Merangkai Kata, Mendulang Suara Para Calon Kepala Daerah

Rabu, 16 September 2020 - 07:01 WIB
loading...
Merangkai Kata, Mendulang...
Foto: dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kampanye para calon kepala daerah tidak bisa dilepaskan dari slogan kampanye. Dengan mengusung slogan yang tepat, para calon kepala daerah bisa menarik simpati dan suara calon pemilih.

Kita tentu masih ingat slogan kampanye #IndonesiaMaju yang diusung oleh pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019. Atau #IndonesiaMenang yang diusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pun dengan slogan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017, #MajuKotanya, BahagiaWarganya serta beribu slogan lain yang diusung hampir semua pasangan calon saat maju menjadi pemimpin wilayah. (Baca: Cukup Diucapkan, Amalan Ringan Ini Pahalanya Melimpah)

Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 , jalanan di 270 wilayah telah dipenuhi gambar pasangan calon dengan berbagai slogan kampanye mereka. Di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, misalnya, gambar tiga pasangan calon kepala daerah yang telah mendaftarkan diri ke KPU setempat memenuhi sudut-sudut jalan.

Gambar pasangan Muhammad-Rahayu Saraswati dengan slogan kampanye ”Tangsel untuk Semua”; pasangan Benjamin Davnie-Pilar Saga Ichsan dengan slogan ”Pengalaman-Profesional, Lanjutkan”; serta pasangan Siti Nur Azizah-Ruhamaben dengan slogan ”Permata Tangsel”.

Di Depok, Jawa Barat pasangan Mohammad Idris-Iman Budi Hartono Depok menggaungkan ”Maju Berbudaya Sejahtera”, sedang saingannya pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia mengusung slogan ”Kota Depok Mengayomi Semua”.

Slogan kampanye ini dalam dunia pemasaran disebut dengan tagline, yakni deskripsi singkat terdiri atas satu atau beberapa kata yang menggambarkan suatu produk secara keseluruhan. Tentu bukan perkara yang mudah dalam merumuskan tagline atau slogan kampanye pasangan calon kepala daerah.

Slogan ini harus tepat secara kata, rima, hingga makna. Slogan ini juga harus mengakomodasi karakter calon pemimpin dan calon pemilih. Dengan demikian, slogan maupun tagline kampanye yang dipilih sesuai dengan tujuan akhir kampanye, yakni menggaet sebanyak mungkin suara pemilih. (Baca juga: Ekspor Agustus Anjlok, Industri Pengolahan Turun 4,91%)

CEO dan Founder Alvara Research Center Hasanudin Ali mengatakan, slogan bagi kandidat punya tiga fungsi. Pertama, memiliki makna sebagai kristalisasi visi, misi, dan janji kandidat yang akan ditawarkan kepada pemilih.

"Kedua, slogan kampanye merupakan alat untuk menunjukkan diferensiasi atau pembeda kandidat dengan kandidat lain," ujar Hasanuddin Ali, Selasa (15/9/2020).

Ketiga, slogan kampanye juga sebagai jargon dan alat konsolidasi internal tim pemenangan. "Jadi peran slogan sangat sentral bagi kandidat dalam setiap kontestasi politik," tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1815 seconds (0.1#10.140)