Kepala BPIP Dorong Generasi Muda Manfaatkan Media Sosial untuk Bela Negara
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mendorong para generasi muda memanfaatkan media sosial sebagai media untuk bela negara. Sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbesar kelima di dunia, Indonesia mestinya tidak hanya menjadi konsumen teknologi. Tetapi juga bisa mentransformasikan manfaat teknologi media untuk memperkuat perekonomian, mempererat persatuan bangsa, mendorong literasi media, mencegah berita hoax, dan menjaga Pancasila dari rongrongan ideologi transnasional.
Hal tersebut disampaikannya pada acara 'Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru' (PKKMB) di kampus Sekolah Tinggi Multi Media 'MMTC' Yogyakarta, Kamis (3/9/2020). Acara ini diikuti oleh lebih dari 440 orang mahasiswa baru dari 6 program studi, yaitu Manajemen Produksi Siaran (Manaprodsi), Manajemen Produksi Berita (Manarita), Manajemen Teknik Studio Produksi (Matekstosi), Animasi, Teknologi Permainan, dan Manajemen Informasi Komunikasi.
Bela negara bukan hanya penting di masa revolusi kemerdekaan, tetapi juga masa kini. Tantangan ekonomi global seperti konflik perbatasan, pertarungan ideologi, perubahan iklim hingga kondisi krisis akibat pandemi adalah juga ancaman terhadap kesatuan dan kelangsungan negara.
Dalam sistem pertahanan semesta, seperti amanat UU No. 3 Tahun 2002, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Guru Besar jebolan McGill University, Kanada ini juga menekankan peran penting generasi muda sebagai aktor penggerak sejarah. Terlebih lagi Indonesia diprediksi menjadi kekuatan ekonomi dunia berkat bonus demografi. "Menyebarnya semangat nasionalisme dimotori oleh tokoh pers seperti Tirto Adisoeryo. Tetapi Sumpah Pemuda 1928 menjadi momentum pelembagaan nasionalisme," jelasnya.
Melalui bidang dan minat masing-masing, generasi muda diharapkan bisa terlibat dalam kegiatan bela negara. Keterlibatan bela negara adalah wujud dari rasa syukur karena Indonesia merupakan bangsa yang paling dimanja oleh Tuhan. "Rakyat Indonesia harus bersyukur dan mengoptimalkan sebaik-baiknya potensi ini sesuai bakat dan minat masing-masing," tambah Yudian.
Partisipasi generasi muda dalam upaya bela negara di bidangnya masing-masing juga merupakan pengejawantahan Pancasila dalam tindakan. Keterkaitan antara pemahaman dan pengamalan dalam tindakan akan memastikan Pancasila selalu relevan menjadi living ideology dan working ideology.
STMM 'MMTC' merupakan Sekolah Tinggi di bawah Kementerian Komunikasi dan Informasi yang didirikan pada 31 Juli 1985. Kegiatan PKKMB ini merupakan agenda tahunan untuk menyiapkan mahasiswa baru sebelum mulai tahun ajaran 2020/2021. Karena situasi pandemi Covid-19, Siaran dari studio STMM 'MMTC' ini disiarkan langsung secara daring ke seluruh mahasiswa melalui platform zoom. Seluruh partisipan acara yang hadir di studio tetap menjalankan protokol kesehatan.
Hal tersebut disampaikannya pada acara 'Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru' (PKKMB) di kampus Sekolah Tinggi Multi Media 'MMTC' Yogyakarta, Kamis (3/9/2020). Acara ini diikuti oleh lebih dari 440 orang mahasiswa baru dari 6 program studi, yaitu Manajemen Produksi Siaran (Manaprodsi), Manajemen Produksi Berita (Manarita), Manajemen Teknik Studio Produksi (Matekstosi), Animasi, Teknologi Permainan, dan Manajemen Informasi Komunikasi.
Bela negara bukan hanya penting di masa revolusi kemerdekaan, tetapi juga masa kini. Tantangan ekonomi global seperti konflik perbatasan, pertarungan ideologi, perubahan iklim hingga kondisi krisis akibat pandemi adalah juga ancaman terhadap kesatuan dan kelangsungan negara.
Dalam sistem pertahanan semesta, seperti amanat UU No. 3 Tahun 2002, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Guru Besar jebolan McGill University, Kanada ini juga menekankan peran penting generasi muda sebagai aktor penggerak sejarah. Terlebih lagi Indonesia diprediksi menjadi kekuatan ekonomi dunia berkat bonus demografi. "Menyebarnya semangat nasionalisme dimotori oleh tokoh pers seperti Tirto Adisoeryo. Tetapi Sumpah Pemuda 1928 menjadi momentum pelembagaan nasionalisme," jelasnya.
Melalui bidang dan minat masing-masing, generasi muda diharapkan bisa terlibat dalam kegiatan bela negara. Keterlibatan bela negara adalah wujud dari rasa syukur karena Indonesia merupakan bangsa yang paling dimanja oleh Tuhan. "Rakyat Indonesia harus bersyukur dan mengoptimalkan sebaik-baiknya potensi ini sesuai bakat dan minat masing-masing," tambah Yudian.
Partisipasi generasi muda dalam upaya bela negara di bidangnya masing-masing juga merupakan pengejawantahan Pancasila dalam tindakan. Keterkaitan antara pemahaman dan pengamalan dalam tindakan akan memastikan Pancasila selalu relevan menjadi living ideology dan working ideology.
STMM 'MMTC' merupakan Sekolah Tinggi di bawah Kementerian Komunikasi dan Informasi yang didirikan pada 31 Juli 1985. Kegiatan PKKMB ini merupakan agenda tahunan untuk menyiapkan mahasiswa baru sebelum mulai tahun ajaran 2020/2021. Karena situasi pandemi Covid-19, Siaran dari studio STMM 'MMTC' ini disiarkan langsung secara daring ke seluruh mahasiswa melalui platform zoom. Seluruh partisipan acara yang hadir di studio tetap menjalankan protokol kesehatan.
(alf)