Cakada yang Punya Strategi Penanganan Krisis COVID-19 Akan Menarik Minat Pemilih

Selasa, 08 September 2020 - 08:53 WIB
loading...
Cakada yang Punya Strategi Penanganan Krisis COVID-19 Akan Menarik Minat Pemilih
Anggota DPD, Fahira Idris mengatakan seharusnya para cakada jeli dengan memainkan isu paling krusial dan dibutuhkan masyarakat, yakni penanggulangan COVID-19 di daerahnya. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pagebluk COVID-19 seperti sedang tidak melanda Indonesia saat proses pendaftaran calon kepala daerah ( cakada ) di 270 daerah pada 4-6 September lalu. Arak-arakan massa pendukung dan tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19 terjadi di banyak daerah.

Bahkan, ada cakada yang menggelar dangdutan saat deklarasi maju sebagai paslon dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Padahal, jauh-jauh hari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta cakada dan partai politik (parpol) tidak mengerahkan massa. (Baca juga: Pidana dan Denda Rp100 Juta Diusulkan bagi Paslon Pelanggar Protokol Covid-19)

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Fahira Idris mengatakan seharusnya para cakada jeli dengan memainkan isu paling krusial dan dibutuhkan masyarakat, yakni penanggulangan COVID-19 di daerahnya. Ia yakin cakada yang mempunyai visi dan misi jelas dan rasional untuk diimplementasikan dalam penanggulangan pagebluk COVID-19 akan meraih simpati pemilih.

“Para cakada yang mampu mengurai strategi penanganan krisis kesehatan dan punya program jelas memulihkan ekonomi akan lebih menarik perhatian masyarakat. Langkah awal para cakada yang mempunyai komitmen menanggulangi COVID-19 adalah menjadikan protokol kesehatan sebagai bingkai utama kegiatannya saat pendaftaran dan kampanye,” ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (8/9/2020).

Dia mengungkapkan masyarakat akan menilai integritas dan komitmen cakada terhadap penanggulangan COVID-19 lewat visi-misi dan tindak tanduk selama tahapan pilkada. Jika cakada yang mengabaikan protokol kesehatan, publik akan menilai calon tersebut tidak mempunyai komitmen dalam penanganan COVID-19. (Baca juga: Paslon Langgar Protokol COVID-19, Bawaslu dan KPU Akan Evaluasi Tahapan Pilkada)

“Karena dari hal yang kecil saja, yaitu mematuhi protokol kesehatan tidak dijalankan. Bagaimana mau menanggulangi COVID-19 yang kompleks ini. Ingat, masyarakat sudah lelah karena penanggulangan COVID-19 masih belum maksimal. Komitmen cakada dalam menanggulangi COVID-19 akan menjadi referensi utama pemilih dalam menentukan pilihan,” pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1796 seconds (0.1#10.140)