Menko Polhukam Ingatkan Aksi Sweeping Ormas Harus Diantisipasi
A
A
A
JAKARTA - Aksi sweeping yang dilakukan oknum kelompok tertentu menjadi perhatian serius jelang Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Jika itu terjadi jelas akan berpengaruh pada peningkatan mobilitas masyarakat yang berpotensi terhadap kerawanan kamtibnas.
"Aksi-aksi ancaman teror, sweeping swasta oleh oknum tertentu, intoleransi antarumat beragama, hingga pembakaran rumah ibadah harus diantisipasi sedini mungkin," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Kepolisian 'Lilin 2019' di Auditorium STIK-PTIK Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019).
Mahfud menyebut, potensi gangguan kamtibnas semacam inilah yang menjadi bahan pertimbangan meningkatkan kesiapsiagaan dan sinergitas kementerian hingga lembaga terkait.
"Operasi ini tugas wajib untuk menjamin kelancaran ibadah natal dan tahun baru yang diharapkan berjalan aman dan damai tanpa gangguan apapun," ungkapnya.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Argo Prabowo Yuwono menambahkan, potensi kerawanan terkait aksi sweeping memang telah diinformasikan oleh pihak intelijen.
"Contoh ada bencana alam, banjir, longsor. Kemudian ada sweeping, narkoba, dan terorisme. Semuanya kita lakukan secara preventif. Kita ke depankan tindakan preventif dan preemtive. Kita sampaikan agar masyarakat ikut sama-sama kelancaran pengamanan di tahun 2019 ini," katanya.
"Aksi-aksi ancaman teror, sweeping swasta oleh oknum tertentu, intoleransi antarumat beragama, hingga pembakaran rumah ibadah harus diantisipasi sedini mungkin," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Kepolisian 'Lilin 2019' di Auditorium STIK-PTIK Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019).
Mahfud menyebut, potensi gangguan kamtibnas semacam inilah yang menjadi bahan pertimbangan meningkatkan kesiapsiagaan dan sinergitas kementerian hingga lembaga terkait.
"Operasi ini tugas wajib untuk menjamin kelancaran ibadah natal dan tahun baru yang diharapkan berjalan aman dan damai tanpa gangguan apapun," ungkapnya.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Argo Prabowo Yuwono menambahkan, potensi kerawanan terkait aksi sweeping memang telah diinformasikan oleh pihak intelijen.
"Contoh ada bencana alam, banjir, longsor. Kemudian ada sweeping, narkoba, dan terorisme. Semuanya kita lakukan secara preventif. Kita ke depankan tindakan preventif dan preemtive. Kita sampaikan agar masyarakat ikut sama-sama kelancaran pengamanan di tahun 2019 ini," katanya.
(poe)