Beda Gus Miftah dan Gus Iqdam pada Penjual Minuman: Satu Mengolok-olok, yang Lain Beri Uang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jika Gus Miftah viral karena mengolok-olok penjual es teh saat mengisi pengajian, maka Gus Iqdam menunjukkan sikap yang berbeda. Pemimpin Majelis Sabilu Taubah itu malah memberikan uang kepada penjual kopi yang hadir berdagang di acara pengajiannya.
Hal ini diketahui dari potongan video yang diunggah oleh akun resmi Komunitas Katolik Garis Lucu @KatolikG di X, Jumat (6/12/2024). Video itu diunggah karena penjual kopi yang berdagang di pengajian Gus Iqdam merupakan umat Katolik.
"Kalau kemarin ada Pak Sonhaji bakul es, kali ini ada Pak Yosep bakul kopi. Tapi kali ini versi adem. Warga Paroki mana nih, Pak Yosep. Sehat selalu ya Pak," tulis @KatolikG dalam cuitannya dikutip, Minggu (8/12/2024).
Dalam video itu, Gus Iqdam melalui pengeras suara menyapa penjual kopi bernama Yosef yang sedang berkeliling menjajakan dagangannya.
"Selamat sore Pak, namanya siapa?" tanya Gus Iqdam.
"Pak Yosef," jawab penjual kopi tersebut.
Yosef yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku sering hadir pengajian Gus Iqdam. Bahkan pria yang beragama Katolik itu senang dengan tausiyah yang disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar. Ia pernah dating ke Madiun selama empat hari.
"Walaupun saya Katolik tapi saya suka sekali, saya itu menyimak Gus, tausiyah," katanya.
Gus Iqdam menghargai komentar penjual kopi tersebut. Bahkan Gus Iqdam meminta Yosef untuk mendoakan BI Jawa Timur.
"Semoga BI semakin Jaya semakin maju ke depan," katanya.
Tak hanya itu, Gus Idam juga memberikan tiga amplop berisi uang kepada Yosef dan meminta Yosef membagikan dagangan kopinya kepada jemaah.
"Berapa harga semuanya?" tanya Gus Iqdam.
"Rp5.000 x 14 gelas. Rp70.000 ya? Ini saya kasih Rp200.000," tambah Gus Iqdam yang juga mengundang Yosef untuk datang ke Majelis Sabilu Taubah di Blitar.
Seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut dan berdiri di antara para jemaah. Dagangannya dibawanya di atas kepalanya. Sebagian yang hadir di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu. Namun, Gus Miftah nyeletuk mengolok-olok pedagang minuman itu.
"Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah pakai bahasa Jawa yang disambut tawa mereka yang sepanggung dengan dirinya, dikutip dari YouTube PCNU Kabupaten Magelang, Selasa (3/12/2024).
Penjual es itu hanya bisa terdiam diolok-olok Gus Miftah. Tangan kanannya yang tadinya memegang tatakan es teh dan air mineral kemasan dagangannya diturunkannya. Bapak penjual es teh itu pun menghela napas.
Akibat sikap yang tidak terpuji itu, Gus Miftah yang menjabat Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan mendapat sorotan masyarakat luas. Bahkan ia ditegut oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Gus Miftah akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Gus Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).
Hal ini diketahui dari potongan video yang diunggah oleh akun resmi Komunitas Katolik Garis Lucu @KatolikG di X, Jumat (6/12/2024). Video itu diunggah karena penjual kopi yang berdagang di pengajian Gus Iqdam merupakan umat Katolik.
"Kalau kemarin ada Pak Sonhaji bakul es, kali ini ada Pak Yosep bakul kopi. Tapi kali ini versi adem. Warga Paroki mana nih, Pak Yosep. Sehat selalu ya Pak," tulis @KatolikG dalam cuitannya dikutip, Minggu (8/12/2024).
Dalam video itu, Gus Iqdam melalui pengeras suara menyapa penjual kopi bernama Yosef yang sedang berkeliling menjajakan dagangannya.
"Selamat sore Pak, namanya siapa?" tanya Gus Iqdam.
"Pak Yosef," jawab penjual kopi tersebut.
Yosef yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku sering hadir pengajian Gus Iqdam. Bahkan pria yang beragama Katolik itu senang dengan tausiyah yang disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar. Ia pernah dating ke Madiun selama empat hari.
"Walaupun saya Katolik tapi saya suka sekali, saya itu menyimak Gus, tausiyah," katanya.
Gus Iqdam menghargai komentar penjual kopi tersebut. Bahkan Gus Iqdam meminta Yosef untuk mendoakan BI Jawa Timur.
"Semoga BI semakin Jaya semakin maju ke depan," katanya.
Tak hanya itu, Gus Idam juga memberikan tiga amplop berisi uang kepada Yosef dan meminta Yosef membagikan dagangan kopinya kepada jemaah.
"Berapa harga semuanya?" tanya Gus Iqdam.
"Rp5.000 x 14 gelas. Rp70.000 ya? Ini saya kasih Rp200.000," tambah Gus Iqdam yang juga mengundang Yosef untuk datang ke Majelis Sabilu Taubah di Blitar.
Berkebalikan dengan Gus Miftah
Sikap Gus Iqdam kepada penjual minuman berkebalikan dengan Gus Miftah. Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah viral di media sosial lantaran menghina penjual es teh Sunhaji dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya.Seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut dan berdiri di antara para jemaah. Dagangannya dibawanya di atas kepalanya. Sebagian yang hadir di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu. Namun, Gus Miftah nyeletuk mengolok-olok pedagang minuman itu.
"Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah pakai bahasa Jawa yang disambut tawa mereka yang sepanggung dengan dirinya, dikutip dari YouTube PCNU Kabupaten Magelang, Selasa (3/12/2024).
Penjual es itu hanya bisa terdiam diolok-olok Gus Miftah. Tangan kanannya yang tadinya memegang tatakan es teh dan air mineral kemasan dagangannya diturunkannya. Bapak penjual es teh itu pun menghela napas.
Akibat sikap yang tidak terpuji itu, Gus Miftah yang menjabat Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan mendapat sorotan masyarakat luas. Bahkan ia ditegut oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Gus Miftah akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Gus Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).
(abd)