Pidato Jokowi Dinilai Tak Ada Hal yang Baru

Senin, 21 Oktober 2019 - 13:27 WIB
Pidato Jokowi Dinilai Tak Ada Hal yang Baru
Pidato Jokowi Dinilai Tak Ada Hal yang Baru
A A A
JAKARTA - Direktur Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo menilai, ada optimisme dalam pidato awal Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua pemerintahannya.

Presiden Jokowi menyampaikan, pidatonya pada pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung MPR DPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Dalam pidato itu, Karyono menyebut Presiden Jokowi yakin dengan posisi Indonesia yang masuk 5 besar ekonomi dunia bisa menjadi modal untuk menyukseskan pembangunan di tengah melemahnya ekonomi global.

"Tentu saja optimisme tersebut dilandasi oleh visi dan misi pembangunan yang berkesinambungan dan konsisten. Dalam pelaksanaan pembangunan, tentu diperlukan strategi kebijakan pembangunan yang mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi selama lima tahun ke depan," ujar Karyono, Senin (21/10/2019).

Faktor yang tidak kalah penting lanjut Karyono, untuk mewujudkan harapan tersebut adalah kualitas dan integritas menteri dalam kabinet pemerintahan yang sesaat lagi akan diumumkan.

"Selain itu, diperlukan stabilitas politik dan keamanan sebagai salah satu syarat untuk mewujudkan agenda pembangunan yang diharapkan," jelasnya.

Dalam pidatonya, meski Presiden Jokowi mencoba membangun optimisme, tapi sejatinya secara substansi, isi pidato Jokowi tidak ada yang baru. Menurut Karyono, pidato awal Presiden Jokowi yang disampaikan saat pelantikan isinya sudah sering disampaikan sebelumnya. Poin-poinnya sudah ada dalam 5 Visi Jokowi.

Pada pidato kali ini kata Karyono, Presiden Jokowi kembali menyebut 5 agenda strategis yang menjadi prioritas selama lima tahun ke depan. Presiden Jokowi juga kembali menyinggung prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia, kelanjutan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi dengan melakukan berbagai inovasi, penggunaan teknologi yang mudah dijangkau dan mendobrak sistem lama yang tidak produktif menjadi produktif.

"Penekanan pemberdayaan ekonomi sektor UMKM juga menjadi perhatian serius," katanya.

Presiden Jokowi juga kembali menyinggung perlunya penyederhanaan regulasi yang lebih menggairahkan investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan selama lima tahun ke depan. Presiden Jokowi kembali berjanji akan memangkas regulasi yang menghambat investasi.

"Mengapa substansi dua pidato Jokowi terakhir tidak jauh berbeda, yaitu pidato tahunan pada Agustus 2019 dan pidato awal di periode keduanya kali ini. Saya mencoba menangkap pesan Jokowi memang akan fokus kepada lima agenda strategis. Dia tidak ingin bergeser dari visi tersebut," tuturnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5363 seconds (0.1#10.140)