Akui Kematian Covid-19 RI Tinggi, Jokowi Ungkap 4 Daerah Penyumbang Terbesar

Senin, 14 September 2020 - 12:15 WIB
loading...
Akui Kematian Covid-19 RI Tinggi, Jokowi Ungkap 4 Daerah Penyumbang Terbesar
FOTO/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengakui angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia. Hal itu disebabkan oleh empat provinsi yang menyumbangkan kasus kematian cukup besar yakni berada di atas 6 persen.

Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam rapat terbatas tentang "Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional" di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9/2020). (Baca juga: Hadapi Covid-19, Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Tak Buru-buru Tutup Wilayahnya)

"Kalau kita lihat detail tingkat kematian tinggi tersebut disebabkan karena ada empat provinsi yang memiliki tingkat kematian di atas 6 persen," tandasnya. (Baca juga: Hari Pertama PSBB, Jumlah Penumpang KRL Commuter Line Menurun)

Adapun empat provinsi dengan tingkat kematian di atas 6 persen tersebut antara lain Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pemerintah pusat terus memberikan dukungan supaya bisa menurunkan tingkat kematian di sana.

"Jadi, data ini perlu detail sehingga informasikan kepada provinsi tersebut dan kemudian kita pemerintah pusat memberikan dukungan penuh di sana, sehingga bisa menurunkan tingkat kematian," paparnya. (Baca juga: Larang Isolasi Mandiri di Rumah, Pemprov DKI Minta Hotel Siapkan Kamar Isolasi)

Jokowi mengimbau jajarannya untuk terus bekerja keras menurunkan angka kematian. Dia pun mengakui bahwa saat ini tingkat kematian di Tanah Air masih lebih tinggi dari rata-rata global.

"Pemerintah harus terus bekerja keras untuk menurunkan anka kematian. Rata-rata kematian di Indonesia memang terus menurun dari 4,49 di bulan lalu menjadi 3,99 persen, meski angka ini leih tinggi dari rata-rata kematian dunia yang mencapai 3,18 persen. Tapi memang angka ini 3,99 ini mengalami penurunan dibanding angka seminggu lalu yang berada di 4,02 persen," ungkapnya.
(nbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1648 seconds (0.1#10.140)