HPN 2025, GP Ansor Dukung Kebebasan Pers dan Perlawanan Terhadap Disinformasi
loading...
A
A
A
Oleh karena itu GP Ansor menyampaikan sejumlah seruan di peringatan HPN 2025.
- Mengajak masyarakat untuk kembali menjadikan media berbasis jurnalistik sebagai *sumber utama informasi yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan*.
- Menyerukan kepada para pengiklan, pemerintah, dan dunia usaha untuk lebih mengutamakan iklan di media arus utama dibandingkan dengan platform digital asing* yang sering kali menjadi saluran utama penyebaran hoaks dan disinformasi.
- Menuntut platform digital dan media sosial untuk lebih bertanggung jawab dalam menangkal hoaks dengan memperketat regulasi serta algoritma yang mencegah penyebaran konten menyesatkan.
- Meningkatkan transparansi dalam penanganan hoaks dan memastikan bahwa setiap upaya melawan disinformasi tidak disalahgunakan untuk membungkam kebebasan pers.
Addin Jauharudin menegaskan bahwa pers memiliki peran strategis dalam menjaga integritas demokrasi dan kebhinekaan di Indonesia.
"Kami di GP Ansor berkomitmen untuk terus memperjuangkan literasi digital, memperkuat peran media, serta mendorong regulasi yang lebih tegas terhadap platform digital agar tidak menjadi alat penyebaran berita palsu," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menyoroti krisis yang dihadapi industri media akibat dominasi platform digital.
"Kita tidak bisa membiarkan media yang bekerja dengan standar jurnalistik yang tinggi terus tergerus karena dominasi platform digital. Jika hal ini dibiarkan, kita akan kehilangan jurnalisme yang berkualitas, dan masyarakat akan semakin rentan terhadap disinformasi," sebutnya.
"Oleh karena itu, GP Ansor menyerukan kepada para pengiklan dan dunia usaha untuk lebih mengutamakan media arus utama dalam menempatkan iklannya, demi mendukung keberlanjutan industri media nasional yang sehat," sambung Addin Jauharudin.
GP Ansor percaya bahwa pers yang sehat adalah pondasi utama dalam membangun bangsa yang kuat dan beradab.
"Dalam peringatan Hari Pers Nasional ini, kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama melawan disinformasi, menjaga kebebasan pers yang bertanggung jawab, serta memastikan keberlanjutan ekosistem media yang profesional dan independen. Hidup Pers Indonesia! Lawan Disinformasi, Perkuat Media Mainstream," seru Addin Jauharudin.
Seruan GP Ansor di HPN 2025
1. Penguatan Media Arus Utama
- Mendorong kebijakan yang mendukung keberlanjutan ekosistem media mainstream agar tetap independen dan profesional.- Mengajak masyarakat untuk kembali menjadikan media berbasis jurnalistik sebagai *sumber utama informasi yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan*.
- Menyerukan kepada para pengiklan, pemerintah, dan dunia usaha untuk lebih mengutamakan iklan di media arus utama dibandingkan dengan platform digital asing* yang sering kali menjadi saluran utama penyebaran hoaks dan disinformasi.
2. Perlawanan terhadap Disinformasi
- Memperkuat literasi digital di kalangan masyarakat*, terutama generasi muda, agar lebih kritis dalam memilah informasi.- Menuntut platform digital dan media sosial untuk lebih bertanggung jawab dalam menangkal hoaks dengan memperketat regulasi serta algoritma yang mencegah penyebaran konten menyesatkan.
3. Kolaborasi antara Media, Pemerintah, dan Masyarakat
- Mendorong sinergi antara media, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil dalam mengedukasi publik serta membangun sistem deteksi dini terhadap informasi yang berpotensi menyesatkan.- Meningkatkan transparansi dalam penanganan hoaks dan memastikan bahwa setiap upaya melawan disinformasi tidak disalahgunakan untuk membungkam kebebasan pers.
Addin Jauharudin menegaskan bahwa pers memiliki peran strategis dalam menjaga integritas demokrasi dan kebhinekaan di Indonesia.
"Kami di GP Ansor berkomitmen untuk terus memperjuangkan literasi digital, memperkuat peran media, serta mendorong regulasi yang lebih tegas terhadap platform digital agar tidak menjadi alat penyebaran berita palsu," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menyoroti krisis yang dihadapi industri media akibat dominasi platform digital.
"Kita tidak bisa membiarkan media yang bekerja dengan standar jurnalistik yang tinggi terus tergerus karena dominasi platform digital. Jika hal ini dibiarkan, kita akan kehilangan jurnalisme yang berkualitas, dan masyarakat akan semakin rentan terhadap disinformasi," sebutnya.
"Oleh karena itu, GP Ansor menyerukan kepada para pengiklan dan dunia usaha untuk lebih mengutamakan media arus utama dalam menempatkan iklannya, demi mendukung keberlanjutan industri media nasional yang sehat," sambung Addin Jauharudin.
GP Ansor percaya bahwa pers yang sehat adalah pondasi utama dalam membangun bangsa yang kuat dan beradab.
"Dalam peringatan Hari Pers Nasional ini, kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama melawan disinformasi, menjaga kebebasan pers yang bertanggung jawab, serta memastikan keberlanjutan ekosistem media yang profesional dan independen. Hidup Pers Indonesia! Lawan Disinformasi, Perkuat Media Mainstream," seru Addin Jauharudin.
(shf)
Lihat Juga :