Bupati Buleleng Tonjolkan Sektor Pertanian untuk Raup Investasi

Selasa, 15 Oktober 2019 - 22:30 WIB
Bupati Buleleng Tonjolkan Sektor Pertanian untuk Raup Investasi
Bupati Buleleng Tonjolkan Sektor Pertanian untuk Raup Investasi
A A A
JAKARTA - Dalam mewujudkan visi Kabupaten Buleleng yakni Terwujudnya Masyarakat Buleleng yang Mandiri, Sejahtera dan Berdaya Saing Berlandaskan Tri Hita Karana, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjalankan dengan salah satu misinya. Yakni Pengembangan Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis pada Produk Unggulan Daerah.

Agus menyebut sektor pertanian menjadi fokus utama dalam mendukung visinya membangun masyarakat Buleleng, selain dari sektor pariwisata untuk mendatangkan investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Kami tetap memiliki keyakinan karena Buleleng koperatif di bidang pertanian dan juga memiliki destinasi wisata yang cukup baik dan kondisi geografis dan laut yang mendukung untuk kedepan optimistis sebagai daerah tujuan investasi," ujar Agus dalam program Indonesia Visionary Leader yang di gelar di Auditorium Gedung Sindo, Selasa (15/10/2019).

Agus mengungkapkan, dalam rangka menampung produk-produk hasil pertanian dan produk perkebunan lainnya, Pemerintah Kabupaten melakukan Revitalisasi Pasar Banyuasri yang dirancang sebagai salah satu pasar semi modern yang terdiri dari tiga lantai.

Dengan daya tampung pedagang sebanyak 1.080 pedagang. Anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp83,250 M, dilaksanakan secara multy years mulai tahun 2019 s/d 2020. "Pasar ini juga diharapkan bisa menambah cantik wajah tata kota Singaraja," paparnya.

Agus juga mengungkapkan Buleleng memiliki dan menghasilkan beberapa produk andalan dari sektor pertanian tanaman pangan yakni padi organik dan beras merah munduk.

Terkait padi organik, Pemkab Buleleng telah menerapkan dan mengembangkan sistem Pertanian berbasis Organik dengan telah memenuhi persyaratan SNI dan bersertifikat LeSOS, dilaksanakan di 2 subak yaitu, Subak Cengana Ds Sambangan dan Subak Kedu Ds Panji Kecamatan Sukasada.

Sedangkan untuk beras merah dilakukan penanaman yang semula di Munduk, kini telah berkembang ke Desa Gobleg dan Desa Gesing. Dalam perbaikan genetik beras merah telah dilakukan penyinaran bekerjasama dengan BATTAN.

"Keunggulan beras merah lokal munduk ini mempunyai citarasa harum. Desa Munduk melanjutkan tradisi secara turun temurun menanam padi jenis ini sejak tahun 1825 sesuai berdirinya organisasi subak setempat," kata Agus dalam paparannya.

Selain padi organik dan beras merah, dalam sektor pertanian Buleleng juga menghasilkan produk andalan pertanian Hortikultura dan produk andalan perkebunan.

Untuk produk andalan pertanian Hortikultura pada 2018 menghasilkan mangga 32.706 ton, Anggur 10.298 ton, Rambutan 10.724 ton, manggis 3.123 ton, Durian 6.271 ton, pisang 40.346 ton dan jeruk 4.090 ton.

Sedangkan untuk produk andalan perkebunan didapati hasil yakni kopi robusta 7.123 ton, kopi arabika 1.236 ton, cengkeh 6.978 ton, kelapa dalam 9.658 ton, tembakau 714 ton, kakau 972 ton dan jambu mete 473 ton.

Tak hanya hasil pertanian, diadakan juga berbagai macam festival sektor pertanian. Antara lain twinlake festival, world mangosteen fiesta, hingga sekumpul waterfall Bulcofest.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6305 seconds (0.1#10.140)