Kampanye Visual Jadi Pilihan Paslon Pilkada Saat Pandemi

Senin, 24 Agustus 2020 - 15:44 WIB
loading...
Kampanye Visual Jadi...
Penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), membuat metode kampanye berubah dari konvensional ke digital. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), membuat metode kampanye berubah dari konvensional ke digital. Direktur Eksekutif Politician Academy, Bonggas Adhi Chandra mengungkapkan, calon kepala daerah dituntut menyajikan konten visual yang kreatif.

(Baca juga: Pengamat Ungkap Cara PDIP Memenangkan Paslon di Pilkada)

Dia berpendapat, para peserta Pilkada harus memahami protokol kesehatan yang harus diterapkan, walaupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak bisa melarang apabila ada kampanye yang bersifat tatap muka langsung. Sebab jika tidak dikhawatirkan, justru menimbulkan konflik yang tidak diinginkan.

(Baca juga: Kasus Baru di Qatar dan Kuwait, Total 1.355 WNI Positif Covid-19)

Menurut dia, tidak ada lagi model kampanye dengan menggelar acara musik hingga jalan sehat. Dia memprediksi kampanye kreatif bakal membanjiri media sosial (medsos) nantinya.

"Pasalnya, ruang interaksi sosial untuk kampanye terbatasi akibat Pandemi Covid-19. Di tengah kondisi Covid-19 yang masih menyerebak, peserta Pemilu diupayakan untuk melakukan kampanye secara daring," kata Bonggas di kantornya, Jalan Imam Bonjol Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2020).

Maka itu, kampanye secara tatap muka langsung menjadi pilihan. Kendati demikian, ada sejumlah aturan yang harus dipahami.

"Misalnya, pembatasan kapasitas orang dalam sebuah ruangan. Kemudian menjaga jarak, menggunakan masker, membawa hand sanitizer, face shield bila diperlukan dan tentu yang lain-lain ya terkait dengan protokol kesehatan. Perkumpulan virtual ini yang disebut dengan teori komunikasi itu dengan peradaban layar," ujar Bonggas.

Visi misi calon kepala daerah melalui gawai bisa dengan mudah disaksikan setiap pemilih. Alhasil, kampanye dengan jumlah massa besar yang berpotensi jadi penularan virus Corona tidak perlu digelar.

Dirinya menyarankan calon kepala daerah, membuat kreativitas melalui tanda tagar (Tagar) di medsos yang menunjukkan identitas calon. Sebab, tagar yang kreatif diyakini bisa membuat nama calon kepala daerah menjadi perbincangan teratas di medsos, seperti Twitter hingga Youtube.

"(Kesuksesan) peradaban layar itu ditentukan oleh tim kreatifnya para tim suskes (calon kepala daerah)," ungkapnya.

Selain itu, tim kreatif juga bisa mengangkat isu yang santer di tengah masyarakat sebagai bumbu kampanye virtual. Pembahasan harus dilakukan konsisten dari awal hingga akhir. "Kalau sudah menjadi opini publik ini akan (menjadi) keuntungan," katanya.

Berangkat dari kondisi itu, Politician Academy sebagai konsultan politik yang menjadi partner kandidat kepala daerah dan kandidat anggota legislatif sejak tahun 2017 menawarkan konten kreatif yang dibutuhkan para Pasangan Calon (Paslon) di Pilkada Serentak 2020 dalam melakukan kampanye secara visual.

"Kami sudah membuat panduan lengkap untuk keperluan kampanye secara visual dalam bentuk VCD dan USB," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pemerintah Kembali Diingatkan...
Pemerintah Kembali Diingatkan untuk Konsisten Tangani Covid-19
Update Covid-19: Positif...
Update Covid-19: Positif 4.258.560 Orang, 4.109.364 Sembuh dan 143.918 Meninggal
Pemerintah Diminta Pertimbangkan...
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Lagi Rencana Tanpa Karantina Buat WNA
Banggar DPR Patuh pada...
Banggar DPR Patuh pada Putusan MK
Pemerintah Siapkan Sejumlah...
Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah Transisi Pandemi Menuju Endemi
PPKM Level 1 dan 2,...
PPKM Level 1 dan 2, Satgas Covid-19 Ingatkan Pandemi Belum Selesai
Sempat Dirawat Intensif,...
Sempat Dirawat Intensif, 2 Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia
Pulih dari Covid-19,...
Pulih dari Covid-19, PM Singapura Diizinkan Kembali Bekerja
PM Singapura Positif...
PM Singapura Positif Covid-19 Usai Lawatan ke Afrika
Rekomendasi
14.000 Bayi bisa Tewas...
14.000 Bayi bisa Tewas di Gaza dalam 48 Jam Tanpa Bantuan
Profil Ardhito Pramono,...
Profil Ardhito Pramono, Musisi Jazz dan Aktor NKCTHI yang Menyesal usai Bercerai
Danantara Disarankan...
Danantara Disarankan Memiliki Perusahaan Switching GPN, Ini Syaratnya
Berita Terkini
Respons Agresivitas...
Respons Agresivitas China, Akademisi Imbau ASEAN Tingkatkan Persatuan
Hibah Bill Gates Rp2,6...
Hibah Bill Gates Rp2,6 Triliun ke RI, Sri Gusni Perindo: Momentum Percepatan Pembangunan Kesehatan Nasional
Ekosistem Transportasi...
Ekosistem Transportasi Online Terjaga, ORASKI: Jangan Rusak dengan Regulasi Keliru Arah
Pemerintah Didorong...
Pemerintah Didorong Adopsi Pendekatan Inggris Kurangi Bahaya Tembakau
Polemik Ijazah Jokowi,...
Polemik Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Ada Dua yang Terbongkar
6 Pelaku Kasus Grup...
6 Pelaku Kasus Grup Fantasi Sedarah Ditangkap, Ini Perannya
Infografis
Jumbo Geser Agak Laen...
Jumbo Geser Agak Laen Jadi Film Indonesia Terlaris Kedua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved