Tingkatkan Kompetensi Pengajar, Yayasan Putera Sampoerna Gelar Pelatihan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kurikulum berkualitas dan guru yang berkompeten. Yayasan Putera Sampoerna yang peduli dengan bidang pendidikan, cukup menyoroti masalah ini.
(Baca juga: Mendesak, Indonesia Butuh Pengembangan dan Penguasaan Teknologi)
Saat ini sudah memasuki revolusi industri 4.0. Guru-guru mendapat tugas berat untuk bisa mencetak SDM yang bisa memenuhi kebutuhan industri. Di sisi lain, guru-guru masih memiliki banyak keterbatasan.
(Baca juga: Menristek Minta PT Tingkatkan Kualitas Riset dan Publikasi)
Director of PSF School Development Outreach Yayasan Putera Sampoerna Foundation (PSF), Gusman Yahya mengatakan, upaya meningkatkan standar guru harus didukung oleh seluruh pihak. Hal ini tidak bisa sepenuhnya dibebankan pada guru.
"Pemerintah dan sektor swasta bisa saling bekerja sama supaya bisa memberi akses bagi para guru untuk bisa meningkatkan kompetensi," kata Gusman, Kamis (3/9/2020).
Menurutnya, ada beberapa hal praktis yang dapat dilakukan sebagai upaya peningkatan kompetensi guru, yaitu pelatihan secara berkala dan berkelanjutan bagi para guru untuk lebih menguasai materi ajar.
"Pelatihan secara berkala mengenai strategi mengajar dan metode pengajaran yang lebih inovatif, relevan dengan pendidikan 4.0. Kemudahan akses materi pembelajaran bermutu bagi para guru. Rekrutmen guru harus dibuat lebih efektif dengan standar yang ditingkatkan. Pemerintah harus bisa meningkatkan kesejahteraan guru," ucap Gusman.
Untuk itu, Yayasan PSF turut ambil peran dengan membuat program Teacher Learning Centre (TLC) sebagai bentuk komitmennya terhadap dunia pendidikan Indonesia.
"Program TLC diharapkan bisa memenuhi tujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dan membuka akses bagi para guru untuk melakukan pengembangan profesional. Program TLC membentuk komunitas belajar bagi para guru," ungkap Gusman.
Gusman menuturkan, di komunitas ini, para guru bisa mendapatkan jaringan yang bermanfaat untuk mendukung proses upgrade diri. Dalam jaringan tersebut akan ada pembelajaran yang bisa mengembangkan kapasitas guru supaya lebih handal.
(Baca juga: Mendesak, Indonesia Butuh Pengembangan dan Penguasaan Teknologi)
Saat ini sudah memasuki revolusi industri 4.0. Guru-guru mendapat tugas berat untuk bisa mencetak SDM yang bisa memenuhi kebutuhan industri. Di sisi lain, guru-guru masih memiliki banyak keterbatasan.
(Baca juga: Menristek Minta PT Tingkatkan Kualitas Riset dan Publikasi)
Director of PSF School Development Outreach Yayasan Putera Sampoerna Foundation (PSF), Gusman Yahya mengatakan, upaya meningkatkan standar guru harus didukung oleh seluruh pihak. Hal ini tidak bisa sepenuhnya dibebankan pada guru.
"Pemerintah dan sektor swasta bisa saling bekerja sama supaya bisa memberi akses bagi para guru untuk bisa meningkatkan kompetensi," kata Gusman, Kamis (3/9/2020).
Menurutnya, ada beberapa hal praktis yang dapat dilakukan sebagai upaya peningkatan kompetensi guru, yaitu pelatihan secara berkala dan berkelanjutan bagi para guru untuk lebih menguasai materi ajar.
"Pelatihan secara berkala mengenai strategi mengajar dan metode pengajaran yang lebih inovatif, relevan dengan pendidikan 4.0. Kemudahan akses materi pembelajaran bermutu bagi para guru. Rekrutmen guru harus dibuat lebih efektif dengan standar yang ditingkatkan. Pemerintah harus bisa meningkatkan kesejahteraan guru," ucap Gusman.
Untuk itu, Yayasan PSF turut ambil peran dengan membuat program Teacher Learning Centre (TLC) sebagai bentuk komitmennya terhadap dunia pendidikan Indonesia.
"Program TLC diharapkan bisa memenuhi tujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dan membuka akses bagi para guru untuk melakukan pengembangan profesional. Program TLC membentuk komunitas belajar bagi para guru," ungkap Gusman.
Gusman menuturkan, di komunitas ini, para guru bisa mendapatkan jaringan yang bermanfaat untuk mendukung proses upgrade diri. Dalam jaringan tersebut akan ada pembelajaran yang bisa mengembangkan kapasitas guru supaya lebih handal.