Upaya Para Perempuan Muda untuk Keberlangsungan Lingkungan Hidup
loading...
A
A
A
Selama perjalanan rangkaian roadshow program G2C2, dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, media, dan komunitas lokal, telah menjadi elemen kunci dalam keberhasilannya.
Dalam kesempatan sama, Business Development Manager, Ecoxyztem Venture Builder, Ika Juliana mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Humanis yang sudah membersamai dan memfasilitasi terwujudnya program G2C2 sehingga roadshow dari kota pertama hingga kota terakhir di Jakarta berjalan dengan lancar.
Dia juga tak lupa menghaturkan terima kasih juga kepada Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah mendukung roadshow penutup di Jakarta pada hari ini. Telah kita saksikan bersama-sama, perempuan muda yang ada di ruangan ini sangat aktif berdiskusi dan memiliki banyak inovasi yang bisa didaftarkan ke fase kegiatan G2C2 selanjutnya yaitu pitching competition.
“Banyak inovasi menarik yang saya lihat dan berpotensi untuk mendapatkan pendampingan dan dukungan untuk melaksanakan pilot project. Karena setiap perempuan muda berhak mendapatkan kesempatan untuk memimpin, berinovasi, dan menciptakan masa depan yang mencerminkan mimpinya," kata Business Development Manager, Ecoxyztem Venture Builder, Ika Juliana.
Program G2C2 dilaksanakan oleh konsorsium Hivos Hub Amerika Latin, Restless Development, dan Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial di Brasil, Indonesia, Nepal, dan Uganda yang didukung penuh oleh Department of State, United State of America, Secretary’s Office of Global Women Issues. Di Indonesia, program G2C2 dilaksanakan oleh Yayasan Humanis, Ecoxyztem Venture Builder, dan Teens Go Green Indonesia sebagai konsorsium di Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Jabodetabek, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
Rangkaian kegiatan program G2C2 ini akan dilanjutkan dengan kompetisi inovasi lingkungan (pitching competition), yaitu ajang peserta untuk mengajukan proposal proyek berbasis iklim dengan prinsip kewirausahaan lingkungan (ecopreneurship), yang akan dimulai di Februari 2025.
Enam proposal terpilih akan menerima dana hibah untuk menjalankan pilot project dengan pendampingan lanjutan (mentorship) agar berhasil merealisasikan ide proyek yang diajukan.
Dalam kesempatan sama, Business Development Manager, Ecoxyztem Venture Builder, Ika Juliana mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Humanis yang sudah membersamai dan memfasilitasi terwujudnya program G2C2 sehingga roadshow dari kota pertama hingga kota terakhir di Jakarta berjalan dengan lancar.
Dia juga tak lupa menghaturkan terima kasih juga kepada Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah mendukung roadshow penutup di Jakarta pada hari ini. Telah kita saksikan bersama-sama, perempuan muda yang ada di ruangan ini sangat aktif berdiskusi dan memiliki banyak inovasi yang bisa didaftarkan ke fase kegiatan G2C2 selanjutnya yaitu pitching competition.
“Banyak inovasi menarik yang saya lihat dan berpotensi untuk mendapatkan pendampingan dan dukungan untuk melaksanakan pilot project. Karena setiap perempuan muda berhak mendapatkan kesempatan untuk memimpin, berinovasi, dan menciptakan masa depan yang mencerminkan mimpinya," kata Business Development Manager, Ecoxyztem Venture Builder, Ika Juliana.
Program G2C2 dilaksanakan oleh konsorsium Hivos Hub Amerika Latin, Restless Development, dan Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial di Brasil, Indonesia, Nepal, dan Uganda yang didukung penuh oleh Department of State, United State of America, Secretary’s Office of Global Women Issues. Di Indonesia, program G2C2 dilaksanakan oleh Yayasan Humanis, Ecoxyztem Venture Builder, dan Teens Go Green Indonesia sebagai konsorsium di Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Jabodetabek, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
Rangkaian kegiatan program G2C2 ini akan dilanjutkan dengan kompetisi inovasi lingkungan (pitching competition), yaitu ajang peserta untuk mengajukan proposal proyek berbasis iklim dengan prinsip kewirausahaan lingkungan (ecopreneurship), yang akan dimulai di Februari 2025.
Enam proposal terpilih akan menerima dana hibah untuk menjalankan pilot project dengan pendampingan lanjutan (mentorship) agar berhasil merealisasikan ide proyek yang diajukan.
(tar)