Desmond Mahesa Menjawab Kritikan Najwa Shihab Terkait DPR dan Corona
loading...
A
A
A
"Jika ngotot menuntaskan omnibus law atau RUU Kuhp atau RUU Pemasyarakatan, jangan salahkan jika ada yang menilai DPR tidak menjadikan perang melawan corona sebagai prioritas," jelasnya.
Nana mengungkapkan bahwa ia percaya setiap tindakan dan keputusan di masa krisis mencerminkan skala prioritas. "Apa memang inikah prioritas wakil-wakil rakyat kami saat ini? Bikin ribut juga jelas tak seharusnya jadi prioritas," ungkapnya.
Bukan hanya itu, Nana juga mempermasalahkan soal Satgas virus corona DPR yang disebut mengimpor jamu ilegal dari Tiongkok secara besar-besaran untuk penderita corona. "Satgas kemudian membantah itu, katanya ini diproduksi di Jakarta dan merupakan sumbangan wakil ketua DPR RI, Sufmi Dasco yang akan dibagikan gratis ke berbagai rumah sakit," sambungnya.
"Satgas lagi membantah katanya sedang proses mendapatkan izin edar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Sedang itu berarti belum kan ya?" sindir Nana.
Dalam video berdurasi kurang lebih lima menit itu, Nana mengungkapkan, di tengah pandemi corona seperti sekarang ini, banyak orang menaruh harapan kepada negara.
"Tuan dan puan yang terhormat, niat baik pun perlu proses yang baik, proses yang semrawut hanya akan disusul polemik. Sementara sekarang kita sedang banyak-banyaknya menaruh harapan kepada negara," tuturnya.
Nana juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh DPR selalu dilihat baik itu salah atau benar. "Makanya sempat ramai juga warganet mengkritik Satgas Covid-19 DPR yang berfoto menggunakan APD saat hendak berkunjung ke rumah sakit darurat Wisma Atlet menyerahkan tunggangan DPR," imbuhnya.
Menurutnya, anggota DPR yang memakai APD itu melukai hati masyarakat. Pasalnya, APD benar-benar sangat dibutuhkan untuk menangani pasien corona. "Tidak ada yang meragukan jumlah sumbangan DPR. Kami yakin pasti banyak namanya juga DPR beli ribuan rapid test saja mampu ngeborong jamu apa lagi. Tapi ini suara hati, kecuali ya kalau yang dipakai anggota DPR itu APD yang lain, alat pelindung dewan. Salam hormat dari kami yang kalian wakili," tutup Nana.
Nana mengungkapkan bahwa ia percaya setiap tindakan dan keputusan di masa krisis mencerminkan skala prioritas. "Apa memang inikah prioritas wakil-wakil rakyat kami saat ini? Bikin ribut juga jelas tak seharusnya jadi prioritas," ungkapnya.
Bukan hanya itu, Nana juga mempermasalahkan soal Satgas virus corona DPR yang disebut mengimpor jamu ilegal dari Tiongkok secara besar-besaran untuk penderita corona. "Satgas kemudian membantah itu, katanya ini diproduksi di Jakarta dan merupakan sumbangan wakil ketua DPR RI, Sufmi Dasco yang akan dibagikan gratis ke berbagai rumah sakit," sambungnya.
"Satgas lagi membantah katanya sedang proses mendapatkan izin edar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Sedang itu berarti belum kan ya?" sindir Nana.
Dalam video berdurasi kurang lebih lima menit itu, Nana mengungkapkan, di tengah pandemi corona seperti sekarang ini, banyak orang menaruh harapan kepada negara.
"Tuan dan puan yang terhormat, niat baik pun perlu proses yang baik, proses yang semrawut hanya akan disusul polemik. Sementara sekarang kita sedang banyak-banyaknya menaruh harapan kepada negara," tuturnya.
Nana juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan oleh DPR selalu dilihat baik itu salah atau benar. "Makanya sempat ramai juga warganet mengkritik Satgas Covid-19 DPR yang berfoto menggunakan APD saat hendak berkunjung ke rumah sakit darurat Wisma Atlet menyerahkan tunggangan DPR," imbuhnya.
Menurutnya, anggota DPR yang memakai APD itu melukai hati masyarakat. Pasalnya, APD benar-benar sangat dibutuhkan untuk menangani pasien corona. "Tidak ada yang meragukan jumlah sumbangan DPR. Kami yakin pasti banyak namanya juga DPR beli ribuan rapid test saja mampu ngeborong jamu apa lagi. Tapi ini suara hati, kecuali ya kalau yang dipakai anggota DPR itu APD yang lain, alat pelindung dewan. Salam hormat dari kami yang kalian wakili," tutup Nana.
(maf)