Anies Baswedan Ingin Selamatkan Warganya, Jangan Diadu dengan Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polemik tentang pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta direspons beragam oleh berbagai kalangan.
Berbagai pendapat diungkapkan berbagai pihak menyikapi kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan dalam menyikapi kondisi penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.
Salah satunya disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Pouyono yang meminta Presiden Joko Widodo menonaktifkan Anies karena mengumumkan PSBB tanpa sepengetahuan Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden. Hal itu dinilai Arief melanggar Undang-Undang tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Pernyataan Arief Pouyono ditanggapi oleh politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring. Melalui Twitternya, Tifatul meminta agar Anies Baswedan tidak diadu-adu dengan Presiden.
Tifatul menilai kebijakan PSBB dilakukan karena Anies ingin menyelamatkan warga DKI Jakarta dari Covid-19 yang semakin parah.Anggota DPR itu juga menyindir Arief kenapa tidak bertanya dengan Wakil Gubernur Riza Patria yang merupakan teman separtai Arief.
"Gubernur DKI, sesuai lingkupnya ingin menyelamatkan warganya dari Covid-19 yang kian parah. Jangan diadu-adu dengan Presiden. Lagian wagubnya kan teman situ, coba tanya dulu..." kata Tifatul melalui akun Twitternya, @tifsembiring, Jumat (11/9/2020).( )
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menilai kebijakan Gubernur DKI Jakarta menerapkan kembali PSBB harus didukung.
Langkah itu dinilainya penting karena faktanya Covid-19 semakin mengkhawatirkan. "Keputusan Gubernur DKI untuk atasi Covid-19 ini,agar efektif, perlu didukung, dan jangan kembali jadi ajang adu kuasa dan wewenang. Karena faktanya Covid-19 bukan semakin landai, tapi makin mengkhawatirkan, korbannya makin banyak, di Jakarta juga di luar Jakarta," kata Hidayat melalui akun Twitternya, @hnurwahid, Rabu 9 September lalu.. (Baca juga: Bandara Soetta dan Halim Perketat Protokol Kesehatan Jelang PSBB Jakarta)
Berbagai pendapat diungkapkan berbagai pihak menyikapi kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan dalam menyikapi kondisi penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.
Salah satunya disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Pouyono yang meminta Presiden Joko Widodo menonaktifkan Anies karena mengumumkan PSBB tanpa sepengetahuan Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden. Hal itu dinilai Arief melanggar Undang-Undang tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Pernyataan Arief Pouyono ditanggapi oleh politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring. Melalui Twitternya, Tifatul meminta agar Anies Baswedan tidak diadu-adu dengan Presiden.
Tifatul menilai kebijakan PSBB dilakukan karena Anies ingin menyelamatkan warga DKI Jakarta dari Covid-19 yang semakin parah.Anggota DPR itu juga menyindir Arief kenapa tidak bertanya dengan Wakil Gubernur Riza Patria yang merupakan teman separtai Arief.
"Gubernur DKI, sesuai lingkupnya ingin menyelamatkan warganya dari Covid-19 yang kian parah. Jangan diadu-adu dengan Presiden. Lagian wagubnya kan teman situ, coba tanya dulu..." kata Tifatul melalui akun Twitternya, @tifsembiring, Jumat (11/9/2020).( )
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menilai kebijakan Gubernur DKI Jakarta menerapkan kembali PSBB harus didukung.
Langkah itu dinilainya penting karena faktanya Covid-19 semakin mengkhawatirkan. "Keputusan Gubernur DKI untuk atasi Covid-19 ini,agar efektif, perlu didukung, dan jangan kembali jadi ajang adu kuasa dan wewenang. Karena faktanya Covid-19 bukan semakin landai, tapi makin mengkhawatirkan, korbannya makin banyak, di Jakarta juga di luar Jakarta," kata Hidayat melalui akun Twitternya, @hnurwahid, Rabu 9 September lalu.. (Baca juga: Bandara Soetta dan Halim Perketat Protokol Kesehatan Jelang PSBB Jakarta)
(dam)