Bangkitkan Isu PKI, Gatot Nurmantyo Cs Tempuh Cara Murah Tarik Perhatian Publik

Senin, 28 September 2020 - 21:47 WIB
loading...
Bangkitkan Isu PKI, Gatot Nurmantyo Cs Tempuh Cara Murah Tarik Perhatian Publik
Direktur Eksekutif LIMA, Ray Rangkuti menyatakan ada dua keuntungan politis dengan terus menaikkan isu kebangkitan PKI seperti yang disuarakan Presidium KAMI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dkk. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menyatakan ada dua keuntungan politis dengan terus menaikkan isu kebangkitan PKI seperti yang disuarakan Presidium KAMI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dkk.

Ray mengatakan pertama memainkan isu kebangkitan PKI bisa menarik perhatian publik dan bahkan bisa menjadi penyedot suara politik masyarakat yang didapatkan dengan cara yang relatif murah. (Baca juga: Mahfud MD: Mengapa Pemutaran Film Pengkhianatan G30S PKI Diributkan?)

"Naikkan isu PKI maka akan terkumpul perhatian dengan seketika. Apakah suara ini besar? Saya kira tidak. Mungkin tidak sampai 15% dari rakyat Indonesia. Tapi bagi mereka yang memang membutuhkan perhatian dan suara, angka 15% itu cukup menggiurkan. Apalagi didapatkan dengan cara yang relatif mudah dan meriah," tutur Ray saat dihubungi SINDOnews, Senin (28/9/2020).

Kedua, lanjut Ray, tokoh yang masih menggunakan isu PKI dianggap kehilangan ide atas cara mengelola masa depan. Mereka yang sibuk dengan isu masa lalu, biasanya kurang begitu terbuka membicarakan tentang bagaimana mengelola masa depan, serta bagaimana menjawab tantangan-tantangan yang akan dihadapi dengan segala persoalan dan dinamikanya.

"Dan ini juga keuntungan politik bagi para politisi. Dengan begitu, mereka tidak merasa perlu membuat komitmen visi misi yang luas dengan calon pemilih," lanjut Ray. (Baca juga: Pengamat: Gatot Nurmantyo Terlalu Imajinatif Membawa Isu PKI)

"Terus mendengungkan ancaman PKI berperan untuk menutupi tuntutan mendiskusikan apa yang mau dilakukan di masa depan. Maka mengelola ancaman PKI bangkit lagi tentu akan menguntungkan secara politis dan karenanya selalu ada peminat isu ini," tukasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1709 seconds (0.1#10.140)