PAN Reformasi Dinilai Tak Memiliki Daya Magnet Politik

Kamis, 12 Maret 2020 - 10:55 WIB
PAN Reformasi Dinilai...
PAN Reformasi Dinilai Tak Memiliki Daya Magnet Politik
A A A
JAKARTA - Pakar komunikasi politik asal Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menganggap, wacana pembentukan PAN Reformasi yang dilontarkan kubu Mulfachri Harahap memang menarik sebagai sebuah ide.

"Namun, ide ini menurut saya tidak memiliki daya magnetik yang kuat dalam panggung politik lokal maupun nasional," ujar Nyarwi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (12/3/2020).

Nyarwi menganggap, wacana itu menarik hanya sebatas ide karena bersifat elitis yakni muncul dari pihak-pihak yang tidak puas dan kecewa dengan hasil kongres yang menjadikan Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN untuk kedua kalinya.

Menurutnya, ide ini merupakan ekspresi keretakan internal di kalangan elite PAN. "Ide ini tidak berbasis pada ikatan ideologis yang kuat yang menyatukan kalangan elite-elite dan kelas menengah pendukung PAN," kata dia. (Baca Juga: Loyalis Zulhas: Yang Tidak Masuk Kepengurusan PAN Jangan Jadi Provokator).

Menurutnya, meskipun beberapa di antaranya menyebutkan bahwa besar kemungkinan ormas Muhammadiyah mendukung lahirnya PAN Reformasi, melihat budaya politik di kalangan warga Muhammdiyah yang ada di seluruh Indonesia, sepertinya sulit bagi para pengusung PAN Reformasi ini dapat memobilisasi warga Muhammadiyah secara masif.

Lanjut dia, munculnya partai yang dipelopori oleh para tokoh Muhammadiyah bukan hal baru. Pada akhir tahun 2006 juga sempat muncul Partai Matahari Bangsa (PMB), namun partai ini pun tidak bertahan lama dan gagal di Pemilu 2009 lalu bubar.

Nyarwi menambahkan, ide pendirian PAN Reformasi muncul pada momen yang tidak tepat. Menurut dia, seandainya ide tersebut muncul beberapa saat setelah reformasi, dan nama besar Amien Rais sebagai tokoh reformasi masih memiliki daya magnetik yang kuat, maka besar kemungkinan PAN Reformasi dapat bertahan. "Untuk saat ini kondisinya sudah jauh berbeda," kata Nyarwi.

Di sisi lain, segmen pasar politik PAN Reformasi juga terbatas dan sangat sempit. Apalagi sekarang sudah cukup banyak partai-partai baru yang didirikan sekitar sepuluh tahun lalu, sangat agresif dalam memperluas dan memperkuat basis elektorat yang menjadi targetnya. (Baca Juga: Amien Rais Disingkirkan, Sejumlah Kader Usul Dirikan PAN Reformasi).

"Berat bagi partai baru seperti PAN Reformasi ini (seandainya nanti jadi dideklarasikan) bisa eksis dan bertahan. Meski demikian pendirian PAN Reformasi bisa berdampak cukup besar bagi PAN yang dipimpin oleh Zulhas. Apalagi jika partai tersebut (PAN Reformasi) sepenuhnya digawangi oleh Amien Rais yang memiliki basis pendukung fanatik yang cukup besar," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)