Menteri LHK Klaim Tak Ada Asap Lintas Batas ke Negara Tetangga

Minggu, 08 September 2019 - 21:01 WIB
Menteri LHK Klaim Tak Ada Asap Lintas Batas ke Negara Tetangga
Menteri LHK Klaim Tak Ada Asap Lintas Batas ke Negara Tetangga
A A A
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menegaskan, telah dipastikan hingga saat ini tidak ada asap lintas batas (Transboundary Haze) dari Indonesia ke negara tetangga.

"Langkah pemadaman di lapangan terus dilakukan di semua tempat titik-titik kebakaran. Di Kalbar (Kalimantan Barat) dilakukan enforcement dan sudah 19 konsesi disegel," ujar Siti Nurbaya, Minggu (8/9/2019).

Siti mengungkapkan, kondisi gambaran hotspot hari ini sudah kira-kira sepertiga dari kondisi hotspot pada tanggal 4 dan 5 September 2019. Menurutnya, di Kalimantan Tengah (Kalteng) sedang didalami kebakaran dengan sebab-sebab yang mencurigakan.

"Sedang ditelusuri indikasi pembakaran secara sengaja dengan mempelajari jaringan kerja 'kebakaran mencurigakan' tersebut.

Selain itu di Jambi, Riau dan Sumsel juga terus lakukan pemadaman atas kerja sama pemerintah, masyarakat dan dunia usaha," ucapnya.

Dikemukakan Menteri Siti, pemadaman terpadu merupakan bagian dari sistem pengendalian yang telah kita susun setelah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di 2015. Indonesia telah melakukan banyak langkah koreksi dan terbukti mampu mengatasi karhutla pada tahun 2016, 2017, dan 2018.

"Pemerintah Indonesia terus bekerja keras untuk kepentingan Bangsa, dan tidak akan kalah apalagi mengalah atas dasar tekanan-tekanan. Karena kehidupan bernegara kita diatur sendiri oleh konstitusi negara kita sendiri yakni UUD 1945," kata Siti.

Kepada para tim pemadam di lapangan, Siti terus memberikan semangat. "Jaga keselamatan. Saya terus memantau dedikasi kerja rekan-rekan yang luar biasa di garda terdepan pemadaman," ucapnya.

Ditegaskan Siti, sebanyak 99 persen Karhutla disebabkan karena faktor sengaja perbuatan manusia. Untuk pihak-pihak yang masih saja sengaja melakukan pembakaran, tidak akan kami biarkan. Bagi penjahat Karhutla, kami akan terus kejar dan tindak tegas.

Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), Mulyono R. Prabowo mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan BMKG dengan citra Satelit Terra Aqua MODIS, SNPP, NOAA20 dan Satelit Himawari-8 selama 4-7 September 2019, teridentifikasi titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi di seluruh wilayah ASEAN.

Jumlah titik panas di ASEAN dalam 4 hari terakhir (4-7 September 2019) cukup fluktuatif dengan kecenderungan semakin bertambah. Pada 4 September 2019 lalu, BMKG memantau terdapat 727 titik panas di seluruh ASEAN, kemudian pada 5 September 2019 jumlah titik panas turun menjadi 516 titik.

Lebih lanjut Mulyono mengatakan, pada tanggal 6 September 2019, titik panas kembali mulai meningkat menjadi 619 titik, kemudian 7 September 2019 menjadi 648 titik. Seluruh titik panas tersebut tersebar di beberapa wilayah negara ASEAN di antaranya Indonesia (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalbar, Kalteng, dan Kalimantan Selatan), Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Vietnam, Timor Leste dan Thailand.

"Terkait peluang terjadinya hujan, saat ini sudah teramati terjadi hujan di beberapa wilayah Sumatera, termasuk di Riau. Dalam 3 hari kedepan diprakirakan akan terjadi hujan di Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat bag. utara, Kalimantan Utara, dan Papua dengan intensitas ringan hingga sedang," papar Mulyono.

Selain itu masyarakat juga diharap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti kekeringan.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui call center 021-6546315/18; http://www.bmkg.go.id, follow @infobmkg, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5462 seconds (0.1#10.140)