Elektabilitas Gatot Nurmantyo Lebih Tinggi dari Mahfud MD, Nih Buktinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski belum pernah menyatakan secara terbuka ingin mencalonkan diri sebagai presiden, Gatot Nurmantyo ternyata masuk dalam jajaran tokoh yang disurvei elektabilitasnya. Hasilnya, nama Gatot belum masuk lima besar.
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada 13-16 Juli 2020 yang melibatkan sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, elektabilitas mantan Panglima TNI tersebut hanya 1,4% atau ada di urutan kesembilan. Angka tersebut turun dibandingkan survei pada Mei 2020 sebesar 1,7% dan Februari 2020 sebesar 2,2%.
Nama Gatot merupakan satu-satunya tokoh di luar gubernur, petinggi parpol, dan menteri yang masuk dalam survei tersebut. Elektabilitas Gatot bahkan lebih tinggi dibanding Mendagri Tito Karnavian (1,3%), Menteri BUMN Erick Thohir (1,0%), Menko Polhukam Mahfud MD (0,8%), Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (0,3%), Kepala BIN Budi Gunawan (0,2%), dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (0,2%).
( ).
Namun, Gatot masih kalah dari Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani (2,0%), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (3,6%), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (6,8%), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (8,6%), politikus Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno (9,2%), Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (13,5%), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (15%), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (16,2%).
( ).
Yang perlu dicatat, survei ini dilakukan sebulan sebelum Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dideklarasikan Gatot Nurmantyo dkk pada 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi, Jakarta.
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada 13-16 Juli 2020 yang melibatkan sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, elektabilitas mantan Panglima TNI tersebut hanya 1,4% atau ada di urutan kesembilan. Angka tersebut turun dibandingkan survei pada Mei 2020 sebesar 1,7% dan Februari 2020 sebesar 2,2%.
Nama Gatot merupakan satu-satunya tokoh di luar gubernur, petinggi parpol, dan menteri yang masuk dalam survei tersebut. Elektabilitas Gatot bahkan lebih tinggi dibanding Mendagri Tito Karnavian (1,3%), Menteri BUMN Erick Thohir (1,0%), Menko Polhukam Mahfud MD (0,8%), Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (0,3%), Kepala BIN Budi Gunawan (0,2%), dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (0,2%).
( ).
Namun, Gatot masih kalah dari Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani (2,0%), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (3,6%), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (6,8%), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (8,6%), politikus Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno (9,2%), Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (13,5%), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (15%), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (16,2%).
( ).
Yang perlu dicatat, survei ini dilakukan sebulan sebelum Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dideklarasikan Gatot Nurmantyo dkk pada 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi, Jakarta.
(zik)