Perjalanan Berliku Joni Pemanjat Tiang Bendera sampai Akhirnya Lulus Bintara TNI AD

Jum'at, 27 September 2024 - 16:15 WIB
loading...
Perjalanan Berliku Joni...
Yohanes Ande Kala atau Joni bersama Presiden Jokowi (kiri) dan Joni saat mengikuti seleksi Calon Bintara TNI AD. FOTO/SETKAB/IST
A A A
JAKARTA - Joni pemanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mencuri perhatian masyarakat. Setelah perjuangan panjang, ia akhirnya lulus seleksi calon Bintara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ( TNI AD ).

Padahal, sebelumnya Joni sempat dinyatakan gugur karena tidak memenuhi syarat tinggi badan. Namun, atas dasar pertimbangan aksi heroiknya pada tahun 2018 lalu serta keuletannya berjuang agar bisa menjadi tentara, ia diberi kesempatan untuk mengikuti tes lebih lanjut.

Terbukti, kesungguhan dan semangatnya selama ini membuat Joni bisa lolos dan mewujudkan impiannya. Nantinya, ia tinggal menjalani pendidikan di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) IX Udayana.


Perjalanan Joni Pemanjat Tiang Bendera sampai Lulus Seleksi TNI

Aksi Yohanes Ande Kala atau lebih dikenal Joni pernah viral di tahun 2018 lalu. Pada sebuah momen upacara HUT ke-73 RI di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), anak laki-laki pemberani ini memanjat tiang bendera untuk memperbaiki bagian tali yang tersangkut.

Kemudian, aksinya itu viral di media sosial dan menjadi perhatian masyarakat Tanah Air. Beberapa waktu berselang, Joni bahkan berkesempatan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia bertemu bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara silaturahmi di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8/2018). Pada satu momen ketika Presiden Jokowi menanyakan impiannya, Joni tanpa ragu menyebut cita-citanya adalah menjadi tentara.

Menanggapi jawaban Joni, Presiden Jokowi pun sempat memberi kode agar langsung mendaftar ke Panglima TNI.



"Jadi tentara. Ya sudah nanti langsung daftar ke Panglima. Langsung diterima kamu. Jaga kesehatan. Kesehatan dijaga semua ya," kata Jokowi.

Setelah beberapa tahun berlalu, Joni menuruti kata hatinya untuk mendaftarkan diri menjadi tentara dan mendaftar seleksi Bintara TNI. Namun, ia gagal karena tinggi badannya belum memenuhi syarat minimal.

Pada sebuah kesempatan, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa Joni tidak lolos dalam seleksi Caba PK TNI AD 2024 karena tak memenuhi syarat aspek tinggi badan minimal, yakni 160 centimeter. Sementara dirinya punya tinggi badan 155,8 centimeter.

Kendati begitu, semangat Joni belum surut. Akhirnya, ia mendapat kesempatan untuk mengikuti tes lebih lanjut.

Baru-baru ini, kabar bahagia datang untuk Joni. Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, menyampaikan bahwa Joni telah mengikuti seluruh tahapan seleksi Bintara TNI AD dengan kategori Keahlian Khusus.

"Karena kesungguhan dan semangatnya mengikuti serangkaian tes, didukung oleh bimbingan para pelatih, Joni berhasil sampai ke tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan Bintara PK TNI AD Reguler kategori Keahlian Tahun 2024," ujar Agung dalam keterangannya dikutip SINDOnews, Jumat (27/9/2024).

Setelah ini, Joni akan menjalani pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya. Ia pun nantinya bakal bergabung dengan Calon Bintara PK Reguler lainnya yang juga dinyatakan lulus.

Pendidikan tersebut berlangsung selama lima bulan, lalu dilanjutkan pendidikan kejuruan selama tiga bulan.

Perjuangan Joni selama ini akhirnya terbayarkan. Setelah perjalanan panjang yang dilalui, ia akan bisa mewujudkan impian dengan mengabdikan diri sebagai tentara.

Demikian ulasan mengenai perjalanan Joni pemanjat tiang bendera yang akhirnya dinyatakan lolos seleksi Bintara TNI AD.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1133 seconds (0.1#10.140)