Dua Kebijakan Berani Pemerintah

Rabu, 05 Februari 2020 - 06:31 WIB
Dua Kebijakan Berani Pemerintah
Dua Kebijakan Berani Pemerintah
A A A
KEBIJAKAN pemerintah menghadapi penyebaran virus korona dari China cukup mengagetkan. Setelah memutuskan menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China, pemerintah juga menghentikan impor produk makanan dan minuman dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Cukup mengagetkan karena ini adalah kebijakan yang berani jika melihat hubungan antara Pemerintah Indonesia dengan China selama ini.

Meski defisit perdagangan Indonesia dan China cukup tajam, namun pemerintah sepertinya masih membutuhkan China untuk penguatan investasi. Impor Indonesia dari China pada 2018 mencapai USD45,54 miliar sedangkan ekspor Indonesia ke China USD27,17 miliar. Ada defisit USD18,41 miliar atau sekitar Rp257 triliun (kurs Rp14.000). Pada Januari hingga Agustus 2019 nilai impor China sebesar Rp28,68 miliar dan ekspor Indonesia USD17,24 miliar atau defisit Rp11,44 miliar (Rp161 triliun). Belum lagi kunjungan wisatawan China ke Indonesia. Pada 2018, kunjungan mereka ke Indonesia menyumbang 15,23% dari total kunjungan wisman di Indonesia. Jumlah ini diperkirakan meningkat dari tahun ke tahun.

Namun, Indonesia masih butuh China untuk investasi dan pembangunan beberapa infrastruktur. Dalam sisi ekonomi, memang mau tidak mau China mempunyai daya tawar besar. Selain mempunyai dana yang besar untuk disedot ke Tanah Air, China juga pasar yang besar. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah salah satu bukti betapa China cukup menguntungkan bagi Indonesia. Tentu selain proyek-proyek yang lain. Hanya saja, hubungan mesra di bidang ekonomi ini tidak terlalu ditunjukkan vulgar oleh pemerintah. Ini disebabkan karena ada sentimen di dalam negeri Indonesia tentang hubungan dengan China. Jika kemesraan hubungan ini begitu terlihat, akan ada sentimen negatif di sebagian masyarakat Indonesia.

Dengan dua kebijakan tadi, yaitu menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China serta menghentikan impor makanan dan minuman dari China, memang akan meningkatkan sentimen tersebut. Bagi sebagian masyarakat mungkin akan berteriak "hore" karena menganggap hubungan dengan China bukan hubungan yang ideal. Namun, dampak ekonomi dari dua kebijakan itu juga patut diukur. Nilai perdagangan China adalah terbesar dibandingkan dengan negara-negara lain. Bisa dibayangkan jika China membalas dengan menghentikan ekspor Indonesia ke China. Dampaknya pada kondisi ekonomi di Indonesia.

Apakah kemungkinan itu bisa terjadi? Jika pada beberapa tahun yang lalu China berani melawan Amerika Serikat, tentu membalas kebijakan Indonesia bukan hal yang tidak mungkin. Apalagi Duta Besar China untuk Indonesia Xioa Qian mengaku kecewa dengan keputusan itu. Dia mengatakan, apa yang dilakukan Indonesia tidak sejalan dengan saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Xioa mengatakan, Pemerintah China sangat mementingkan penanganan wabah virus korona ini dan pihaknya sudah mengambil tindakan paling ketat. Dia menuturkan, China sangat percaya diri dan memiliki kemampuan untuk akhirnya mampu mengontrol dan berhasil melawan virus korona ini.

Kebijakan pemerintah ini mungkin dilematis, namun tetap harus diambil. Dua kebijakan tersebut plus keputusan memulangkan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan ke Tanah Air seperti mendapatkan sentimen positif dari masyarakat. Namun, perlu diingat, saat ini belum terlalu berdampak pada dua keputusan tersebut. Kalaupun China tidak membalas kebijakan itu, ekonomi Indonesia akan terganggu. Apalagi jika nanti China memberikan balasan kebijakan ekonomi kepada Indonesia.

Pemerintah memang telah mencari cara untuk menghadapi dampak kebijakan ini. Presiden Joko Widodo kemarin melakukan rapat terbatas dengan jajaran menteri untuk mengantisipasi dampak dua kebijakan tersebut. Terlepas nanti dampak negatif dari dua kebijakan berani tersebut, tentu kita patut memberikan apresiasi. Dua kebijakan tersebut serta kebijakan pemulangan WNI dari Wuhan bentuk perlindungan pemerintah terhadap warga negara yang khawatir dengan wabah ini. Setidaknya, kekhawatiran masyarakat terhadap menyebarnya virus korona di Tanah Air bisa diredam.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3964 seconds (0.1#10.140)