Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Seleksi TNI, Jokowi Serahkan ke Panglima
loading...
A
A
A
KALIMANTAN TIMUR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait Yohanes Gama Marschal Lau alias Joni yang tidak lolos dalam seleksi Caba PK TNI AD 2024. Menurut Jokowi, dalam seleksi tersebut pastinya ada aturan seleksi yang harus dilewati agar dapat lolos menjadi prajurit TNI AD.
"Ya semua ada aturannya lah," ujar Jokowi usai meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di IKN, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024).
Jokowi pun menyerahkan segala keputusan terkait kelulusan menjadi anggota TNI kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
"Serahkan ke Panglima," kata Jokowi.
Seperti diketahui, Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni terkenal karena memanjat tiang bendera pada 2018 lalu saat upacara HUT RI 2018, Joni memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali yang tersangkut di atas tiang.
Aksi Joni saat itu menuai sorotan publik. Joni yang ketika itu masih duduk di bangku SMP bahkan sampai dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana. Presiden Jokowi bertanya apa yang diinginkan oleh Joni. Bocah itu menjawab ingin sepeda dan renovasi rumah.
Joni juga ditanya mengenai apa cita-citanya. Dia mengaku ingin menjadi tentara dan langsung didukung oleh Jokowi.
"Pengen jadi tentara? Ya sudah nanti langsung daftar ke Panglima, langsung diterima kamu, sudah ya," kata Jokowi ketika itu.
Enam tahun berlalu, Joni sudah lulus SMA dan mendaftar jadi prajurit TNI. Sayang, cita-cita Joni belum terwujud lantaran dirinya tidak lolos masuk TNI.
Joni diketahui berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AD Tahun 2024. Seleksi awal berupa validasi. Namun, Joni dinyatakan tidak lulus karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.
"Selamat malam kakak, saya gagal di awal validasi. Saya tidak lulus saat validasi awal," kata Joni.
"Ya semua ada aturannya lah," ujar Jokowi usai meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di IKN, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024).
Jokowi pun menyerahkan segala keputusan terkait kelulusan menjadi anggota TNI kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
"Serahkan ke Panglima," kata Jokowi.
Seperti diketahui, Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni terkenal karena memanjat tiang bendera pada 2018 lalu saat upacara HUT RI 2018, Joni memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali yang tersangkut di atas tiang.
Aksi Joni saat itu menuai sorotan publik. Joni yang ketika itu masih duduk di bangku SMP bahkan sampai dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana. Presiden Jokowi bertanya apa yang diinginkan oleh Joni. Bocah itu menjawab ingin sepeda dan renovasi rumah.
Joni juga ditanya mengenai apa cita-citanya. Dia mengaku ingin menjadi tentara dan langsung didukung oleh Jokowi.
"Pengen jadi tentara? Ya sudah nanti langsung daftar ke Panglima, langsung diterima kamu, sudah ya," kata Jokowi ketika itu.
Enam tahun berlalu, Joni sudah lulus SMA dan mendaftar jadi prajurit TNI. Sayang, cita-cita Joni belum terwujud lantaran dirinya tidak lolos masuk TNI.
Baca Juga
Joni diketahui berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AD Tahun 2024. Seleksi awal berupa validasi. Namun, Joni dinyatakan tidak lulus karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.
"Selamat malam kakak, saya gagal di awal validasi. Saya tidak lulus saat validasi awal," kata Joni.
(kri)