Menyamakan Persepsi, Menafsirkan Kebijakan

Kamis, 13 Februari 2025 - 17:27 WIB
loading...
A A A
Menafsirkan Kebijakan
Terdapat beberapa kemungkinan adanya resistensi terhadap sebuah kebijakan. Pertama, tidak mempertimbangkan sejumlah aspek yang terkait dengan sasaran atau target kebijakan tersebut. Kedua, tidak mencermati lingkungan kebijakan yang ada sebagai lokus penerapan kebijakan tersebut. Ketiga, cenderung dipaksakan untuk ada agar segera menjadi solusi lebih baik terhadap kondisi tertentu.

Kemungkinan manapun dapat menjadi faktor penyebab tidak tersampaikannya filosofi lahirnya suatu kebijakan. Mengapa? Sudut pandang yang dimiliki target kebijakan baik individu maupun kelompok tidak pernah sama, melainkan pasti berbeda. Perbedaan terjadi karena kemungkinan latar belakang pendidikan, status sosial ekonomi, keyakinan yang dianut, pengalaman birokrasi dan praktis, atau bahkan faham politik yang dimiliki. Menjadi hal yang lumrah apabila masing-masing berpendapat dirinya benar akibat sudut pandangnya yang dimilikinya.

Sudut pandang berbeda tampaknya menjadi dasar kemengapaan munculnya perbedaan penafsiran terhadap sebuah kebijakan. Apakah hal tersebut salah? Perbedaan menafsirkan kebijakan mungkin sebaiknya bukan dianggap sebagai ketidakmampuan untuk melihat kebenaran atau ketidakbenaran sebuah kebijakan. Menafsirkan kebijakan merupakan hak siapapun dan dapat menjadi pembelajaran yang menarik bagi siapapun.

Penafsiran berbeda mungkin saja muncul karena sebuah kebijakan dianggap tidak menguntungkan bagi target kebijakan baik individu maupun kelompok. Padahal, secara teoretis, sebuah kebijakan itu bukan semata-mata diarahkan kepada individu atau kelompok tertentu, tetapi lebih kepada kepentingan umum.
(wur)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pilih Hotel Mewah Bintang...
Pilih Hotel Mewah Bintang 5 untuk Bahas RUU TNI, Sekjen DPR: Available dan Terjangkau!
Polemik Rapat Bahas...
Polemik Rapat Bahas RUU TNI di Hotel Bintang 5, Ketua Komisi I DPR Utut Adianto Angkat Bicara
12 Poin Efisiensi Anggaran...
12 Poin Efisiensi Anggaran Kemenag, Nomor 11 Perjalanan Dinas Menag-Wamenag Pakai Kelas Ekonomi
SPMB dan Bayang-bayang...
SPMB dan Bayang-bayang Kesenjangan Pendidikan
Ikut Taklimat Presiden,...
Ikut Taklimat Presiden, Mendikdasmen: Menyiapkan Soal Pendidikan
Efisiensi Anggaran Bakamla:...
Efisiensi Anggaran Bakamla: Batal Beli Speedboat, Rapat Cuma Minum Air Putih Biar Sehat
Miris! Nilai Kerugian...
Miris! Nilai Kerugian Kasus Korupsi Lebih Besar daripada Jumlah Efisiensi Anggaran
Anggota DPD RI Sebut...
Anggota DPD RI Sebut Efisiensi Dana Otsus Hambat Pembangunan di Papua
Rekonstruksi Anggaran...
Rekonstruksi Anggaran dan Kebijakan Pendidikan
Rekomendasi
Bank Indonesia Menghadirkan...
Bank Indonesia Menghadirkan Kemudahan Transaksi Pembayaran Digital Melalui QRIS TAP
Pengaruh Candu Merasuki...
Pengaruh Candu Merasuki Pasukan Pangeran Diponegoro saat Perang Jawa
Ratu Elizabeth II Awalnya...
Ratu Elizabeth II Awalnya Ingin Menikahkan Putri Diana dengan Pangeran Andrew
Berita Terkini
6 Pati TNI Dimutasi...
6 Pati TNI Dimutasi Jadi Staf Khusus KSAD Jenderal Maruli pada Mutasi TNI Maret 2025
35 menit yang lalu
Mutasi TNI Terbaru,...
Mutasi TNI Terbaru, Jenderal Agus Subiyanto Geser 3 Pati TNI AU Jadi Staf Khusus KSAU
2 jam yang lalu
Urun Rembug Tentang...
Urun Rembug Tentang Revisi UU TNI
2 jam yang lalu
Integritas
Integritas
2 jam yang lalu
Jalani Sidang Etik Hari...
Jalani Sidang Etik Hari Ini, Eks Kapolres Ngada Bakal Dipecat
2 jam yang lalu
7 Pati Bintang 1 Dapat...
7 Pati Bintang 1 Dapat Promosi Jabatan dan Kenaikan Pangkat dari Panglima TNI
2 jam yang lalu
Infografis
Hannibal Directive,...
Hannibal Directive, Kebijakan Militer Israel yang Kontroversial
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved