatan TNI sangat nyata terlihat dari upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan sinergitas Polri dan pemerintah. Dalam rentang waktu tujuh dekade lewat, TNI telah melewati berbagai dinamika. Berbagai tugas berhasil diemban dan dilaksanakan demi tegaknya kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedekatan TNI dengan rakyat saat ini dapat dibuktikan dengan keberhasilan TNI dalam mengawal keutuhan NKRI dengan melibatkan sinergitas TNI dan Rakyat sebagai dasar utama dalam mengawal rencana strategi (renstra) yang sudah disiapkan sebelumnya.
Menjalankan rencana strategi ke depan dibutuhkan seorang pemimpin yang mempunyai karakter kuat dan komitmen serta konsisten dalam setiap menghadapi berbagai macam permasalahan. Dan memang harus ada keterlibatan instansi yang lain dalam mengawal renstra tersebut.
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjadikan sosok Panglima TNI yang komitmen serta konsisten dalam menjalankan masa kepemimpinannya saat ini. Hal ini terbukti dengan keterlibatan secara langsung dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh negara. Sinergitas TNI dan Polri serta seluruh rakyat Indonesia yang saling bahu membahu akan dapat mengatasi permasalahan di negeri ini.
Hal ini juga dapat dilihat dari hasil Survei Lembaga Cyrus Network pada tahun 2020, dimana CEO Cyrus Network Eko Dafid Afianto mengatakan berdasarkan tiga indikator, yakni intitusi paling kuat, paling solid, dan paling bisa dipercaya, TNI menempati posisi teratas. Ini menunjukkan keseriusan Hadi Tjahjanto dalam memimpin TNI melibatkan seluruh prajurit dari level staf sampai level pelaksana di lapangan.
Dari survei yang lain, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan mayoritas publik juga percaya kepada TNI, bahkan tingkat kepercayan publik kepada TNI sangat tinggi, yakni mencapai nilai 88%. Bahkan tingkat kepercayaan pada TNI merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan lembaga negara yang lain.
Ini menunjukkan apresiasi terhadap perubahan karakter TNI beberapa tahun belakangan ini tentu tidak muncul tiba-tiba. Citra baik tersebut terbangun perlahan seiring dengan perbaikan peran-peran yang dijalankan TNI. Bravo TNI.
Dan yang terpenting TNI ada karena rakyat, TNI selalu untuk rakyat.
Dirgahayu TNI, Sinergi untuk Negeri.
Dokter Pribadi Panglima TNI
TNI adalah anak Kandung Rakyat, karena TNI dilahirkan oleh Rakyat. Usia 75 tahun merupakan usia yang tidak muda lagi. Ibarat manusia, usia 75 sudah matang dan selalu menjadi panutan bagi orang lain.
TNI merupakan organisasi militer yang akan melibatkan seluruh kemampuannya dalam seluruh bidang untuk menjaga keutuhan NKRI dari multi ancaman. Dalam setiap melaksanakan tugas pokoknya TNI masih berpegang pada undang-undang dan aturan yang ada saat ini.
Presiden Ir Joko Widodo selalu menyampaikan di setiap kesempatan bahwa, aset terbesar bangsa Indonesia tak lain adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai kekuatan militer yang cukup disegani oleh negara lain. Tentunya bukan hanya faktor sumber daya manusianya saja yang berperan, tetapi alutsista merupakan faktor terpenting yang berperan didalam strategi peperangan saat ini.
Perang saat ini dan ke depan bergantung pada kemajuan teknologi yang saat itu digunakan oleh Tehknologi Dunia. Kepandaian di dunia kedokteran saat ini juga sangat di butuhkan, mengingat pandemi COVID-19 merupakan salah satu ancaman senjata biologi yang harus tetap kita pikirkan.
TNI dalam menjalankan tugas di tengah berkembangnya tantangan keamanan negara, termasuk dari ancaman bencana non alam semacam wabah penyakit ataupunterorisme. Segala kemungkinan ancaman sudah tercakup dalam tugas pokok TNI. Dan saat ini TNI juga sudah memperkirakan bahwa ancaman akan semakin kompleks.
Apresiasi terhadap perubahan karakter TNI beberapa tahun belakangan ini tentu tidak muncul tiba-tiba. Citra baik tersebut terbangun perlahan seiring dengan perbaikan peran-peran yang dijalankan TNI. Baik dalam peran OMP (Operasi Militer Perang) dan OMSP (Operasi Militer selain Perang).
Bentuk ancaman saat ini berbeda dengan ancaman seperti beberapa tahun yang lalu. Ancaman juga mengikuti trend teknologi yang saat ini ada di dunia. Ini merupakan bentuk tantangan tersendiri dihadapkan dengan kondisi Bangsa Indonesia saat ini dimana pandemi COVID-19 salah satu permasalahan yang tidak mudah untuk direntas semudah membalik tangan. Menghadapi bentuk ancaman yang kompleks saat ini TNI tidak bisa terlibat sendiri dalam menghadapi situasi yang sifatnya universal, yang artinya keterlibatan berbagai macam profesi sangat dibutuhkan disamping alutsista yang modern dan berteknologi tinggi juga sangat dibutuhkan.
Di samping itu dalam mencegah atau menyelesaikan segala ancaman saat ini, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengimplementasikan konsep trimatra terpadunya dengan membentuk komando tugas gabungan terpadu atau Kogasgabpad. Kogasgabpad mengoordinasikan kekuatandari ketiga angkatan agar penanganan ancaman dapat lebih optimal.
Saat ini nampak keterlibatan TNI sangat nyata terlihat dari upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan sinergitas Polri dan pemerintah. Dalam rentang waktu tujuh dekade lewat, TNI telah melewati berbagai dinamika. Berbagai tugas berhasil diemban dan dilaksanakan demi tegaknya kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedekatan TNI dengan rakyat saat ini dapat dibuktikan dengan keberhasilan TNI dalam mengawal keutuhan NKRI dengan melibatkan sinergitas TNI dan Rakyat sebagai dasar utama dalam mengawal rencana strategi (renstra) yang sudah disiapkan sebelumnya.
Menjalankan rencana strategi ke depan dibutuhkan seorang pemimpin yang mempunyai karakter kuat dan komitmen serta konsisten dalam setiap menghadapi berbagai macam permasalahan. Dan memang harus ada keterlibatan instansi yang lain dalam mengawal renstra tersebut.
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjadikan sosok Panglima TNI yang komitmen serta konsisten dalam menjalankan masa kepemimpinannya saat ini. Hal ini terbukti dengan keterlibatan secara langsung dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh negara. Sinergitas TNI dan Polri serta seluruh rakyat Indonesia yang saling bahu membahu akan dapat mengatasi permasalahan di negeri ini.
Hal ini juga dapat dilihat dari hasil Survei Lembaga Cyrus Network pada tahun 2020, dimana CEO Cyrus Network Eko Dafid Afianto mengatakan berdasarkan tiga indikator, yakni intitusi paling kuat, paling solid, dan paling bisa dipercaya, TNI menempati posisi teratas. Ini menunjukkan keseriusan Hadi Tjahjanto dalam memimpin TNI melibatkan seluruh prajurit dari level staf sampai level pelaksana di lapangan.
Dari survei yang lain, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan mayoritas publik juga percaya kepada TNI, bahkan tingkat kepercayan publik kepada TNI sangat tinggi, yakni mencapai nilai 88%. Bahkan tingkat kepercayaan pada TNI merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan lembaga negara yang lain.
Ini menunjukkan apresiasi terhadap perubahan karakter TNI beberapa tahun belakangan ini tentu tidak muncul tiba-tiba. Citra baik tersebut terbangun perlahan seiring dengan perbaikan peran-peran yang dijalankan TNI. Bravo TNI.
Dan yang terpenting TNI ada karena rakyat, TNI selalu untuk rakyat.
Dirgahayu TNI, Sinergi untuk Negeri.
(kri)