KNKT: Fasilitas Pertamina di Bandara Juanda Mendukung Keselamatan Penerbangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengapresiasi inovasi dan penambahan fasilitas di Bandara Juanda oleh PT Pertamina Patra Niaga. Pasalnya, fasilitas tersebut berdampak positif pada keselamatan penerbangan di Tanah Air.
Seperti diketahui, PT Pertamina Patra Niaga terus meresmikan fasilitas fuel hydrant system dan penambahan 4 storage baru di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) atau Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kapasitas stok avtur hingga dua kali lipat, tetapi juga mempercepat proses pengisian avtur ke pesawat dan memberikan manfaat signifikan bagi maskapai penerbangan.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjanto, menegaskan, peningkatan fasilitas oleh Pertamina berdampak positif terhadap keselamatan penerbangan.
“Semua persyaratan atau regulasi yang harus dipenuhi kita lihat juga sudah jauh lebih bagus dibandingkan 20 tahun yang lalu. Perkembangannya sudah sedemikian pesat," ujarnya, Senin (12/8/2024).
"Selama 10 tahun selama ada kecelakaan pesawat kami mengecek avturnya dan hasilnya semuanya baik. Kualitas avtur Pertamina telah sesuai standar internasional. Kami harapkan Pertamina terus maju dan terus berkembang untuk terus menjaga kualitas yang sudah dicapai," sambungnya.
Senada, pengamat Industri Penerbangan yang juga Dewan Pakar Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Alvin Lie menyambut baik langkah ini.
"Dari perspektif pengguna jasa maskapai penerbangan peningkatan kapasitas di Juanda ini mempercepat pengisian avtur, mempersingkat turn around time dan meningkatkan efisiensi operasional maskapai," ujarnya.
Alvin juga mengapresiasi komitmen Pertamina yang tidak hanya berfokus pada bandara besar, tetapi juga memberikan layanan di 72 DPPU di seluruh Indonesia, termasuk bandara kecil yang secara komersial belum tentu menguntungkan.
"Kualitas avtur yang disediakan Pertamina tetap terjamin, didukung oleh fasilitas dan SDM yang andal, serta Pertamina Aviation Academy yang terus mengembangkan penelitian dan pelatihan. Penting untuk diingat bahwa avtur yang disediakan Pertamina kini 100% produksi dalam negeri," tambah Alvin.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, menyatakan, pembangunan fasilitas ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat operasional bisnis perusahaan dan meningkatkan layanan kepada para pelanggan.
"Dengan adanya tangki dan hydrant fuel system yang baru ini, kami dapat meningkatkan ketahanan stok avtur hingga 20 hari, mendukung kelancaran operasional penerbangan di Terminal 2 Bandara Juanda menjadi semakin andal," ujar Riva.
Fasilitas baru ini juga merupakan bagian dari komitmen Pertamina Patra Niaga untuk terus meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan avtur di berbagai bandara besar di Indonesia, termasuk di antaranya yang sudah diimplementasikan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Ngurah Rai Bali, Hang Nadim Batam, Kualanamu Medan, dan Yogyakarta International Airport (YIA).
Seperti diketahui, PT Pertamina Patra Niaga terus meresmikan fasilitas fuel hydrant system dan penambahan 4 storage baru di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) atau Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kapasitas stok avtur hingga dua kali lipat, tetapi juga mempercepat proses pengisian avtur ke pesawat dan memberikan manfaat signifikan bagi maskapai penerbangan.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjanto, menegaskan, peningkatan fasilitas oleh Pertamina berdampak positif terhadap keselamatan penerbangan.
“Semua persyaratan atau regulasi yang harus dipenuhi kita lihat juga sudah jauh lebih bagus dibandingkan 20 tahun yang lalu. Perkembangannya sudah sedemikian pesat," ujarnya, Senin (12/8/2024).
"Selama 10 tahun selama ada kecelakaan pesawat kami mengecek avturnya dan hasilnya semuanya baik. Kualitas avtur Pertamina telah sesuai standar internasional. Kami harapkan Pertamina terus maju dan terus berkembang untuk terus menjaga kualitas yang sudah dicapai," sambungnya.
Senada, pengamat Industri Penerbangan yang juga Dewan Pakar Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Alvin Lie menyambut baik langkah ini.
"Dari perspektif pengguna jasa maskapai penerbangan peningkatan kapasitas di Juanda ini mempercepat pengisian avtur, mempersingkat turn around time dan meningkatkan efisiensi operasional maskapai," ujarnya.
Alvin juga mengapresiasi komitmen Pertamina yang tidak hanya berfokus pada bandara besar, tetapi juga memberikan layanan di 72 DPPU di seluruh Indonesia, termasuk bandara kecil yang secara komersial belum tentu menguntungkan.
"Kualitas avtur yang disediakan Pertamina tetap terjamin, didukung oleh fasilitas dan SDM yang andal, serta Pertamina Aviation Academy yang terus mengembangkan penelitian dan pelatihan. Penting untuk diingat bahwa avtur yang disediakan Pertamina kini 100% produksi dalam negeri," tambah Alvin.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, menyatakan, pembangunan fasilitas ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat operasional bisnis perusahaan dan meningkatkan layanan kepada para pelanggan.
"Dengan adanya tangki dan hydrant fuel system yang baru ini, kami dapat meningkatkan ketahanan stok avtur hingga 20 hari, mendukung kelancaran operasional penerbangan di Terminal 2 Bandara Juanda menjadi semakin andal," ujar Riva.
Fasilitas baru ini juga merupakan bagian dari komitmen Pertamina Patra Niaga untuk terus meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan avtur di berbagai bandara besar di Indonesia, termasuk di antaranya yang sudah diimplementasikan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Ngurah Rai Bali, Hang Nadim Batam, Kualanamu Medan, dan Yogyakarta International Airport (YIA).
(cip)