Beda Gus Miftah dan Gus Iqdam pada Penjual Minuman: Satu Mengolok-olok, yang Lain Beri Uang
loading...
A
A
A
"Semoga BI semakin Jaya semakin maju ke depan," katanya.
Tak hanya itu, Gus Idam juga memberikan tiga amplop berisi uang kepada Yosef dan meminta Yosef membagikan dagangan kopinya kepada jemaah.
"Berapa harga semuanya?" tanya Gus Iqdam.
"Rp5.000 x 14 gelas. Rp70.000 ya? Ini saya kasih Rp200.000," tambah Gus Iqdam yang juga mengundang Yosef untuk datang ke Majelis Sabilu Taubah di Blitar.
Seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut dan berdiri di antara para jemaah. Dagangannya dibawanya di atas kepalanya. Sebagian yang hadir di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu. Namun, Gus Miftah nyeletuk mengolok-olok pedagang minuman itu.
"Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah pakai bahasa Jawa yang disambut tawa mereka yang sepanggung dengan dirinya, dikutip dari YouTube PCNU Kabupaten Magelang, Selasa (3/12/2024).
Penjual es itu hanya bisa terdiam diolok-olok Gus Miftah. Tangan kanannya yang tadinya memegang tatakan es teh dan air mineral kemasan dagangannya diturunkannya. Bapak penjual es teh itu pun menghela napas.
Akibat sikap yang tidak terpuji itu, Gus Miftah yang menjabat Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan mendapat sorotan masyarakat luas. Bahkan ia ditegut oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Gus Miftah akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Gus Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).
Tak hanya itu, Gus Idam juga memberikan tiga amplop berisi uang kepada Yosef dan meminta Yosef membagikan dagangan kopinya kepada jemaah.
"Berapa harga semuanya?" tanya Gus Iqdam.
"Rp5.000 x 14 gelas. Rp70.000 ya? Ini saya kasih Rp200.000," tambah Gus Iqdam yang juga mengundang Yosef untuk datang ke Majelis Sabilu Taubah di Blitar.
Berkebalikan dengan Gus Miftah
Sikap Gus Iqdam kepada penjual minuman berkebalikan dengan Gus Miftah. Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah viral di media sosial lantaran menghina penjual es teh Sunhaji dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya.Seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut dan berdiri di antara para jemaah. Dagangannya dibawanya di atas kepalanya. Sebagian yang hadir di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu. Namun, Gus Miftah nyeletuk mengolok-olok pedagang minuman itu.
"Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah pakai bahasa Jawa yang disambut tawa mereka yang sepanggung dengan dirinya, dikutip dari YouTube PCNU Kabupaten Magelang, Selasa (3/12/2024).
Penjual es itu hanya bisa terdiam diolok-olok Gus Miftah. Tangan kanannya yang tadinya memegang tatakan es teh dan air mineral kemasan dagangannya diturunkannya. Bapak penjual es teh itu pun menghela napas.
Akibat sikap yang tidak terpuji itu, Gus Miftah yang menjabat Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan mendapat sorotan masyarakat luas. Bahkan ia ditegut oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Gus Miftah akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Gus Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).