Positif Covid-19, Seleksi 30 Calon Taruna Akmil Dilakukan Terpisah

Senin, 07 September 2020 - 06:35 WIB
loading...
Positif Covid-19, Seleksi...
KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa
A A A
JAKARTA - Kasus pandemi Covid-19 kembali menyeruak di lingkungan pendidikan TNI Angkatan Darat (AD). Teranyar, 30 orang calon taruna (catar) Akademi Militer (Akmil) di Magelang terkonfirmasi positif virus tersebut. Mereka kini harus menjalani isolasi.

Kasus tersebut terungkap saat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memantau penanganan Covid-19 yang dilakukan jajaran TNI AD melalui telekonferensi yang dilakukan secara berkala kemarin. Dalam pertemuan virtual yang videonya diunggah oleh TNI AD pada Minggu (6/9/2020), KSAD mendapatkan laporan terkait kondisi tersebut. (Baca: 30 Calon Taruna Akmil MAgelang Dilaporkan Positif Covid-19)

Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) IV Diponegoro Kolonel Ckm dr Rusli mengungkapkan, setidaknya ada 30 calon taruna Akmil yang terkonfirmasi positif Covid-19 . Menurutnya, 30 catar tersebut langsung diisolasi di Rumah Sakit (RS) Tingkat II Dr Soedjono, Magelang. “Ada 30 catar yang positif dan langsung kami isolasi di Rumah Sakit Tingkat II dr Soedjono,” kata Rusli dalam video yang diunggah TNI AD kemarin.

Bagaimana kondisi catar? Rusli menuturkan, 30 catar tersebut dalam kondisi baik meskipun ada beberapa calon taruna yang mengeluhkan batuk hingga pilek ringan. “Kami melakukan tes swab ulang di hari ketujuh ini, namun hasilnya belum keluar,” ujarnya. (Baca juga: Jam Tangan Misterius Kurt Cobain yang Tak Banyak Orang Tahu)

Menerima laporan tersebut, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan arahan agar para catar yang positif Covid-19 bisa diisolasi di Akmil dan tetap mendapat hak-haknya. Dia meminta jangan sampai para catar yang diisolasi di rumah sakit kehilangan hak-haknya untuk dapat melanjutkan seleksi ke tahap berikutnya. “Kalau mereka diisolasi di Akmil, mereka akan tetap dapat menjalankan tahapan berikutnya meskipun secara terpisah,” tutur Andika.

Andika Perkasa lantas meminta Asisten Personel (Aspers) KSAD menindaklanjuti arahan itu kepada panitia pusat seleksi catar Akmil agar para catar dapat melanjutkan seleksi ke tahap berikutnya.

“Aspers akan langsung menghubungi panitia pusat mengenai catar agar mereka bisa terus ikut seleksi tanpa harus dirugikan hanya karena mereka positif. Jangan sampai merugikan hak-hak mereka yang sudah lulus dari daerah, kemudian dinyatakan gagal hanya karena Covid-19,” ucapnya.

Sebelum kasus catar, TNI AD juga sempat direpotkan dengan kasus Sekolah Calon Perwira Angkatan Data (Secapa AD) dan Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom). Untuk kasus Secapa yang menjadi kluster dan berstatus kejadian luar biasa (KLB) karena yang terpapar Covid-19 mencapai 1.280 orang. Sedangkan di Pusdikpom ada sekitar 101 orang. (Baca juga: Menanti 10 Tahun, Akhirnya Zaskia Sungkar Hamil)

Merespons kejadian tersebut, KSAD melakukan evaluasi terkait protokol kesehatan yang dijalankan di lembaga pendidikan. Evaluasi dimaksud antara lain penyemprotan disinfektan tidak hanya di lingkungan luar atau eksterior, tapi juga ke dalam ruangan. Selain itu, KSAD juga meningkatkan kemampuan rumah sakit TNI dalam menangani Covid-19.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Abdul Kadir Karding meminta TNI AD melakukan peninjauan ulang terhadap sistem protokol kesehatan Covid-19 di asrama-asrama. “Harus ada evaluasi di internal mereka tentang protokol yang sudah dijalankan. Karena mereka ini sistem latihannya bersama dan sebagainya, jadi harus dievaluasi,” ujarnya kepada KORAN SINDO, Minggu (6/9/2020).

Dia menandaskan, kasus catar Akmil bukan kasus pertama yang menimpa TNI. Karena itu, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta TNI mengambil langkah-langkah penanganan yang sama dengan klaster Secapa AD itu. Semua orang di klaster Secapa AD sembuh.

Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa kasus catar Akmil menunjukkan penyebaran Covid-19 sangat berbahaya dan tidak mengenal siapa yang akan menjadi korban. Dia pun mendesak semua institusi negara untuk membenahi manajemen protokol Covid-19 .

“(TNI) harus melakukan penguatan dan pengetatan terhadap protokoler kesehatan. Kedua, anak-anak akmil segara diambil langkah-langkah (medis) untuk disembuhkan seperti Secapa kemarin,” tuturnya. (Lihat videonya: Kemarau Panjang, Warga Kabupaten Bekasi Mengalami Kekeringan)

Pemerintah kembali memutakhirkan data kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia. Berdasarkan data terbaru Minggu (6/9/2020), kasus positif bertambah 3.444 orang. Data disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam lamannya kemarin. Kasus positif Covid-19 secara nasional menjadi 194.109 dari jumlah sebelumnya 190.665 orang.

Sementara itu, pasien sembuh dari Covid-19 hari ini bertambah 2.174 dari jumlah sebelumnya 136.401 orang. Total pasien sembuh menjadi 138.575 orang. Sedangkan yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19 secara kumulatif menjadi 8.025 orang. Penambahan hari ini tercatat 85 dari jumlah sebelumnya 7.940 orang. Penambahan kasus positif Covid-19 merupakan hasil tracing terhadap 27.979 spesimen. Sementara jumlah suspect 89.701 orang. (Sucipto/SINDOnews)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1216 seconds (0.1#10.140)