Bulan Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Fokus Benah Regulasi

Senin, 28 Oktober 2019 - 07:53 WIB
Bulan Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Fokus Benah Regulasi
Bulan Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Fokus Benah Regulasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) langsung tancap gas. Pembenahan regulasi menjadi target awal untuk diselesaikan pada bulan pertama kerja duet Siti Nurbaya dan Alue Dohong sebagai menteri dan wakil menteri KLHK.

“Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kita harus segera merapikan regulasi-regulasi yang ada di KLHK. Di bulan ini harus sudah ditentukan regulasi apa saja yang harus diubah atau dirapikan,” ujar Menteri KLHK Siti Nurbaya saat rapat perdana dengan Alue Dohong akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan pembenahan regulasi ini penting karena menjadi titik tolak berbagai program unggulan di KLHK. Menurutnya, prinsip regulasi yang ada harus sederhana dan memberikan kejelasan hukum. “Berbagai persoalan di lapangan memang membutuhkan regulasi sebagai dasar penyelesaian masalah. Oleh karena itu, bulan pertama ini kita akan rapikan regulasi yang dibutuhkan,” katanya.

Siti Nurbaya menegaskan bahwa KLHK harus segera mengeksekusi berbagai program sebagai tindak lanjut kebijakan KLHK pada periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi. Dia menyebut bahwa penyelesaian hutan adat sebagai salah satu prioritas yang harus segera diselesaikan.

"Minggu depan kita harus sudah lari kencang dengan konsep yang sudah rapi. Hari Selasa sore besok, kita akan bahas dengan dirjen terkait, terutama permasalahan tentang percepatan penyelesaian hutan adat, termasuk terobosan regulasinya. Demikian seterusnya dalam sepekan akan ditegaskan langkah rinci sampai jadwal penyelesaian lapangan,” katanya.

Lebih jauh, dia menyatakan kegembiraannya terkait pengangkatan Alue Dohong sebagai wakil menteri KLHK. Sebagai menteri, Siti menegaskan dirinya mempunyai pandangan sama dengan Alue Dohong dalam mengelola KLHK. "Saya sudah menjelaskan hal-hal yang prinsip bagaimana fungsi kementerian ini untuk melindungi segenap benda dan tumpah darah Indonesia kepada Pak Wamen.

Dari pertemuan sebelum rapim tadi, kami menyamakan kesepahaman tentang hal-hal prinsip peran KLHK dan mandat menjaga kedaulatan negara pada konteks sumber daya alam,” katanya. Sementara itu, Wamen Alue berterima kasih atas penyambutan yang baik dari Menteri Siti dan jajaran di KLHK. Dirinya mengaku masih terkejut ditunjuk oleh Presiden untuk menjadi wamen KLHK. Namun, dirinya siap melaksanakan tugas tersebut demi bangsa dan negara.

"Presiden pesan kepada saya, kita harus fokus pada rehabilitasi hutan dan lahan. Jadi, daerah-daerah seperti danau, daerah yang gundul, kita prioritaskan untuk direhabilitasi, membangun kebun bibit di daerah-daerah sebagai penunjang upaya kita. Kemudian juga menyangkut pemindahan ibu kota negara, beliau minta bantuan kita pertama soal konsep desain kota berkelanjutan atau green city dan smart city serta juga pendekatan sosialnya, karena beliau tahu saya berasal dari suku Dayak” jelasnya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8676 seconds (0.1#10.140)