Rencana Pencabutan Moratorium Penempatan Pekerja Migran ke Arab Saudi Disambut Beragam

Sabtu, 22 Maret 2025 - 22:44 WIB
loading...
Rencana Pencabutan Moratorium...
Ilustrasi pekerja migran Indonesia. Foto/Dok SindoNews
A A A
JAKARTA - Rencana Pemerintah Indonesia mencabut moratorium pengiriman pekerja migran ke Timur Tengah, terutama Arab Saudi disambut beragam oleh masyarakat. Ketua Harian Purna Pekerja Migran Indonesia Paryanto turut menyambut rencana pemerintah membuka kembali penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi tersebut dengan beberapa catatan seperti peningkatan kapasitas CPMI yang perlu disiapkan sebaik mungkin sebelum berangkat ke luar negeri.

"Sebagai pegiat pekerja migran Indonesia (PMI) dan purna PMI saya sangat setuju dengan dibukanya peluang kerja dan dicabutnya moratorium ke Arab Saudi, kita tentu tahu bahwa ada plus minusnya iya, tetapi dengan catatan harus disiapkan terlebih dahulu dari hulu hingga hilirnya dari desa, kecamatan hingga disnaker harus disiapkan pelatihanya,” ujar Paryanto dalam diskusi publik di Bandung, Jumat (21/3/2025).

Paryanto meminta semua pihak ikut dilibatkan dalam mempersiapkan pekerja yang hendak bekerja ke luar negeri sebagai upaya untuk memaksimalkan perlindungan PMI saat sudah berkarier ke luar negeri. “Ditutup pun seperti sekarang yang berangkat secara unprosedural tetap banyak, kita tidak bisa melarang orang mau pergi, mau kerja. Penekanannya jika dibuka pemerintah desa mesti dilibatkan," tuturnya.

Rencana Pencabutan Moratorium Penempatan Pekerja Migran ke Arab Saudi Disambut Beragam




Dalam kesempatan yang sama, salah satu pelaku usaha penempatan PMI Ahmad Faisol mengaku senang dengan rencana pemerintah membuka peluang untuk mencabut moratorium penempatan ke Arab Saudi. Ia berharap bisa mempersiapkan sebaik mungkin, sehingga yang diharapkan pemerintah bisa terwujud.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Pak Menteri Karding, pencabutan moratorium penempatan PMI ke Arab Saudi akan memberikan peluang para pekerja kita yang memang hari ini mungkin sulit mendapatkan pekerjaan di dalam negeri bisa bekerja ke Arab Saudi,” katanya.

“Peluang itu tentu harus disambut oleh semua stakeholder dengan mempersiapkan sebaik mungkin termasuk skema peningkatan kapasitas dan perlindungannya," tegas Faisol yang saat ini juga menjabat sebagai Wasekjen DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) ini.

Dia mengaku sepakat bahwa penempatan PMI secara prosedural akan memberikan perlindungan lebih baik dibanding dengan praktik unprosedural seperti yang saat ini marak karena adanya moratorium. "Dengan dibuka maka semua penempatan PMI nantinya akan menjadi resmi, terdata siapa yang akan berangkat kerja, sedang bekerja dan yang sudah purna PMI,” kata dia.

“Nah itu akan memudahkan jika ada masalah yang dialami oleh pekerja di sana, saat ini kami mendengar ada beberapa yang tetap berangkat dan karena unprosedural tentu tidak terdata jika ada masalah sulit untuk mencari yang bersangkutan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat Hendra Kusuma Sumantri mengatakan pihaknya sudah jauh-jauh hari bersiap dalam meningkatkan pelindungan PMI ke Arab Saudi melalui program dan peraturan daerah terkait dengan penempatan PMI.

"Sebetulnya kami di pemerintah daerah di Jabar sudah siap mungkin sejak lima tahun atau bahkan lebih, sejak era Gubernur Ahmad Heryawan mungkin kita pernah mendengar Jabar Membara, itu maksudnya Jabar mengembara cari penghidupan salah satunya mungkin menjadi pekerja migran Indonesia, namun kami lebih menekankan mungkin dalam hal pelindungannya, Jabar itu secara penempatan PMI nomor tiga jumlahnya tetapi kasus nomor satu, nah kami mendorong supaya bekerja sesuai dengan prosedurnya," jelas Hendra.

Menurut Hendra beberapa negara Timur Tengah seperti Arab Saudi memang menjadi pilihan masyarakat Jawa Barat yang bekerja ke luar negeri. “Secara tipologi pekerja migran Indonesia, Jabar memang lebih dominan bekerja ke Timur Tengah jika dibanding dengan Jatim dan Jateng yang menurut informasi lebih memilih ke aspak seperti Taiwan dan Hongkong, makanya kami lebih hati-hati," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sekeluarga yang Meninggal...
Sekeluarga yang Meninggal Kecelakaan Maut Bus Jemaah Umrah Dimakamkan di Arab Saudi
Kronologi Kecelakaan...
Kronologi Kecelakaan Maut Bus Jemaah Umrah di Arab Saudi
DPR Yakin RUU P2MI Cegah...
DPR Yakin RUU P2MI Cegah Pekerja Migran Jadi Korban TPPO dan Perbudakan
6 Jenazah Jemaah Umrah...
6 Jenazah Jemaah Umrah WNI Korban Kecelakaan Bus Dimakamkan di Saudi, Ini Nama-namanya
6 Jemaah Umrah Indonesia...
6 Jemaah Umrah Indonesia Tewas dalam Kecelakaan Bus di Saudi, Ini Kata Menag
Kronologi Bus Jemaah...
Kronologi Bus Jemaah Umrah Indonesia Kecelakaan di Jalan Madinah-Mekkah
Bus Pengangkut Jemaah...
Bus Pengangkut Jemaah Umrah Indonesia Tabrak Mobil Jeep sebelum Terguling dan Terbakar
Penampakan Bus Jemaah...
Penampakan Bus Jemaah Umrah Indonesia yang Kecelakaan hingga 6 Tewas di Arab Saudi
Bus Rombongan Jemaah...
Bus Rombongan Jemaah Umrah Indonesia Terbalik dan Terbakar, 6 WNI Tewas
Rekomendasi
Danar Widianto Hangatkan...
Danar Widianto Hangatkan Nobar Indonesia vs Bahrain, Jadi Teman Ngabuburit di La Piazza
Kronologi Hamdan Ballal...
Kronologi Hamdan Ballal Sutradara No Other Land Diserang dan Ditangkap Militer Israel
Bos Shin Bet Israel...
Bos Shin Bet Israel Yakin akan Berdirinya Negara Palestina
Berita Terkini
21 Lokasi Digeledah...
21 Lokasi Digeledah KPK Terkait Kasus Dugaan Suap Proyek Pemkab OKU
7 menit yang lalu
LBH GP Ansor Perintahkan...
LBH GP Ansor Perintahkan Jajarannya Dampingi Mahasiswa Pedemo yang Ditahan Polisi
1 jam yang lalu
Pasbata: Teror Kepala...
Pasbata: Teror Kepala Babi di Kantor Tempo Upaya Adu Domba
1 jam yang lalu
3 Terdakwa TNI Pembunuh...
3 Terdakwa TNI Pembunuh Bos Rental Dipecat, Hakim: Prajurit Dididik Lindungi Warga, Bukan Bunuh Rakyat
2 jam yang lalu
Anak Bos Rental Mobil...
Anak Bos Rental Mobil Belum Bisa Maafkan Pembunuh Ayahnya: Kami Masih Sakit Hati
2 jam yang lalu
Puan Tegaskan DPR Belum...
Puan Tegaskan DPR Belum Terima Surpres RUU Polri
2 jam yang lalu
Infografis
Ketakutan Resesi AS,...
Ketakutan Resesi AS, Harga Emas ke Rekor Sepanjang Masa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved