Hadapi Pandemi COVID-19, Wakil Ketua MPR Ingatkan Pentingnya Gotong Royong
loading...

Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengingatkan pentingnya keterlibatan seluruh elemen bangsa dalam menghadapi situasi sulit di masa pandemi COVID-19 saat ini. Foto/SINDonews/Abdul Rochim
A
A
A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 menimbulkan krisis multidimensi. Persoalan besar yang melanda bangsa ini harus diselesaikan dengan cara gotong royong dan menjunjung tinggi persatuan sebagai modal dasar dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, termasuk mengantisipasi resesi ekonomi.
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengingatkan pentingnya keterlibatan seluruh elemen bangsa dalam menghadapi situasi sulit di masa pandemi COVID-19 saat ini. ”Gotong royong merupakan nilai dasar kebangsaan yang sangat diperlukan saat ini. Juga semangat solidaritas dan kolaborasi. Kondisi bangsa saat ini memerlukan kerjasama semua pihak,” kata Lestari Moerdijat dalam Diskusi Empat Pilar dengan tema “Penguatan Nilai Gotong Royong untuk Antisipasi Resesi” di Media Center MPR/DPR RI, Lobi Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Baca juga: Waspada! Dahak Lebih Banyak dari Biasanya Bisa Jadi Gejala Covid-19)
Rerie, sapaan Lestari Moerdijat, mengutip survei aspirasi dan sampling acak sebanyak 389 responden pada periode Mei–Juni 2020, lebih dari 31% responden setuju COVID-19merupakan ancaman. ”Jika dikelompokan, lebih dari 70% setuju dan sadar bahwa COVID-19 adalah ancaman,” kata politikus Partai Nasdem ini.
Rerie menyebutkan ekonomi merupakan salah satu ancaman utama dari pandemi COVID-19. “Jadi publik pada dasarnya paham bahwa pandemi COVID-19 bukan sekadar ancaman kesehatan saja, tapi bisa berujung pada problem besar akibat hambatan atau ekses pandemi COVID-19. Yaitu menurunnya aktivitas perekonomian. Tak boleh dilupakan adalah masalah stabilitas nasional kita. Bagaimana pertahanan menghadapi penyakit, bermacam masalah, dan social unrest,” jelasnya.
Menurut Rerie, Indonesia memiliki empat konsensus kebangsaan menghadapi tantangan itu. Mengutip survey Charities Aid Foundation, Indonesia adalah negara yang giving index-nya terus naik dalam 10 tahun terakhir. Solidaritas (gotong royong) dan kedermawanan menjadi modal sosial menghadapi COVID-19. Gotong royong sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia.
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengingatkan pentingnya keterlibatan seluruh elemen bangsa dalam menghadapi situasi sulit di masa pandemi COVID-19 saat ini. ”Gotong royong merupakan nilai dasar kebangsaan yang sangat diperlukan saat ini. Juga semangat solidaritas dan kolaborasi. Kondisi bangsa saat ini memerlukan kerjasama semua pihak,” kata Lestari Moerdijat dalam Diskusi Empat Pilar dengan tema “Penguatan Nilai Gotong Royong untuk Antisipasi Resesi” di Media Center MPR/DPR RI, Lobi Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Baca juga: Waspada! Dahak Lebih Banyak dari Biasanya Bisa Jadi Gejala Covid-19)
Rerie, sapaan Lestari Moerdijat, mengutip survei aspirasi dan sampling acak sebanyak 389 responden pada periode Mei–Juni 2020, lebih dari 31% responden setuju COVID-19merupakan ancaman. ”Jika dikelompokan, lebih dari 70% setuju dan sadar bahwa COVID-19 adalah ancaman,” kata politikus Partai Nasdem ini.
Rerie menyebutkan ekonomi merupakan salah satu ancaman utama dari pandemi COVID-19. “Jadi publik pada dasarnya paham bahwa pandemi COVID-19 bukan sekadar ancaman kesehatan saja, tapi bisa berujung pada problem besar akibat hambatan atau ekses pandemi COVID-19. Yaitu menurunnya aktivitas perekonomian. Tak boleh dilupakan adalah masalah stabilitas nasional kita. Bagaimana pertahanan menghadapi penyakit, bermacam masalah, dan social unrest,” jelasnya.
Menurut Rerie, Indonesia memiliki empat konsensus kebangsaan menghadapi tantangan itu. Mengutip survey Charities Aid Foundation, Indonesia adalah negara yang giving index-nya terus naik dalam 10 tahun terakhir. Solidaritas (gotong royong) dan kedermawanan menjadi modal sosial menghadapi COVID-19. Gotong royong sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia.
Lihat Juga :