Pandemi Corona Percepat Proses Good Governance di Indonesia

Sabtu, 19 September 2020 - 00:19 WIB
loading...
Pandemi Corona Percepat...
Pandemi Covid-19 memberikan dampak positif bagi perkembangan tata kelola (governance) di Indonesia. Utamanya, pandemi ini menjadi stimulus good governance. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan dampak positif bagi perkembangan tata kelola (governance) di Indonesia. Utamanya, pandemi ini menjadi stimulus bagi terwujudnya praktek good governance yang mengedepankan principle based.

(Baca juga: Rekor! Sehari 4.088 Orang Sembuh dari Covid-19)

Hal tersebut disampaikan oleh guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjajaran yang juga menjadi penulis buku Digital Governance, Prof Ilya Avianti.

(Baca juga: Bertambah 114 Orang, Total 9.336 Orang Meninggal Akibat Covid-19)

"Munculnya pandemi Covid-19, telah membuat kita semua tersadar bahwa teknologi digital telah menawarkan solusi untuk mengantarkan kita bergerak lebih cepat dalam menjalankan prinsip-prinsip good governance di negeri ini," kata Ilya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Pandemi Corona Percepat Proses Good Governance di Indonesia

Ilya menjelaskan, digital governance ini dapat dilihat dengan munculnya praktek good governance yang mengedepankan nilai-nilai integritas, transparan serta kejujuran pada setiap praktik transaksi online. Nilai-nilai tersebut, kata dia, sangat dijaga dalam setiap kali bertransaksi.

"Ketika ada yang melanggar maka mereka akan merasakan dampaknya secara langsung. Ibarat pepatah sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Begitu juga kalau berbuat curang di dalam transaksi online maka mereka akan ditinggalkan para pelanggannya," tutur ketua Dewan Audit dan anggota Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017 ini.

Lebih lanjut Ilya mengatakan dunia digital mampu menerapkan prinsip-prinsip governance karena kuatnya kontrol diantara stakeholders terkait serta berlakunya kesadaran secara prinsip atau principle base. Pendekatan principle base ini, kata dia, sangat berbeda dengan pendekatan ruled based yang sekarang ini masih digunakan di Indonesia untuk menerapkan governance.

Ilya menjelaskan di dalam rule base lebih mengedepankan aturan tapi tidak fokus pada output. Sebaliknya, pada pendekatan principle base, output hasil pekerjaan menjadi fokus utama. Pada era yang sudah terdigitalisasi seperti sekarang, kata dia, semakin tumbuh kesadaran bahwa mendorong value kebaikan dengan pendekatan prinsip jauh lebih utama ketimbang melahirkan banyak aturan.

"Inilah yang sebenarnya dibutuhkan jika ingin governance bisa dijalankan di negeri ini. Kita memang butuh regulasi tetapi jauh lebih baik kalau kita sadar terhadap prinsip yang mendorong untuk berperilaku baik. Dalam menumbuhkan kesadaran terhadap value kebaikan itu dimulai dari individu dan keluarga," jelasnya.

Di dalam menulis buku Digital Governance ini, Ilya berkolaborasi dengan Syahraki Syahrir. Syahraki saat ini menjabat sebagai chief advisory dan partner pada Veda Praxis, perusahaan jasa konsultan manajemen.

Raki, demikian Syahraki akrab disapa, juga menambahkan dunia digital telah membawa banyak perubahan, termasuk di dalamnya mendorong praktik governance di Indonesia. Ia juga menyebut dunia digital menjadi masa depan Indonesia lebih baik untuk menerapkan praktik governance.

"Dunia digital melalui teknologi informasi sudah menjadi bagian penting dari governance organisasi. Bagi Indonesia, inilah jalan pintas untuk menuju governance yang lebih baik," tuturnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
Positif Covid-19, Atalia...
Positif Covid-19, Atalia Minta Doa Supaya Ridwan Kamil Tak Tertular
Teliti Peran DPR di...
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
Lewat Disertasi, Kombes...
Lewat Disertasi, Kombes Yade Setiawan Ungkap Keberhasilan Polri Tangani Covid-19
Setelah Pandemi, Pemerintah...
Setelah Pandemi, Pemerintah Diminta Tak Gegabah Keluarkan Kebijakan
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Rekomendasi
Siapa Pemenang Perang...
Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?
Gunung Semeru Erupsi...
Gunung Semeru Erupsi Malam Minggu Ini, Luncurkan Abu Vulkanik 700 Meter
Pilot Non-Muslim Pakistan...
Pilot Non-Muslim Pakistan Ini yang Pertama Tembus Pertahanan India, Siapa Dia?
Berita Terkini
6 Mayjen Baru di TNI...
6 Mayjen Baru di TNI AD, Ada Kristomei Sianturi
Menggaungkan Mazhab...
Menggaungkan Mazhab Ciputat ke Ruang Publik
KM ITB Tuntut Polri...
KM ITB Tuntut Polri Bebaskan Mahasiswi Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi
2 Letjen Baru di TNI...
2 Letjen Baru di TNI AD, Nomor 1 Mantan Pangdam Udayana
Kenang Paus Fransiskus,...
Kenang Paus Fransiskus, Praksis Sebut Paus Leo XIV Penerus Harapan Dunia
Soal Kebijakan Dedi...
Soal Kebijakan Dedi Mulyadi, PBNU: Pengiriman Anak Nakal ke Pesantren Jauh Lebih Baik
Infografis
Kapal Bantuan Gaza Dibom...
Kapal Bantuan Gaza Dibom Israel di Perairan Internasional
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved