Bopong Senjata dan Radar Canggih, Pesawat F-16 TNI AU Semakin Garang
loading...
A
A
A
MADIUN - Kemampuan dua pesawat tempur F-16 A/B Blok 15 yakni TS-1610 dan TS-1601 milik TNI AU semakin garang setelah di upgrade (perbarui) di Skadron Teknik 042 Lanud Iswahjudi , Madiun Jawa Timur.
Bagaimana tidak, pesawat buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat ini memungkinkan untuk dipersenjatai dengan senjata-senjata modern dan mematikan seperti, Advance Medium Range Air To Air Missile AAMRAM-C, Air Intercept Missile AIM-9 X, Laser JDAM, Air to Ground Missile AGM-65 D/G dan Advanced Targeting Pod. Dengan kemampuan tersebut maka pesawat F-16 A/B eMLU telah sejajar dengan pesawat tercanggih di kelasnya dalam hal combat effectiveness.
Tidak hanya itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan radar canggih guna menjamin survivability ketika masuk ke dalam area pertempuran. Di antaranya, ALR-69 Radar Warning Receiver (RWR), ALQ-213 Electronic Warfare Management System (EWMS), ALE-47 Countermeasures, dan New radar APG-68(V)9.
( ).
Kehebatan radar ini adalah mampu mendeteksi sasaran di atas permukaan yang lebih jauh yaitu meningkat lebih dari 30% daripada radar sebelumnya. Selain itu pada mode udara ke udara, radar ini juga memiliki beberapa fitur baru antara lain, dapat melakukan akuisisi dua target sekaligus untuk penembakan rudal dari udara ke udara.
Selain dilengkapi persenjataan dan radar canggih, dengan modifikasi structure maka safety integrity pesawat dan kondisi airframe menjadi lebih baik dibanding sebelumnya dan meminimalisasi potensi terjadinya kerusakan struktural. Dengan demikian, pesawat dapat dioperasional hingga 8.000 jam dan berpotensi untuk diperpanjang menjadi 10.800 atau 12.000 bahkan 14.000 EFH (equivalent flight hours).
( ).
Program The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon Star) Enhanced Mid-Life Update (eMLU) ini didasari atas kebutuhan operasional dari satuan pengguna dimana teknologi pesawat F-16 A/B merupakan teknologi yang sudah tua terutama pada sistem radar dan sistem senjata yang masih menggunakan teknologi buatan tahun 80-an.
Ditambah usia pakai pesawat F-16 B (double seat) yang sudah di atas 6.000 jam dan ditemukannya kerusakan pada beberapa struktur pesawat F-16 A/B. Dengan kemampuan yang telah di upgrade tersebut maka pesawat F-16 A/B eMLU telah sejajar dengan pesawat tercanggih di kelasnya dalam hal combat effectiveness.
"Dengan perkembangan teknologi pertempuran secara modern dapat dimenangkan tanpa saling berhadapan, faktor penentu bukan lagi kepada kuantitas namun bagaimana kualitas alutsista yang dimiliki. Kecanggihan dan kemutakhiran alutsista khususnya alutsista udara adalah faktor yang sangat menentukan sekaligus faktor uji dalam memenangkan pertempuran masa depan," ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat penyerahan dua pesawat F-16 program Falcon Star eMLU di Skadron 3 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Jumat (28/8/2020).
Hadir dalam serah terima ini, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Fadjar Adriyanto.
Di tengah tantangan dan ancaman, kata Fadjar, ketidakmampuan dalam melakukan perawatan sendiri akan menjadi sebab rendahnya kesiapan operasional TNI AU khususnya dikala ketidakstabilan global yang terjadi saat ini. Itulah mengapa program Falcon Star eMLu merupakan sebuah keputusan yang tepat. Sehingga pesawat F16 A/B selanjutnya dapat ditingkatkan kemampuan dan dapat digunakan kembali untuk menjaga kedaulatan udara Indonesia. "Terbangkan kembali pesawat pesawat ke langit Indonesia dengan kemampuan yang lebih baik," ucapnya.
Lihat Juga: 5 Fakta Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Mantan Danpaspampres yang Pernah Satu Angkatan dengan KSAU di AAU
Bagaimana tidak, pesawat buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat ini memungkinkan untuk dipersenjatai dengan senjata-senjata modern dan mematikan seperti, Advance Medium Range Air To Air Missile AAMRAM-C, Air Intercept Missile AIM-9 X, Laser JDAM, Air to Ground Missile AGM-65 D/G dan Advanced Targeting Pod. Dengan kemampuan tersebut maka pesawat F-16 A/B eMLU telah sejajar dengan pesawat tercanggih di kelasnya dalam hal combat effectiveness.
Tidak hanya itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan radar canggih guna menjamin survivability ketika masuk ke dalam area pertempuran. Di antaranya, ALR-69 Radar Warning Receiver (RWR), ALQ-213 Electronic Warfare Management System (EWMS), ALE-47 Countermeasures, dan New radar APG-68(V)9.
( ).
Kehebatan radar ini adalah mampu mendeteksi sasaran di atas permukaan yang lebih jauh yaitu meningkat lebih dari 30% daripada radar sebelumnya. Selain itu pada mode udara ke udara, radar ini juga memiliki beberapa fitur baru antara lain, dapat melakukan akuisisi dua target sekaligus untuk penembakan rudal dari udara ke udara.
Selain dilengkapi persenjataan dan radar canggih, dengan modifikasi structure maka safety integrity pesawat dan kondisi airframe menjadi lebih baik dibanding sebelumnya dan meminimalisasi potensi terjadinya kerusakan struktural. Dengan demikian, pesawat dapat dioperasional hingga 8.000 jam dan berpotensi untuk diperpanjang menjadi 10.800 atau 12.000 bahkan 14.000 EFH (equivalent flight hours).
( ).
Program The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon Star) Enhanced Mid-Life Update (eMLU) ini didasari atas kebutuhan operasional dari satuan pengguna dimana teknologi pesawat F-16 A/B merupakan teknologi yang sudah tua terutama pada sistem radar dan sistem senjata yang masih menggunakan teknologi buatan tahun 80-an.
Ditambah usia pakai pesawat F-16 B (double seat) yang sudah di atas 6.000 jam dan ditemukannya kerusakan pada beberapa struktur pesawat F-16 A/B. Dengan kemampuan yang telah di upgrade tersebut maka pesawat F-16 A/B eMLU telah sejajar dengan pesawat tercanggih di kelasnya dalam hal combat effectiveness.
"Dengan perkembangan teknologi pertempuran secara modern dapat dimenangkan tanpa saling berhadapan, faktor penentu bukan lagi kepada kuantitas namun bagaimana kualitas alutsista yang dimiliki. Kecanggihan dan kemutakhiran alutsista khususnya alutsista udara adalah faktor yang sangat menentukan sekaligus faktor uji dalam memenangkan pertempuran masa depan," ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat penyerahan dua pesawat F-16 program Falcon Star eMLU di Skadron 3 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Jumat (28/8/2020).
Hadir dalam serah terima ini, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Fadjar Adriyanto.
Di tengah tantangan dan ancaman, kata Fadjar, ketidakmampuan dalam melakukan perawatan sendiri akan menjadi sebab rendahnya kesiapan operasional TNI AU khususnya dikala ketidakstabilan global yang terjadi saat ini. Itulah mengapa program Falcon Star eMLu merupakan sebuah keputusan yang tepat. Sehingga pesawat F16 A/B selanjutnya dapat ditingkatkan kemampuan dan dapat digunakan kembali untuk menjaga kedaulatan udara Indonesia. "Terbangkan kembali pesawat pesawat ke langit Indonesia dengan kemampuan yang lebih baik," ucapnya.
Lihat Juga: 5 Fakta Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Mantan Danpaspampres yang Pernah Satu Angkatan dengan KSAU di AAU
(zik)