Selalu Absen di Sidang Umum PBB, Jokowi Diminta Belajar dari Soekarno

Selasa, 24 September 2019 - 09:51 WIB
Selalu Absen di Sidang...
Selalu Absen di Sidang Umum PBB, Jokowi Diminta Belajar dari Soekarno
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menyampaikan pidato di Sidang Umum ke-74 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Dalam sidang yang dimulai pada Senin 22 September 2019, Jusuf Kalla (JK) hadir mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah beberapa kali tidak hadir dalam forum tersebut.

Kembali tidak hadirnya Jokowi memberikan pidato dalam Sidang Umum PBB dinilai sebagai kerugian besar bagi Indonesia. "Kenapa tidak belajar dari Soekarno, setiap panggung internasional diambil dan disikat oleh Soekarno," kata CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago kepada SINDOnews, Selasa (23/9/2019).

Menurut Pangi, Indonesia mengalami kerugian besar karena tidak bisa memanfaatkan panggung internasional untuk kepentingan dalam negeri. (Baca Juga: Lima Tahun Menjabat, Jokowi Absen di Sidang Umum PBB)

Dia juga mempertanyakan alasan Presiden berkali-kali tidak menghadiri sidang umum PBB dengan mengirim perwakilan. "Yang Presiden itu Pak Jokowi, kalau berkali-kali absen dalam panggung sidang PBB ada apa?" tanya Pangi.

Menurut dia, banyak keuntungan bagi Indonesia jika yang menyampaikan pidato adalah Jokowi selaku kepala negara. Oleh karena itu, kata dia, tidak ada alasan bagi Jokowi untuk tidak hadir dalam sidang umum PBB mendatang.

"Ini momentum yang amat baik bagi Jokowi untuk tampil mengangkat martabat, wibawa dan kepercayaan diri sebagai bangsa yang besar, kenapa Jokowi absen? Ini panggung dan momentum sangat mahal, sangat sayang sekali kalau dilewatkan begitu saja," tuturnya.

Ketidakhadiran Jokowi dalam lima kali sidang umum PBB dipertanyakan sejumlah pihak. Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon.

Menurut dia, Indonesia sebagai anggota tidak tepat Dewan Keamanan PBB harus memanfaatkan forum tersebut. Menurut dia, suasananya akan berbeda jika yang memberikan pidato adalah Jokowi, bukan Jusuf Kalla.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pada 2018 lalu juga menyesalkan ketidahadiran Jokowi pada sidang umum PBB.

Dalam sidang umum PBB Ttahun lalu, Jokowi juga diwakili oleh JK. Menurut Fahri, momentum tersebut harus dimanfaatkan Indonesia untuk mencuri perhatian dunia.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5497 seconds (0.1#10.140)